Gambar hanya ilustrasi
Seorang lelaki tua, dengan pakaian lusuhnya (menampakkan jelas
kefaqiran yang ia alami), memasuki sebuah toko megah untuk membeli selimut, ia
membutuhkan enam buah selimut untuk keluarganya di musim dingin ini, tapi uang
yang ia miliki hanya 100 riyal (± 300 ribu rupiah)
Pemilik toko berkata : “Oh ada pak, saya punya selimut bagus buatan
Turki, harganya juga murah, hanya 20 riyal per buah. Kalau bapak beli 5 buah
akan mendapat bonus 1 buah.
Lega .. Terpancar di wajah lelaki tua itu.
Segera ia mengulurkan lembaran uang 100 riyal miliknya, dengan
wajah berseri sambil membawa selimut ia berlalu pergi meninggalkan toko itu.
Teman si pedagang yang sedari tadi duduk memperhatikan ini, berkata:
“Engkau ini aneh sekali, bukankah kemarin engkau mengatakan selimut itu jenis
selimut termahal di tokomu ini, kalau tidak salah kemarin engkau menawarkannya
padaku seharga 350 riyal (1.050.000 rupiah) per helainya?
Pedagang itu menjawab: “Benar sekali, kemarin aku menjual padamu
350 riyal tidak kurang sedikitpun, kemarin aku berdagang dengan manusia, hari
ini aku berdagang dengan Allah.
Aku ingin keluarga laki-laki tua tadi dapat terhindar dari dingin
di musim dingin yang akan datang sebentar lagi dan aku berharap Allah menghindarkanku
serta keluargaku dari panas nya api neraka di akhirat nanti.
Demi Allah, kalaulah tidak karena menjaga harga diri laki-laki tua
tadi, aku tidak ingin menerima darinya uang sedikitpun. Aku tidak ingin ia
merasa menerima sedekah sehingga merasa malu di hadapan kita di sini.
Saudaraku, sungguh untuk bermuamalah yang benar kepada Allah, terkadang
butuh sedikit seni dan akhlaq yang tinggi, semoga kita bisa mencontoh kedermawanan
dan akhlaq mulia dari pedagang tersebut.
INFO KAJIAN UMUM:
EmoticonEmoticon