Di negeri kita,
Indonesia banyak sekali dibangun masjid. Bahkan sebagian besar bentuknya sangat
indah dan megah. Namun sayang keindahan dan kemegahannya tidak selaras dengan
kemakmurannya. Banyak masjid-masjid yang nihil dari jama’ahnya kecuali pada
shalat Jum’at saja. Mungkin faktor yang paling utama adalah minimnya
pengetahuan kaum Muslimin akan keutamaan mendatangi masjid dan beribadah di
dalamnya.
Ada banyak
hadits yang menjelaskan tentang masalah ini, di antaranya sebagai berikut.
1. Hadits
pertama.
Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda,
مَنْ غَدَا إِلَى
الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللهُ لَهُ الْجَنَّةَ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا
وَرَاحَ
“Barang siapa
pergi ke masjid dan pulang dari masjid (untuk beribadah), maka Allah
menyediakan jamuan untuknya di dalam surga setiap kali ia pergi dan pulang
(dari masjid) itu. (HR. Ibnu Majah).
2. Hadits
kedua.
Abu Said
radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَيْتُمُ
الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِا لإِيْمَانِ، قَالَ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ أَمَنَ بِاللهِ وَاليَومِ
الأَخِرِ
“Apabila kalian
melihat seseorang yang biasa pergi ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia
benar-benar beriman! Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Sesugguhnya yang
memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan
haru kemudian.’(QS. At-Taubah [9]: 18)” (HR. Ibnu Majah).
3. Hadits
ketiga.
Abu Hurairah
radhiyallalhu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda,
مَنْ تَطَهَّرَ فِي
بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيْضَةً مِنْ
فَرَائضِ اللهِ كَانَتْ خُطْوَاتُهُ إِحْدَاهَا تَحُطُّ خَطِيئَتَهُ وَالأُخْرَى
يَرْفَعُ دَرَجَتُهُ
”Barang siapa
bersuci di rumahnya, kemudian berjalan menuju salah satu masjid Allah untuk
menunaikan suatu kewajiban yang telah ditetapkan Allah (shalat fardhu), maka
setiap melangkah, satu kaki (yang diayunkan) akan menghapus dosanya, dan kaki
yang lain akan mengangkat derajatnya.” (H.R Muslim).
4. Hadits
keempat
Abu Darda’
radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam
bersabda,
الْمَسْجِدُ بَيْتُ
كُلُّ تَقِيٍّ وَتَكَفَّلَ اللهُ لِمَنْ كَانَ الْمَسْجِدُ بَيْتُهُ بِالرَّوْحِ
وَالرَّحْمَةِ وَالْجَوَازِ عَلَى الصِرَاطِ إِلَى رِضْوَانِ اللهِ: إِلَى
الجَنَّةِ
“Masjid adalah
rumah bagi setiap orang yang bertakwa. Allah memberi jaminan kepada orang yang
menganggap masjid sebagai rumahnya, dengan memberikan ketenangan, rahmat, serta
kemampuan untuk melintasi shirathal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni
surga.” (Redaksi Bazzar dalam Kasyf al-Astar, jilid 1 hlm 218).
PROGRAM DAUROH SYAR'IYYAH (GRATIS..)
Jual Minyak Zaitun Ruqyah (MIZAR)
EmoticonEmoticon