Mungkin karena ketidak tahuan,
banyak orang menamakan instansinya dengan nama Ibnu Sina. Seperti Sekolah “Ibnu
Sina”, Apotek “Ibnu Sina”, Rumah Sakit “Ibnu Sina”, Kamar “Ibnu Sina”,
Laboratorium “Ibnu Sina”, dan lain-lain. Mereka menamakan tempat-tempat
tersebut dengan nama Ibnu Sina karena mereka merasa hormat dan bangga atas
prestasinya dalam bidang kedokteran.
Sebenarnya, siapakah Ibnu Sina
itu..?
Mari kita simak pembahasan
berikut ini:
Ibnu Sina - semoga Allah tidak
meridhoinya- memiliki nama Al Husein bin Abdillah. Dia sangat terkenal di
bidang kedokteran sehingga banyak orang memujinya dan mengabadikan namanya di
bidang kesehatan, bahkan menisbahkannya dengan Islam. Padahal dia memiliki
kesesatan yang Islam berlepas darinya dan tidak membutuhkannya.
Bacalah keterangan para ulama
ahlussunnah yang terperaya, tentang siapa Ibnu Sina. Mudah-mudahan kita tidak
ikut latah memuji dan menyandarkan namanya sebagai "Dokter Islam".
1) Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah rahimahullah berkata:
"Ibnu Sina itu seorang Syiah Rafidhah dari sekte Qaramithah. Dia
mencela dan merendahkan kehormatan para shahabat radhiyallahu anhum.”.
2) Ibnul Qayyim Al Jauziyyah
rahimahullah berkata dalam Ighasatul Lahafaan 2/267 : "Imamnya
orang-orang yang menyimpang itu adalah Ibnu Sina."
3) Ibnu Sholah rahimahullah
dalam Fatawa Ibnu Sholah 1/209 berkata:
"Ibnu Shina itu termasuk salah satu setan dari kalangan setan
manusia."
4) Adz Dzahabi rahimahullah
berkata dalam Mizanul I'tidal: "Aku tidak mendapati riwayat ilmu
sedikitpun dari Ibnu Sina. Kalaupun ada ilmu darinya, tidak boleh mengambilnya.
Hal itu karena dia seorang ahli filsafat, plagiat, dan sesat."
5) Ibnu Hajar Al Asqolani
rahimahullah mengomentari ucapan Adz Dzahabi di atas, mengatakan: "Semoga Allah tidak meridhoi Ibnu
Sina."
6) Asy Syaikh bin Baaz
rahimahullah berkata: "Tidak
layak bagi kaum muslimin menamai suatu tempat dengan nama Ibnu Sina atau Al
Farabi, semoga Allah menjelekkannya." ( Al Fawaid Al Jaliyyah karya Az
Zahrany hal 37)
7) Asy Syaikh Shalih Al Fauzan
Beliau ditanya: Syaikh yang
mulia, semoga Allah memberi kebaikan kepadamu. Apa pendapatmu kepada orang yang
memuji Ibnu Sina dan menjadikan dia termasuk salah satu ulama kaum muslimin,
semoga Allah membalas kebaikan kepadamu?
Jawaban beliau:
Orang yang mengatakan hal
tersebut berada diantara dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama,
dia adalah orang jahil dan tidak mengetahui keadaan Ibnu Sina, maka orang yang
demikian tidak pantas untuk berbicara tentang Ibnu Sina, yang menjadi kewajibannya
adalah diam.
Kemungkinan kedua, dia
mengetahui keadaan asli Ibnu Sina, tahu kekafirannya, menetapkan hal tersebut,
maka hukumnya sebagaimana Ibnu Sina dihukumi. Kita berlindung kepada Allah dari
hal yang demikian. Karena dia mengetahui dan menetapkan kekafiran Ibnu Sina
namun dia malah memberikan pujian kepadanya. Sungguh ini perkara yang
berbahaya. Akan tetapi, sebagian orang yang memberikan pujian kepada Ibnu Sina,
karena penghormatan bahwa dia seorang dokter saja. Ini merupakan perkara dunia.
Dia (Ibnu Sina) seorang dokter dan di antara orang kafir ada dokter yang lebih
ahli dari pada Ibnu Sina, maka mengapa hanya mengkhususkan pujian kepada Ibnu
Sina?
Mereka katakan: "Karena Ibnu
Sina itu menyandarkan dirinya kepada Islam, sehingga ini merupakan kebanggaan
untuk Islam."
Maka kita katakan: "Islam berlepas diri darinya dan Islam tidak membutuhkannya."
Kesimpulannya, Ibnu
Sina tidak layak untuk dipuji dan diberi rekomendasi, karena dia seorang
penganut Syiah Bathiniyyah , ahli filsafat, atheis dan menyatakan bahwa alam
ini ada dengan sendirinya." (At Ta’liiq Al Mukhtashar ‘alal Qasiidah An
Nuuniyah 3/ 1328)
Maka, berhentilah memuji Ibnu
Sina. Islam tidak butuh sesuatu dari Ibnu Sina.
Sebarkan artikel ini, semoga
menjadi pencerahan untuk saudara-saudara kita yang lainnya.
EmoticonEmoticon