Khutbah Jum'at "Nikmat Iman"

Juni 13, 2013
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللَّهُ تَعَالي فِي كِتَبِهِ الْكَرِيْم
﴿ • • ﴾
﴿ •• • • ﴾
﴿ • ﴾
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.
أما بعد :
Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas berbagai limpahan nikmat dan karunia-Nya, nikmat dan karunia yang tak terhitung banyaknya telah Allah limpahkan kepada kita tanpa jemu dan tanpa rasa bosan. Betapa tidak..!! setelah Allah menghendaki kita sebagai seorang makhluk yang bernama manusia, Dia juga menjadikan kita, memberi petunjuk (hidayah) kepada kita sehingga pada hari ini dan sampai nanti insya Allah kita tetap dalam keadaan iman dan Islam. Setelah kita dipilih sebagai orang yang beriman, Allah juga masih membimbing kita untuk selalu ta’at menjalankan perintah-perintah-Nya, sehingga Alhamdulillah pada siang yang berbahagia ini kita bisa bersimpuh di masjid dalam rangka melaksanakan kewajiban shalat jum’at secara berjama’ah. Tentulah ini adalah satu nikmat yang sangat besar, apalagi kita menyaksikan betapa banyak saudara-saudara kita muslim yang pada siang hari ini, detik ini seharusnya mereka berhenti dari aktivitasnya kemudian melaksanakan shalat jum’at di masjid-masjid, namun mereka masih disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan dan perdagangan-perdagangan mereka. Padahal Allah berfirman,


“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9) Mereka melupakan ayat-ayat ini. Maka pantaslah jika mereka pada hari kiamat nanti dilupakan oleh Allah . Dibangkitkan dan dikumpulkan dalam keadaan buta karena telah berpaling dari peringatan-Nya. Allah berfirman,


“Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". (QS. Thaaha: 124-126)

Jama’ah shalat jum’at masjid al Jihad rahimakumullah..

Sesungguhnya iman kepada Allah adalah nikmat yang sangat agung yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Tentunya adalah iman yang bermakna meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan amal perbuatan. Bukan iman yang kosong dari amal shalih. Nikmat ini memberkahi kehidupan dan mengangkat hati orang mukmin dari dunia dan perhiasannya menuju kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada negeri Akhirat. Iman adalah nikmat yang tidak bisa dijual beli belikan dan tidak bisa dihadiahkan di antara manusia. Sebab ia adalah hubungan dengan Allah, munajat kepada-Nya, dzikir, do’a dan taat serta tunduk di hadapan-Nya. Maka Allah tidak memberikannya, kecuali kepada orang-orang yang kembali kepada-Nya. Allah berfirman,


“Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat (kembali) kepada-Nya", (QS. Ar-Ra'd: 27)

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah

Di dalam iman terdapat kehidupan yang sejati dan kebahagiaan ukhrawi. Ia adalah jalan ahli surga, taman orang-orang yang mendapatkan taufiq, pertanda hati, pembersih jiwa dan pencerah wajah. Iman adalah nikmat yang tak tertandingi oleh nikmat manapun, karena ia mendekatkan kita kepada Allah , menempatkan kita di dalam Surga-Nya penuh dengan limpahan nikmat dan kebahagiaan abadi. Dengan iman kita akan jauh dari Neraka, negeri kesengsaraan, seburuk-buruk tempat kembali yang dipersiapkan untuk orang-orang kafir dan orang-orang yang durhaka kepada Allah.

