Oleh Anas
Abdillah Al Cilacapi
Jama’ah shalat
Jum’at rahimakumullah…
Harta yang kita
miliki, yang Allah berikan kepada kita adalah sebuah ujian. Apakah kita
bersikap baik terhadap harta itu ataukah sebaliknya. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ
عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ ١٥
“Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala
yang besar.” (QS. At-Taghabun: 15)
Sebagian manusia
ada yang membelanjakan hartanya pada perkara-perkara yang diharamkan Allah
subhanahu wa ta’ala, sehingga hartanya semakin menjadikan ia jauh dari Allah.
Inilah yang manjadikan hartanya sebagai bencana bagi dirinya, na’udzubillah.
Dan di antara
manusia ada juga yang membelanjakan hartanya demi mendapatkan ridha Allah
subhanahu wa ta’ala dengan membelanjakannya pada hal-hal yang sejalan dengan
syari’at Allah.
Dan di antara
mereka juga ada yang membelanjakan hartanya pada hal-hal yang tidak berfaidah.
Tidak pada hal-hal yang diharamkan dan tidak pula pada hal-hal yang
disyari’atkan. Orang yang demikian ini hartanya hilang begitu saja. Padahal
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam telah melarang membuang-buang harta dengan
sia-sia.
Seseorang yang
dianugerahi harta oleh Allah subhanahu wa ta’ala lalu ia gunakan untuk berinfaq
di jalan kebenaran dan tidaklah ia infaqkan hartanya melainkan di jalan yang
Allah ridhai, maka inilah yang perlu kita ikuti dan kita teladani.
Jama’ah shalat
Jum’at rahimakumullah…
Allah subhnahu
wa ta’ala sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang dermawan, yang kedua tanganya
selalu terbuka lebar untuk memberi kepada orang lain. Orang yang bersedekah
dengan suka rela pasti mencintai dan dicintai Allah, karena ia mampu mengalahkan
dirinya yang diciptakan dengan kecenderungan sangat mencintai harta. Orang yang
ikhlas karena Allah dalam bersedekah, maka kita akan melihatnya melakukan
beragam sedekah dan merasa senang dengan pemberiannya itu. Bahkan ia lebih
gembira daripada kegembiraan orang yang menerima pemberiannya. Begitulah
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam melakukannya.
Rasulullah
shallallahu ‘alayhi wa sallam bersedekah dan berbuat baik dengan harta,
perbuatan dan perkataan beliau. Beliau mengeluarkan hartanya, dan menyuruh
orang untuk bersedekah dan memotivasinya untuk bersedekah, baik lewat perbuatan
atau perkataannya. Jika melihat orang yang pelit dan kikir, baliau mengajaknya
untuk berkorban dan bersedekah.
Jama’ah shalat
Jum’at rahimakumullah…
Tidaklah Allah
dan Rasul-Nya shallallahu ‘alayhi wa sallam menganjurkan sedekah kepada kaum
Muslimin, melainkan karena di dalam sedekah banyak sekali terdapat keutamaan.
Di antara keutamaan sedekah adalah sebagai berikut:
1. Sedekah
adalah bentuk ketundukan kepada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Di antara sifat
orang yang beriman dan bertakwa adalah bersegera dalam memenuhi perintah Allah
‘azza wa jalla, sedang sedekah adalah di antara perkara yang diperintahkan oleh
Allah, dituntun dan diajurkan oleh-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ
آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا
وَعَلانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خِلالٌ ٣
“Katakanlah
kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan
shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara
sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari
itu tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS. Ibrahim: 31)
Allah Ta’ala
juga berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا
مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا
خُلَّةٌ وَلا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ ٢٥٤
“Hai orang-orang
yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi
jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang
yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 254)
2. Seorang
Mukmin berada dalam naungan sedekahnya pada Hari Kiamat kelak.
Yaitu pada hari
yang pasti akan di saksikan oleh seluruh makhluk, dimana seorang anak akan
beruban, matahari akan mendekat ke kepala manusia, keringat bercucuran hingga
menenggelamkan manusia. Pada saat itu manusia sangat membutuhkan naungan yang
dapat menaungi dirinya dari teriknya matahari mahsyar, hingga datanglah sedekah
lalu menaungi pelakunya. Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Saya
telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّي
يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ، أَوْ قَالَ: حَتَّي يُحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ
“Setiap orang
berada di bawah naungan sedekahnya hingga diadili (pengadilan Allah),” atau
beliau bersabda, “Hingga keputusan di antara manusia ditetapkan (oleh
pengadilan Allah).” (HR. Ibnu Khuzaimah, Muhaqqiq berkata, “Sanadnya shahih…)
Abu Al-Khair
berkata, “Tidaklah suatu hari dilewatinya melainkan dia bersedekah dengan
sesuatu walaupun hanya dengan sepotong kue atau sebutir bawang.”
