Pembaca yang budiman. Anda
pasti pernah membeli suatu barang di pasar atau di tempat jual beli lainnya.
Dalam moment seperti itu kita sering mendapati banyak pedagan yang mengumbar
sumpahnya supaya dagangannya laris manis. Kalau sumpah tersebut bohong, maka
hukumnya jelas haram. Bagaimana dengan sumpah yang benar. Apa hukum sumpah
seperti ini dalam pandangan Islam. Mari kita renungkan jawaban dari pertanyaan
berikut oleh beberapa ulama besar in:
Pertanyaan:
Apakah boleh bersumpah
dalam jual beli jika pelakunya seorang yang jujur..??
Jawaban:
Sumpah dalam jual beli itu
secara mutlak hukumnya makruh, baik pelakunya seorang pendusta maupun orang
yang jujur. Jika pelakunya seorang yang suka berdusta dalam sumpahnya,
sumpahnya menjadi makruh yang mengarah kepada haram. Dosanya lebih besar dan
adzabnya sangat pedih, dan itulah yang disebut dengan sumpah dusta. Sumpah itu,
jika menjadi satu sarana melariskan dagangan, maka ia akan menghilangkan berkah
jual beli dan juga keuntungan. Hal tersebut ditunjukkan oleh apa yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, ia berkata: “Aku
pernah mendengar Rasululloh shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
الحَلِفُ مَنْفَقَةٌ لِلسِّلْعَةِ، مَمْحَقَةٌ
لِلبَرَكَةِ
“Sumpah itu dapat melariskan dagangan dan menghilangkan berkah.”
(HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim dan lainnya)
Diriwayatkan oleh
Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahih milik keduanya. Dan lafazh
di atas milik al-Bukhari. Silahkan lihat kitab Fat-hul Baari, jilid IV,
hal. 315. Juga didasarkan pada apa yang diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu
‘anhu, dari Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam, beliau bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَايُكَلِّمُهُمً اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ،
وَلَايَنْظُرُ إِلَيْهِمْ، وَلَايُزَكِّيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ
“Ada tiga golongan yang
tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat kelak Dia tidak melihat mereka, dan Dia juga tidak akan
menyucikan mereka, serta bagi mereka adzab yang pedih.”
Dia mengatakan: “Hal itu dibacakan oleh Rasulullah shalallahu
‘alayhi wa sallam sebanyak tiga kali.” Abu Dzarr mengatakan: “Mereka
benar-benar gagal dan merugi. Siapakah orang-