Pengertian
Tasyabbuh
Tasyabbuh secara etimologis adalah
bentuk mashdar dari tasyabbaha - yatasyabbahu yang berarti
menyerupai orang lain dalam suatu perkara. Sedangkan secara terminologis adalah
menyerupai orang-orang kafir dan orang-orang yang menyelisihi Rasulullah dalam
hal aqidah, ibadah, perayaan/seremonial, hari-hari besar, kebiasaan, ciri-ciri
dan akhlak yang merupakan ciri khas bagi mereka.
Agama Islam tidak hanya membedakan
orang-orang Islam secara batin saja, tapi juga dalam penampilan lahiriah secara
umum, baik individu maupun masyarakat Islam secara umum. Oleh karena itu
larangan tasyabbuh terhadap orang-orang kafir merupakan salah satu kewajiban
rabbani dalam akidah ini. Al-Qur’an dan As-Sunnah penuh dengan dalil-dalil yang
berkaitan dengan perkara ini.
Allah
SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ
وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (٥١)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu
Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah: 51)
Allah SWT berfirman:
قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ
دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ
(٨٩)
“AlIah berfirman: "Sesungguhnya telah
diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan
yang Lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang
tidak Mengetahui". (QS. Yunus: 89)
Allah SWT berfirman:
…. وَلا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (١٤٢)
“Janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang
yang membuat kerusakan". (QS. Al A’raf:
142)
Allah SWT berfirman:
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى
شَرِيعَةٍ مِنَ الأمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ
(١٨)إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ (١٩)
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas
suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu
dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya
mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari siksaan
Allah. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi
penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 18-19)
Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah rh dalam menafsirkan ayat ini barkata: “Allah AZ menjadikan Muhammad SAW di atas sebuah syari’at agama,
Allah-lah yang menciptakan syari’at ini bagi Muhammad SAW. Allah AZ memerintahkan Muhammad SAW untuk mengikutinya dan melarangnya
mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Dan setiap yang
menyimpang dari syari’at-Nya termasuk orang-orang yang tidak mengetahui.”
Kemudian Allah
SWT berfirman:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ
الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ
هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ (١٢٠)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)
Dalam ayat di
atas, kata millatahum (agama mereka) datang dalam bentuk berita dan kata
ahwa ahum (hawa nafsu mereka) datang dalam bentuk larangan.
Ayat-ayat di
atas menegaskan bahwa menyelisihi orang-orang kafir dan tidak menyerupai mereka
merupakan perkara yang disyari’atkan[1].
Dalil-dalil
dari hadits Nabi SAW sangat banyak
mengenai pembahasan ini. Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ
بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain
kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695)
Dari Abdullah bin Umar
radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ
بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk
darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam
Ash-Shahihah: 1/676)
Rasulullah SAW melarang kaum Muslimin untuk
menyerupai orang-orang kafir. Rasulullah SAW bersabda:
خَالِفُ المُشْرِكِيْنَ، وَفِّرُوا الِلحْىَ،
وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
“Selisihilah orang-orang musyrik, lebatkanlah
jenggot dan cukurlah kumis.” (HR.
Bukhari).
Termasuk bentuk perintah Nabi untuk
menyelisihi orang-orang kafir adalah agar segera berbuka puasa dan mengakhirkan
sahur, karena orang-orang Yahudi terbiasa mengakhirkan buka puasa dan dalam
syari’at terdahulu (sebelum ummat Muhammad SAW ) mereka
dilarang makan setelah mereka tidur malam pada malam-malam puasa.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ketika
mengomentari hadits Anas bin Malik, "Lakukanlah apa saja (terhadap istri
kalian) kecuali nikah (jima')." (HR. Muslim no.302)
"Maka
hadits ini menunjukkan bahwa apa yang Allah syari'atkan kepada Nabi-Nya sangat
banyak mengandung unsur penyelisihan terhadap orang-orang Yahudi. Bahkan beliau
menyelisihi mereka dalam semua perkara yang ada pada mereka, sampai-sampai
mereka berkomentar, 'Orang ini (Rasulullah) tidaklah mendapati sesuatu pada
kami kecuali berusaha untuk menyelisihinya." (Iqtidhaa`ush Shiraathil
Mustaqiim 1/214-215, 365)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-'Utsaimin berkata, "Tasyabbuh dengan orang-orang kafir terjadi dalam
hal penampilan, pakaian, tempat makan, dan sebagainya karena ia adalah kalimat
yang bersifat umum. Dalam artian, bila ada seseorang yang melakukan ciri khas
orang-orang kafir, di mana orang yang melihatnya mengira bahwa ia termasuk
golongan mereka (maka saat itulah disebut dengan tasyabbuh, pent)."
(Majmuu' Duruus wa Fataawaa Al-Haramil Makkiy 3/367)
~ Oleh Anas Abdillah Al Cilacapi ~
EmoticonEmoticon