Masa depan gemilang adalah
dambaan setiap insan. Tidak ada satu orang pun yang menghendaki masa depannya
hancur berantakan, meskipun orang tersebut dalam hidupnya bukan tergolong orang
sukses. Masa depan gemilang adalah masa depan yang terang benderang, yaitu masa
depan yang bertabur hidayah imaniyyah. Seorang pemuda yang memiliki masa depan
gemilang adalah seorang pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam peribadahan
kepada Alloh SWT. Hari-harinya disibukkan dengan aktifitas yang bermanfaat bagi
dirinya dan bagi orang lain. Tidak larut dalam permainan dan kesia-siaan. Ia
adalah seorang pemuda yang pandai mengatur dan menggunakan waktunya dengan baik
sehingga tidak terjebak dalam hal-hal yang tidak berguna. Karena ia tahu bahwa
tanda kebaikan Islam seseorang adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak
berguna bagi dirinya. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ المَرْءَ
تَرْكَهُ مَالَا يَعْنِيْهِ
“Di antara
baiknya keislaman seseorang adalah yang selalu meninggalkan perbuatan yang
tidak ada manfaatnya.” (HR. Tirmdzi)
Masa depan gemilang bagi seorang
pemuda muslim juga dapat diartikan dengan keberhasilannya dalam menempuh
pendidikan. Ia adalah pemuda yang rajin, pintar dan berprestasi. Ia mampu
menunjukkan bahwa dirinya dapat menjadi teladan untuk teman-teman seusianya
sehingga mereka dapat mengikuti jejaknya. Dengan begitu ia pun mendapat pahala
dari usahanya tersebut. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Barang
siapa menunjukkan suatu kebaikan, dia akan mendapatkan pahala seperti orang
yang mengamalkannya.” (HR. Muslim).
Untuk mewujudkan masa depan yang
gemilang, maka seorang pemuda harus memiliki semangat dalam menyongsong masa depannya.
Masa kini adalah kesempatan terbaik untuk mengumpulkan bekal bagi kehidupan
masa depan. Yang terbaik yang harus dilakukan oleh seorang pemuda muslim adalah
rajin belajar dan memaksimalkan kemampuanya dalam menggapai cita-cita mulia.
Usia muda adalah usia yang produktif, masa yang tepat untuk belajar berbagai
macam ilmu yang bermanfaat. Pepatah mengatakan, “Belajar di masa tua bagaikan
mengukir di atas air, dan belajar di masa muda bagaikan mengukir di atas batu”.
Artinya, belajar di masa tua sangat sulit dan penuh rintangan sedangkan belajar
di masa muda lebih mudah untuk dilaksanakan. Masa depan yang gemilang harus
diraih dengan ilmu pengetahuan, ia tidak akan didapat oleh orang-orang yang
malas dan bodoh. Siapa saja yang menginginkan kesuksesan dunia dan akhirat,
maka dia harus rajin menuntut ilmu. Imam Syafi’I rahimahulloh mengatakan:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ،
وَمَنْ أَرَادَ الْأَخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا
فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Barang siapa yang menghendaki dunia,
hendaknya dia berilmu, dan barang siapa yang menghendaki akhirat, hendaknya dia
berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki keduanya (dunia dan akhirat), maka
hendaknya dia berilmu.”. Jadi, kunci masa depan gemilang adalah ilmu.
Islam sebagai agama yang
sempurna telah menetapkan bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh para pemuda muslim. Barang siapa yang meninggalkannya,
maka ia telah terjatuh pada perbuatan dosa. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa
sallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيْضَةٌ عَلَي كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut
ilmu merupakan kewajiban atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)