Khutbah Shalat Idul Fitri Sepanjang Masa “Kembali Kepada Islam”

Juni 23, 2017


Khutbah Shalat Idul Fitri Sepanjang Masa “Kembali Kepada Islam”


إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللَّهُ تَعَالي فِي كِتَبِهِ الْكَرِيْم
 **يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
**يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا 
  **يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا، يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا

 

أما بعد :

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍn ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.


الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا إله إلا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد

Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم

Hari ini adalah hari yang spesial bagi kita kaum muslimin, hari dimana kita diperintahkan untuk merayakannya dan bergembira di dalamnya. Hari ini adalah salah satu dari dua hari raya di dalam Islam, hari kembali berbuka setelah selama sebulan kemarin kita diperintahkan untuk berpuasa. Untuk itu sudah selayaknya kita bersyukur kepada Alloh سبحانه و تعالي, karena dengan nikmat dan karuniaNya-lah kita mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban di bulan Romadhon dengan penuh ketakwaan. Selanjutnya kita pun harus banyak memohon kepadaNya agar kita dapat mengisi hari-hari selanjutnya dengan amal sholeh sebagaimana kita mengisi bulan Romadhon yang sudah kita lalui, karena berapa banyak dari saudara kita kaum muslimin atau mungkin juga kita di dalamnya, ketika Romadhon berlalu dan hari raya iedul fitri tiba mereka jadikan sebagai ajang balas dendam dalam mengikuti keinginan hawa nafsunya. Sungguh suatu hal yang tidak sepatutnya terjadi.

Ingatlah, tujuan shaum Romadhon adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah سبحانه و تعالي kemudian dengan bekal taqwa ini kita akan menjalani kehidupan sebelas bulan kedepan, bukankah Alloh سبحانه و تعالي  yang kita ibadahi di bulan Romadhon adalah juga Robb yang kita ibadahi di bulan-bulan lainnya, dan bukankah termasuk perintahNya agar kita senantiasa bertaqwa kapan dan dimana saja kita berada?

Dari Abu Dzar Jundub ibnu Junadah dan dari Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal dari Rosululloh صلي الله عليه و سلم, Beliau bersabda :
اتق الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق الناس بخلق حسن
Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan dan pergaulilah manusia dengan akhlaq yang mulia (HR Tirmidzi, dan Ia berkata hadits hasan).

Jadikanlah hari ini sebagai titik tolak kita untuk memulainya. Mulai menjalani kehidupan dengan spirit Romadhon yang penuh dengan nilai-nilai Islami, nilai-nilai yang telah diajarkan oleh uswah kita semua, Nabi Muhammad صلي الله عليه و سلم. Sesuai dengan makna dari kata-kata Ied itu sendiri, yang berasal dari kata عاد-يعود-عيدا yang artinya adalah kembali. Marilah kita kembali kepada Allah  سبحانه و تعالي, kembali kepada AgamaNya, kembali kepada ajaran Nabi dan utusanNya, Kembali kepada Islam, Islam yang murni yang tidak ternodai dengan kesyirikan, kebid’ahan, khurofat dan tahayul, Islam yang dibawa oleh Nabi yang mulia Nabi Muhammad صلي الله عليه و سلم dan apa yang sudah difahami oleh para sahabatnya رضي الله عنهم أجمعين, karena ini adalah jalan keselamatan bagi kita di dunia dan di akhirat kelak, sebagaimana Allah سبحانه و تعالي  berfirman dalam surat ali-Imron (3) : 19
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam”.

Dan dalam ayat : 85
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi).

Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam berarti menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah سبحانه و تعالي, beriman dan mengikuti syari’atNya, sebagaimana Allah  سبحانه و تعالي firmankan dalam surat al-Hajj (22) : 34
فَإِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ فَلَهُۥٓ أَسۡلِمُواْۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُخۡبِتِينَ
“Maka Ilah kalian ialah Ilah yang Maha Esa, Karena itu berserah dirilah kalian kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”

Kembali kepada Islam berarti mengakui bahwa agama ini adalah agama yang sempurna, agama yang tidak butuh akan adanya penambahan dan pengurangan, agama yang tidak butuh akan syari’at-syari’at baru buatan tangan manusia.

