Rajin Belajar Menyongsong Masa Depan Gemilang

Juli 07, 2015 Add Comment
Masa depan gemilang adalah dambaan setiap insan. Tidak ada satu orang pun yang menghendaki masa depannya hancur berantakan, meskipun orang tersebut dalam hidupnya bukan tergolong orang sukses. Masa depan gemilang adalah masa depan yang terang benderang, yaitu masa depan yang bertabur hidayah imaniyyah. Seorang pemuda yang memiliki masa depan gemilang adalah seorang pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam peribadahan kepada Alloh SWT. Hari-harinya disibukkan dengan aktifitas yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Tidak larut dalam permainan dan kesia-siaan. Ia adalah seorang pemuda yang pandai mengatur dan menggunakan waktunya dengan baik sehingga tidak terjebak dalam hal-hal yang tidak berguna. Karena ia tahu bahwa tanda kebaikan Islam seseorang adalah dengan meninggalkan hal-hal yang tidak berguna bagi dirinya. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ المَرْءَ تَرْكَهُ مَالَا يَعْنِيْهِ
“Di antara baiknya keislaman seseorang adalah yang selalu meninggalkan perbuatan yang tidak ada manfaatnya.” (HR. Tirmdzi)

                Masa depan gemilang bagi seorang pemuda muslim juga dapat diartikan dengan keberhasilannya dalam menempuh pendidikan. Ia adalah pemuda yang rajin, pintar dan berprestasi. Ia mampu menunjukkan bahwa dirinya dapat menjadi teladan untuk teman-teman seusianya sehingga mereka dapat mengikuti jejaknya. Dengan begitu ia pun mendapat pahala dari usahanya tersebut. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan, dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” (HR. Muslim).

                Untuk mewujudkan masa depan yang gemilang, maka seorang pemuda harus memiliki semangat dalam menyongsong masa depannya. Masa kini adalah kesempatan terbaik untuk mengumpulkan bekal bagi kehidupan masa depan. Yang terbaik yang harus dilakukan oleh seorang pemuda muslim adalah rajin belajar dan memaksimalkan kemampuanya dalam menggapai cita-cita mulia. Usia muda adalah usia yang produktif, masa yang tepat untuk belajar berbagai macam ilmu yang bermanfaat. Pepatah mengatakan, “Belajar di masa tua bagaikan mengukir di atas air, dan belajar di masa muda bagaikan mengukir di atas batu”. Artinya, belajar di masa tua sangat sulit dan penuh rintangan sedangkan belajar di masa muda lebih mudah untuk dilaksanakan. Masa depan yang gemilang harus diraih dengan ilmu pengetahuan, ia tidak akan didapat oleh orang-orang yang malas dan bodoh. Siapa saja yang menginginkan kesuksesan dunia dan akhirat, maka dia harus rajin menuntut ilmu. Imam Syafi’I rahimahulloh mengatakan:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الْأَخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Barang siapa yang menghendaki dunia, hendaknya dia berilmu, dan barang siapa yang menghendaki akhirat, hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki keduanya (dunia dan akhirat), maka hendaknya dia berilmu.”. Jadi, kunci masa depan gemilang adalah ilmu.

                Islam sebagai agama yang sempurna telah menetapkan bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari kewajiban yang harus dilaksanakan oleh para pemuda muslim. Barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah terjatuh pada perbuatan dosa. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَي كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)

MATERI KHUTBAH JUM’AT ISTIQAMAH DI JALAN DAKWAH

Juli 02, 2015 Add Comment

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumulloh..

Alloh SWT dalam surat Ali Imran ayat 14:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ ١٤
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS. Ali Imran: 14)

Dijadikan indah. Ya… dijadikan indah oleh Alloh atas apa yang disebutkan dalam ayat tersebut, yakni tentang wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternah, sawah ladang, dan lain sebagainya, karena itu semua adalah dunia dan dunia adalah perhiasan. Sendangkan penampilan adalah perhiasan yang akan segera sirna. Dan Alloh SWT berfirman, “dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga)”. Inilah hakikat yang sebenarnya. Di sisi Alloh-lah terdapat kenikmatan dan kelezatan yang abadi. Maka, orang yang merugi adalah orang yang memilih sesuatu yang fana daripada yang kekal, memilih yang murahan daripada yang berharga, memilih dunia dan meninggalkan akhirat.


Hadirin, jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia..
Berbagai macam syahwat yang diingini oleh manusia dalam ayat tersebut, ibarat biji-bijian yang berada dalam perangkap. Sang burung akan melihat biji-bijian tersebut dan tertarik dengannya, namun ia tak menyadari adanya perangkap lantaran keinginannya terhadap biji-bijian itu telah mengalahkan hatinya, otaknya telah tergantung kepadanya, dan kebodohannya telah menjadikan dirinya masuk ke dalam jebakan tersebut. Bila ia tidak hati-hati maka ia akan binasa. Ingatlah sabada Rasululloh SAW:
حُفَّتِ الْجَنَّةِ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارِ بِالشَّهَوَاتِ
“Surga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai oleh nafsu manusia, sedangkan neraka dikelilingi oleh segala yang menyenangkan nafsu manusia.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)

Jika kalian ingin melihat surga dan menginjakkan kaki di dalamnya, maka tembuslah makarih-makarih yang merintangi jalan ini. Sabarlah dalam kelelahan menutut ilmu, sabarlah dalam menahan keinginan untuk bermain-main dengan teman sebaya kalian, sabarlah dalam segala kesempitan dan kesulitan yang ada, serta sabarlah dalam meniti jalan dakwah ini. Di balik semua itu ada surga yang kenikmatannya tak terbayangkan oleh akal pikiran manusia. Jika kalian bersabar dalam perjuangan ini, maka kalian akan memasuki surga itu. Capek dan lelah yang dulu menyiksa kita akan sirna seketika hanya dengan satu celupan saat kita diberi kesempatan menikmati udara Surga.

Saudaraku, kaum Muslimin rahimakumulloh..
Barang siapa yang menahan syahwatnya di dunia, tentu ia akan mendapatkannya esok hari di surga. Barang siapa yang menahan dari mengharap kepada selain Alloh, maka hari rayanya adalah saat ia berjumpa dengan Alloh SWT. Dia berfiman:
مَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَأٓتٖۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ٥
“Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-‘Ankabut: 5)