Sejarah singkat Al Qur’an
Al Qur’an diturunkan sekaligus pada bulan Ramadhan pada malam
kemuliaan (Lailatul Qadr) ke Baitul ‘Izzah di langit dunia untuk
menunjukkan kemuliaan ummat Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam kepada
penduduk langit. Kemudian al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada
Nabi Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam selama 23 tahun (13 tahun di
Makkah dan 10 tahun di Madinah)
Hikmah diturunkannya Al Qur’an secara bertahap:
1.
Meneguhkan
hati Rasulullah shalallohu ‘alayhi wa sallam.
Ayat-ayat Al Qur’an itu turun kepada Rasululloh secara
berkesinambungan sebagai penghibur dan pendukung sehingga ia tidak dirundung
kesedihan dan dihinggapi rasa putus asa. Di dalam kisah para Nabi itu terdapat
teladan baginya. Dalam nasib yang menimpa orang-orang yang mendustakan terdapat
hiburan baginya. Dan dalam janji akan memperoleh pertolongan Allah terdapat
berita gembira baginya. Setiap kali ia mereasa sedih sesuai dengan sifat-sifat
kemanusiaannya, ayat-ayat penghibur pun dating berulang kali, sehingga hatinya
mantap untuk melanjutkan dakwah, dan merasa tentram dengan pertolongan Alloh.
كَذَلِكَ
لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلا (٣٢)
“Demikianlah supaya
Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan
benar).” (QS. Al-Furqan: 32)
2. Tantangan dan Mukjizat.
Orang-orang musryik senantiasa dalam kesesatan. Mereka sering
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan maksud melemahkan dan menantang, untuk
menguji kenabian Rasululloh shalallahu ‘alayhi wa sallam, mengajukan
hal-hal yang batil dan tidak masuk akal, seperti menanyakan tentang Hari Kiamat
(QS. Al-A’raf: 187), minta disegerakan adzab (QS. Al-Hajj: 47), Maka turunlah
Al-Qur’an untuk menjelaskan kepada mereka suatu kebenaran dan jawaban yang amat
tegas atas pertanyaan mereka itu, misalnya firman Allah Ta’la:
وَلا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلا جِئْنَاكَ
بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا (٣٣)
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu
yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling
baik penjelasannya” (QS. Al-Furqan: 33)
Maksudnya, setiap kali mereka datang kepadamu dengan
pertanyaan-pertanyaan yang aneh-aneh, Kami datangkan kepadamu jawaban yang
benar dan lebih berbobot daripada pertanyaan-pertanyaan yang merupakan contoh
daripada kebatilan.