Allah سبحانه و تعالي berfirman dalam surat al-Maaidah (5) : 3
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ
"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan Telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agama bagi kalian".

Dan juga firmanNya dalam surat al-An’aam (6) : 115
وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقٗا وَعَدۡلٗاۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ١١٥
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.


Rosululloh صلي الله عليه و سلم bersabda tentang kesempurnaan agama ini:
((مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِّبُ مِنَ الْجَنَّةِ وَ يُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ إلَّا وَقَدْ بَيَّنَ لَكُمْ)) (أخرجه الطبراني)
((tidak ada satu amalan pun yang dapat mendekatkan kalian ke surga Allah dan menjauhkan kalian dari nerakaNya kecuali telah dijelaskan kepada kalian))  (HR. Thabrani). Agama Islam telah sempurna.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا إله إلا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jama’a sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam mempunyai konsekuensi untuk mengimani seluruh apa yang dibawa oleh junjungan kita Nabi Muhammad صلي الله عليه و سلم yang mencakup seluruh aspek kehidupan, baik kehidupan khusus keagamaan ataupun kehidupan umum keduniawian yang berlaku hingga hari kiamat dan tidak ada yang akan menandinginya, baik syari’at atau undang-undang manapun. Barangsiapa yang menganggap ada syari’at atau undang-undang lain yang dapat menandinginya, maka ia telah menyekutukan Allah سبحانه و تعالي.

Hendaklah setiap muslim menerapkan Islam dengan sungguh-sungguh dalam kehidupannya  dan senantiasa berusaha memasuki Islam secara kaffah (secara keseluruhan), tidak menolak sebagian dan atau menerima sebagiannya, hendaknya ia senantiasa berfikir secara Islami, berkeluarga secara Islami dan bermasyarakat sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Allah  سبحانه و تعالي berfirman di dalam surat al-Baqoroh (2) : 208
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian menuruti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian”.

Untuk itu tidak selayaknya seorang muslim mencampuradukkan kehidupannya dengan hal-hal yang tidak Islami dan hendaknya ia tidak mengkhianati keIslamannya. Barang siapa yang mengkhianati keIslamannya dan tidak ridho dengan apa-apa yang telah diatur oleh Islam, berarti ia telah ridho diatur oleh syaithon, berarti ia telah ridho mengikuti langkah-langkah syaithon, padahal syaithon itu adalah musuh yang nyata bagi kita semua.

Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam, mengharuskan kita untuk taat beribadah kepada Allah  سبحانه و تعالي  yang mencakup seluruh perkataan dan perbuatan baik yang zhohir maupun yang bathin yang diridhoi oleh Allah  سبحانه و تعاليdan tidaklah suatu ibadah akan diterima oleh Allah سبحانه و تعالي kecuali mencakup dua hal; yang pertama adalah ikhlas hanya mengharap wajahNya semata dan yang kedua adalah sesuai dengan syari’at yang dibawa dan diajarkan oleh Rolulloh صلي الله عليه و سلم. Keduanya sering diungkapkan dengan istilah “Ikhlas dan muttaba’ah”

Allah  سبحانه و تعالي berfirman didalam surat al-Mulk (67) : 2       
ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ
“Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.

Fudha’il bin Iyad رحمه الله  mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan kata "أحسن عملا"  “yang paling baik amalnya adalah "أخلصه و أصوبه"  “yang paling ikhlas dan paling benar”.

Jika sebuah amal itu ikhlas tetapi tidak benar niscaya tidak akan diterima, begitupun apabila sebuah amal benar tapi tidak ikhlas niscaya tidak akan diterima, sehingga amal itu ikhlas dan benar, ikhlas karena Allah semata dan benar sesuai dengan sunnah Rosululloh صلي الله عليه و سلم

Saudaraku kaum Muslimin rahimakumullah….
Untuk itu marilah kita koreksi diri kita masing-masing, sudahkah dua syarat yang disebutkan tadi selalu melekat pada amal-amal kita atau malah luput darinya? Ketahuilah saudaraku bahwa ketiadaan dua syarat tadi akan jadi penghalang diterimanya amal kita  di sisi Allah سبحانه و تعالي.

Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam juga berarti menolak segala bentuk kesyirikan, yaitu “memberikan sifat-sifat atau hak-hak Allah سبحانه و تعالي kepada selain-Nya. Atau memberikan peribadatan yang seharusnya hanya diberikan kepada Allah ternyata diberikan kepada selainNya”. Kesyirikan merupakan lawan dari tauhid. Ia adalah pelanggaran yang teramat besar di dalam Islam, yang menyebabkan pelakunya keluar dari Islam dan apabila ia mati dengan membawa kesyirikan, maka tidak akan diampuni dosanya dan diharamkan baginya surga serta kekal di dalam neraka. Allah سبحانه و تعالي berfirman dalam surat an-Nisaa (4) : 48
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.

Dan firmanNya dalam surat al-Maaidah (5) : 72
إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ ٧٢
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”.

Kesyirikan juga akan menghapuskan segala amal sholeh yang kita lakukan dan menjadikan kita orang-orang yang merugi untuk selama-lamanya, Allah سبحانه و تعالي berfirman dalam surat az-Zumar (39) : 65
وَلَقَدۡ أُوحِيَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَئِنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”.

Begitu buruknya perbuatan syirik kepada Allah sehingga Allah mengancam pelakunya dengan adzab yang kekal di dalam neraka Jahannam. Namun anehnya di negeri ini, kesyirikan justru mendominasi di setiap lini kehidupan. Bukankah kita dapati banyak sekali "tuhan-tuhan palsu" yang dinobatkan untuk diibadahi oleh banyak orang? Kuburan-kuburan tempat berdo'a, pohon-pohon tempat bermohon, keris-keris yang dipelihara karena mengharapkan penjagaannya, simbol-simbol yang dipasang di atap-atap rumah untuk menolak bahaya dan lain-lainnya.

Bukankah semua kita tahu bahwa figur fiktif yang mungkin juga adalah sosok makhluk halus dan diberi nama Nyi Roro Kidul dipuja banyak orang dan dipersembahkan untuknya sesembahan-sesembahan?

Bukankah sampai sekarang ruwatan kota atau kampung dengan mempersembahkan sesajen kepada para "penguasa gaib" masih terus berjalan dari waktu ke waktu demi "menyelamatkan" kota dan kampung tersebut? Sedangkan secara asal kita sudah mengikrarkan bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk diibadahi selain  Alloh سبحانه و تعالي yang ditanganNyalah semua keputusan. Dia-lah satu-satunya yang berkuasa menentukan apa saja di bumi  ini, tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Dia!.

Bukankah sihir, yang tak mungkin di dapat tanpa menyembah syaiton, banyak sekali menyebar di pelosok-pelosok negeri? Bahkan media televisi kita yang cukup banyak, gemar sekali menayangkan tayangan-tayangan kesyirikan. Media-media cetak dan elektronik kita memasang iklan-iklan penawaran pelayanan-pelayanan mistik dan semua media memaparkan ramalan-ramalan nasib manusia di masa depan. Suatu kesyirikan menandingi Alloh سبحانه و تعالي di ilmu ghaibnya dan masih banyak dan banyak sekali yang semacam itu. Semua ini menunjukan adanya kepercayaan batil yang sangat bertentangan dengan kebenaran dan bertentangan dengan kemulyaan Islam. Inilah ibu dari segala keterpurukan dan kesengsaraan!!

Tidak heran bila pada masyarakat yang demikian adanya, kita dapati banyak sekali pelanggaran-pelanggaran susila, baik berupa pameran aurat wanita sampai pada perzinahan. Korupsi besar-besaran yang semakin lama semakin marak, narkoba dan miras.

Bukankah segala macam bercana yang terjadi saat ini di negeri kita, mulai dari dari Tsunami pada tahun 2004 silam, goyangan-goyangan gempa yang mematikan dan letusan-letusan gunung berapi, banjir yang bukan hanya menghancurkan banyak dari infra struktur negeri ini. Jatuhnya pesawat terbang dengan korban-korbannya, kebakaran yang seakan-akan tak kan pernah berhenti menghabiskan pemukiman dan hutan-hutan habitat hewan-hewan.

Semua bencana yang menimpa kita adalah akibat dari perbuatan kita sendiri dalam beragam pembangkangan! Dan bentuk pembangkangan yang terbesar adalah kesyirikan!

Bukankah segala macam kesyirikan menyebar di seluruh negeri kita? sihir dan santet di iklankan di media-media cetak dengan target bisnis! Film-film sinetron penuh dengan adegan-adegan sihir, horor dan takhayul yang bisa merusak susunan syaraf anak-anak kita. Korupsi besar-besaran memakan uang ummat di mana-mana, miras dan narkoba sudah menjadi santapan muda-mudi, pameran aurat wanita di layar-layar kaca sudah sampai batas yang sangat "memprihatinkan". Dan lebih dari itu semua, hati-hati kita tidak pernah mengingkarinya!! Ini adalah sebab dari semua bencana yang menimpa kita.

Mari kita simak firman-firman Allahu Robbul 'alamin yang menggambarkan hubungan antara amal perbuatan buruk manusia dengan bencana-bencana yang terjadi di dunia ini.

Alloh سبحانه و تعالي berfirman:
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS. Ar-Rum: 41)

Alloh سبحانه و تعالي berfirman:
وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّهۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيۡهَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَٰهَا تَدۡمِيرٗا
"Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya". (QS. Al Israa': 16)

Wahai orang-orang kaya di negeri ini, wahai para pembesar negeri ini. Tidakkan kita mendengar firman Allah ‘Azza wa Jalla? Jangan kau korbankan negeri ini dengan kedurhakaan kepada Allah, sehingga Allah turunkan adzab kepada kita.

Alloh  سبحانه و تعالي berfirman dalam surat al-Ankabut : 40
فَكُلًّا أَخَذۡنَا بِذَنۢبِهِۦۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ أَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِ حَاصِبٗا وَمِنۡهُم مَّنۡ أَخَذَتۡهُ ٱلصَّيۡحَةُ وَمِنۡهُم مَّنۡ خَسَفۡنَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ وَمِنۡهُم مَّنۡ أَغۡرَقۡنَاۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ ٤٠
"Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri". (QS. Al Ankabut: 40)

Saudaraku kaum Muslimin, Allah mengabarkan kepada kita bahwa setiap musibah yang menimpa adalah oleh sebab kelakuan kita sendiri. Maka kembalilah kepada Allah dan tinggalkanlah perbuatan-perbuatan dosa.

Allah  سبحانه و تعالي  berfirman :
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا قَرۡيَةٗ كَانَتۡ ءَامِنَةٗ مُّطۡمَئِنَّةٗ يَأۡتِيهَا رِزۡقُهَا رَغَدٗا مِّن كُلِّ مَكَانٖ فَكَفَرَتۡ بِأَنۡعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلۡجُوعِ وَٱلۡخَوۡفِ بِمَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka kondisi kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat". (QS. An Nahl: 112)

Dahulu negeri ini adalah negeri yang gemah ripah loh jinawi. Kekayaan alamnya melimpah ruah. Segalanya tumbuh dan berbuah indah. Dahulu, negeri ini adalah negeri swasembada pangan yang mampu memenuhi segala kebutuhan penduduknya. Kini semua itu tinggal cerita, seolah tak pernah ada. Banyak dari kebutuhan negeri ini bukan lagi hasil bumi sendiri.


الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا إله إلا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jama’ah shalat Idul Fitri yang berbahagia..
Di akhir khutbah ini tidak lupa saya nasehatkan kepada para ummahat (kaum ibu) dan kaum wanita seluruhnya..

Bertaqwalah kepada Allah سبحانه و تعالي , bertaqwalah dengan menjalankan segala apa yang telah diperintahkan Allah dan RosulNya kepada kalian. Hal yang paling banyak kalian lalaikan pada saat ini dari perintahNya adalah kewajiban untuk menutup aurat (berhijab).

Ketahuilah wahai saudariku...
Menutup aurat itu adalah perintah Allahu Robbul ’alamien bukan adat dan kebiasaan orang-orang Arab dan Timur Tengah sana. Dan ketahuilah oleh kita semua bahwa tidak menjalankan syariat dan perintahNya adalah bagian dari kemaksiatan yang akan mendatangkan bencana di dunia dan di akhirat.

Allah سبحانه و تعالي berfirman dalam surat an-Nuur: 31
وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ
”Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan menjaga kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya”.

Dan firmanNya dalam surat al-Ahzab (33) : 59
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
”Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Ketahuilah wahai saudariku.. Dengan menutup aurat, kalian akan menjadi mulia, terjaga kehormatan dan martabatnya. Sadarilah bahwa menutup aurat bukan merupakan kesempitan dan keterbelakangan, berhijab adalah tanda ketinggian akhlak dan kesempurnaan sifat mulia. Dan ia juga merupakan bukti terbesar tentang keimanan kalian kepada Allah. Ia juga merupakan penghalang bagi kalian dari kehinaan dan ketergelinciran.

Waspadalah kalian wahai saudariku....
Sesungguhnya tidak menutup aurat (tidak berhijab) di hadapan laki-laki yang bukan mahrom adalah bukti tentang kejahilan, kelemahan iman dan kerendahan akhlak. Hal ini juga merupakan awal dari keterpurukan yang akan menghantarkan kalian kepada martabat yang terendah sebagai seorang manusia. Padahal Allah telah memuliakan kalian lebih dari mahluk lainnya dengan adanya fitroh untuk mencintai hijab dan kesucian.

Jangan salah pandang dan jangan tertipu! Mengumbar aurat bukanlah suatu prestasi tentang kemajuan dan kebebasan kaum wanita sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh musuh-musuh Islam dan para aktifis liberal sesat, akan tetapi hakekat daripada itu adalah sebuah kemunduran dan kerusakan, baik bagi pribadi-pribadi kaum Muslimin maupun masyarakat. Dan ia juga bagian dari dakwah kepada kemungkaran dan kesesatan.

Perbuatan itu akan menghilangkan kemuliaan akhlaq dan adab Islami, serta dapat mengantarkan pelakunya ke jurang api neraka Jahannam. Dan tidaklah perbuatan ini dilakukan kecuali oleh perempuan-perempuan yang telah hilang rasa malunya, karena tidak dapat dibayangkan bahwa perempuan-perempuaan yang berakal lagi menjaga kehormatannya akan mengumbar diri dan tempat-tempat fitnah laki-laki, di tempat umum, di pasar-pasar dan tempat lainnya, tanpa ada rasa malu sedikitpun.

Simaklah wahai saudariku... Rosululloh صلي الله عليه و سلم  bersabda :
((Dua kelompok dari penduduk Neraka yang belum pernah aku melihatnya….))

Beliau menyebutkan di antaranya:
((…Perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang berjalan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong, mereka tidak masuk surga dan bahkan tidak mencium wanginya surga, padahal surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian)).

Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Romadhon yang telah kita lalui tahun ini semoga menjadi bulan tarbiyah/ bulan pendidikan bagi setiap jiwa yang tulus penuh kejujuran untuk meraih ketaqwaan dan segenap apa yang ada telah dijanjikan Allohu Robbul ‘alamien. Kita juga berharap Romadhon tahun ini berbuah hidayah Alloh سبحانه و تعالي, sehingga kita mampu untuk kembali kepada syariat dan aturanNya, kembali kepada ajaran Islam, ajaran Nabi kita yang mulia sehingga kita selamat dunia dan akhiratnya.

Ketahuilah bahwa segala apa yang Dia perintahkan adalah sebuah kebaikan dan kemaslahatan untuk kita semua, dan apa-apa yang dilarang-Nya merupakan kemudhorotan dan kehinaan.

Jama’ah shalat Iedul Fitri rahimakumullah..
Marilah di akhir khutbah ini, di hari raya umat Islam ini, kita memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahiim agar memberikan kita semua taufiq dan hidayahNya, yang dengannya kita akan merasa lapang untuk menjalankan apa yang diperintahkannya dan menjauhi segala apa yang dilarangnya.

اللَّهُمَّ صلي علي محمد و علي ال محمد كما صليت علي إبراهيم و علي ال إبراهيم إنك حميد مجيد
و بارك علي محمد و علي ال محمد كما باركت علي إبراهيم و علي ال إبراهيم إنك حميد مجيد
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيئٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات.
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلي المُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رِبِّ العَالَميْنَ

و السلام عليكم و رحمة الله و بركاته


Artikel Terkait

Previous
Next Post »