Dan dalam
pembahasan tentang tujuh kelompok manusia yang akan dinaungi oleh Allah dengan
naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya terdapat
hadits,
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ
بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّي لَايَعْلَمْ شِمَالُهُ مَاقَدَّمَتْ يَمِيْنُهُ.
“Dan seorang
laki-laki yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu merahasiakannya, hingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Sedekah itu
akan menghindarkan dari musibah dan menjauhkan dari kematian yang buruk.
Sedekah memiliki
dampak terhadap pelakunya dalam memelihara diri pelakunya dari musibah-musibah
dan bencana-bencana, dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
صَنَائِعُ المَعْرُوْفِ تَقِي مَصَارِعَ
السُّوْءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ
تَزِيْدُ فِيْ العُمُرِ.
“Perbuatan-perbuatan
baik akan menghindarkan diri dari pintu-pintu keburukan, sedekah yang
tersembunyi itu akan memadamkan amarah Rabb, dan menyambung tali silaturahim
akan menambah umur.” (HR. Ath-Thabrani)
Ibnu Abi Al-Ja’d
berkata, “Sesungguhnya sedekah itu menghindarkan diri dari tujuh puluh pintu
keburukan”. Dan juga di antara dampak dari sedekah adalah memelihara hamba dari
kematian yang buruk. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alayi wa sallam bersabda,
إِنِّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
وَتَدْفَعُ عَنْ مِيْتَةِ السًّوءِ
“Sesungguhnya
sedekah itu dapat memadamkan amarah Rabb dan menghindarkan diri dari kematian
yang buruk.”
Ibnul Arabi
rahimahullah berkata, “Dan hakikat dari kematian yang buruk itu adalah kematian
dalam kondisi kemaksiatan.” Dan Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata, “Al-Iraqi
rahimahullah berkata, ‘Secara zhahir, maksud kematian yang buruk itu adalah
kematian yang mana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam berlindung kepada
Allah darinya, berupa hancur, jatuh, tenggelam, kebakaran, tergoda setan saat
menghadapi maut, dan terbunuh saat lari dari perang di jalan Allah.’”
4. Sedekah
adalah tanda dan bukti nyata dari iman yang benar.
Kaum muslimin
rahimakumullah…
Rasulullah
shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
الطًّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ تَمْلَأُ المِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآنِ
أَوْ تَمْلَأُ مَابَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَالصَّلَاةُ نُورٌ،
وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ
عَلَيْكَ، كُلُّ لنَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ
مُوبِقُهَا
“Bersuci itu
sebagian dari iman, Alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan
Alhamdulillah memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi, shalat itu
cahaya, sedekah itu bukti nyata, sabar itu pelita, sedangkan Al-Qur’an itu
adalah hujjah untuk memberimu pahala (apabila kamu mengamalkannya) dan hujjah
untuk menghukummu (apabila kamu tidak mengamalkannya), setiap manusia berusaha
dan menjual dirinya, maka di antara mereka ada yang membebaskannya (dengan
kebaikan) atau menghancurkannya (dengan dosa dan kemaksiatan).” (HR. Muslim)
Imam An-Nawaw
rahimahullah berkata dengan maksud menanggapi arti dari burhan (bukti nyata)
artinya adalah, “Bahwa sedekah itu hujjah dan dalil atas keimanan pelakunya,
karena seorang munafik tidak melakukannya, karena tidak menyakininya, lalu
barangsiapa bersedekah, maka dapat diambil sebagai bukti kebenaran imannya.”
Khutbah 2
Jama’ah shalat
Jum’at rahimakumullah keutamaan sedekah yang selanjutnya/yang ke
5. Sedekah itu sebagai tebusan bagi
seorang Muslim dari belenggunya.
Belenggu seorang
Muslim adalah semua dosa dan kemaksiatan dirinya, dan betapa banyak kita
dibelenggu oleh dosa dan kemaksiatan. Dan seorang Muslim sangat membutuhkan
seseorang yang melepaskannya dari belenggu tersebut, dan di antara sebab-sebab
yang membantu hal tersebut adalah sedekah, sebagaimana yang telah ada dalam
hadits Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam yang mengabarkan tentang Nabi Yahya
‘alayhissalam.
وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ،
فَإِنَّ مَثَلَ ذَالِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَأَوْثَقُوايَدَهُ
إِلي عُنُقِهِ وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُواعُنُقَهُ فَقَالَ: أَنَا أَفْدِيْهِ
مِنْكُمْ بِالْقَلَيْلِ وَلكَثِيْرِ، فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ
“Saya
memerintahkan kalian untuk bersedekah, karena yang demikian itu adalah seperti
seseorang yang ditawan oleh musuh, dan mereka mengikat erat tangannya pada
lehernya lalu mereka menghadapkannya untuk memenggal lehernya, kemudian dia
berkata, ‘Saya tebus perkara ini dari kalian dengan hartaku yang sedikit dan
yang banyak,’ hingga akhirnya ia menebus dirinya dari mereka.” (HR. Tirmidzi)
Sesungguhnya
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam telah menyerupakan seorang pemberi sedekah
seperti tawanan, lalu sedekah hadir untuk membebaskannya dari tawanan.
6. Allah
memberikan ganti kepada orang yang memberi sedekah
Allah subhanahu
wa ta’ala,
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ
شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ ٣٩
“Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah
akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’:
39)
Kaum Muslimin
rahimakumullah…
Ini adalah
sebuah kabar dari Allah ‘azza wa jalla kepada para pemberi sedekah dan pemberi
nafkah, bahwa Allah akan menggantinya untuk mereka, dan siapakah yang lebih
benar perkataannya daripada Allah?
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
قَالَ اللهُ تَبَارَكَ
وَتَعَالي: يَاابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
“Allah Tabaraka
wa Ta’ala berfirman kepada manusia, Wahai anak cucu Adam! Berinfaklah, niscaya
Aku akan memberi rizki atas kalian’.” (HR. Muslim)
Orang yang
bersedekah mendapat do’a kebaikan dari para Malaikat. Rasulullah shallallahu
‘alayhi wa sallam bersabda,
مَامِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ
العِبَادُ فِيْهِ إِلَّاوَمَلَكَانِ يَنْزِلَانِ، فَيَقُولْ أَحَدُهُمَا: اللهُمَّ
أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الْآخَرُ: اللهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidaklah suatu
hari di mana seorang hamba memasuki paginya, melainkan pasti akan turun dua
malaikat, salah seorang dari mereka berkata, ‘Ya Allah, berilah ganti (rizki)
kepada orang yang berinfak’, dan yang lain berucap, ‘Ya Allah, berikanlah
kebinasaan kepada orang yang kikir’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jama’ah shalat
Jum’at rahimakumullah..
Demikianlah
beberapa keutamaan yang akan di dapat oleh orang-orang yang bersedekah. Semoga
Allah ‘azza wa jalla menjadikan kita semua termasuk ke dalam orang-orang yang
gemar bersedekah sehingga kita mendapat keutamaan-keutamaan tersebut.
Materi Khutbah Lainnya:
Khuthbah Jum'at: Syarat Ibadah
Khuthbah Jum'at: Jalan Menuju Surga Penuh Onak dan Duri
Khuthbah Jum'at: Hati Yang Sehat
Khuthbah Jum'at: Keutamaan Berinteraksi Dengan Al Qur'an
Materi Khutbah Lainnya:
Khuthbah Jum'at: Syarat Ibadah
Khuthbah Jum'at: Jalan Menuju Surga Penuh Onak dan Duri
Khuthbah Jum'at: Hati Yang Sehat
Khuthbah Jum'at: Keutamaan Berinteraksi Dengan Al Qur'an
2 komentar
Write komentartinggalkan komentar Anda di sini....
ReplyTAMBAHAN UNTUK KHUTBAH JUMAT TENTANG SEDEKAH
Reply1.Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengharamkan Sedekah Bumi
2.Sedekah Itu Kekal, Ini Dalil dan Penjelasannya
3.Habib Luthfi: Sebaiknya Uang ke Masjid Jangan Diatasnamakan Wakaf atau Sedekah Jariyah
4.Dalil Tahlilan dan Sedekah Kepada Mayit
EmoticonEmoticon