Merealisasikan iman, meluruskannya, membersihkannya, memeliharanya serta memupuknya adalah merupakan kebutuhan dan tujuan kita semua selaku hamba-hamba Allah yang bertauhid. Cahaya kalimat tauhid di dalam hati para hamba adalah bertingkat sesuai dengan perbedaan tingkatan hati masing-masing. Ibnu Abil Izz berkata, “… Di antara manusia ada yang di dalam hatinya terdapat cahaya laa ilaaha illallah seperti matahari, ada yang seperti bintang kejora, ada yang seperti obor besar, ada yang seperti lampu yang terang, ada pula yang seperti lampu yang redup. Karena itu, cahaya di hari Kiamat pada tangan kanan mereka dan di hadapan mereka berdasarkan ukuran ini. Sesuai dengan cahaya iman dan tauhid yang terdapat di hati mereka, baik secara ilmu maupun amalnya. Semakin kuat dan besar cahaya kalimat ini, maka semakin membakar/menepis syubhat dan syahwat sesuai dengan kekuatannya. … ini adalah kondisi orang-orang yang benar, jujur dalam imannya, langit-langit imannya telah melindungi hatinya dengan meteor-meteor yang menghanguskan segala yang berusaha mencurinya. Siapa yang mengetahui ini, maka ia telah mengetahui ucapan Nabi ,
إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلى النَّارِ مَنْ قَالَ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْنَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas Neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah karena mencari ridha Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..

Apabila iman itu telah benar, maka ia akan mengalahkan setiap kekuatan jahat, melindungi dari setiap ketergelinciran dan mampu mengatasi setiap permasalahan. Dengan agama yang benar, siapa saja yang berlindung dengannya pasti dilindungi dan siapa saja yang meminta petunjuk-Nya pasti diberi petunjuk. Iman yan jujur ini benar-benar menjadi pelindung dengan idzin Allah dari setiap bala’ , syahwat dan syubhat. Dengan iman seorang hamba akan selamat dari problematika hidup dan kesulitan-kesulitannya.

Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah..

Dengan iman seorang mukmin kelak melebur bersama makhluk-makhluk pilihan, berbaris dengan mereka dan dikumpulkan bersama mereka di Surga, insya Allah. Orang-orang mukmin yang shalih berada dalam golongan para Nabi, pada shiddiqin, para syuhada dan para shalihin. Allah berfirman,


“Dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa: 69)

Adapun orang-orang yang durjana, yang berpaling dari Allah dan Rasul-Nya, bahkan menentang Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin, maka mereka telah menggabungkan diri dengan makhluk yang paling jahat dan manusia yang paling rendah dari kalangan orang-orang kafir yang sombong. Rasulullah bersabda,

خَمْسُ صَلَوَاتِ كَتَبَهُنَّ اللهُ عَلَى العِبَادِ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ القِيَامَةِ مَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ تَكُنْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَلَانَجَاةً. وَكَانَ يَوْمَ القِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيْ ابْنِ خَلَف
“Lima kali shalat (dalam sehari) diwajaibkan oleh Allah atas para hamba-Nya. Barang siapa menjaganya, maka ia menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya di hari Kiamat. Dan siapa yang tidak menjaganya, maka tidak menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya, dan di hari Kiamat ia bersama dengan Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay ibn Khalaf.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..

Perlu kita ketahui bahwa iman terkadang naik dan terkadang turun. Dari sifat iman ini maka penting untuk kita selalu meningkatkan keimanan kita dengan memperbanyak menuntut ilmu dan beramal shalih, karena iman akan bertambah seiring bertambahnya ilmu dan amal ketaatan/amal shalih. Sebaliknya iman akan berkurang dengan kebodohan tentang ilmu agama dan kemaksiatan kepada Allah .

Semoga Allah menjadikan iman di dalam hati-hati kita tetap kokoh dan terus bertambah dan menjauhkan dari kita segala hal yang dapat menjadikan iman dalam hati-hati kita menurun.

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ


KHUTBAH II

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Hadirin Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..

Marilah kita berdo’a, bermunajat kepada Allah, semoga Allah meneguhkan iman dalam hati-hati kita sehingga kita kelak wafat dalam keadaan khusnul khotimah..

اللَّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صلي الله عليه و سلم وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر

• •
• •

عِبَادَ اللهِ:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَإِتَاءِذِي الْقُرْبَي ، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ، يَعِظُكُمْ 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »