MATERI KHUTBAH JUM’AT ISTIQAMAH DI JALAN DAKWAH

Juli 02, 2015

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumulloh..

Alloh SWT dalam surat Ali Imran ayat 14:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ ١٤
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS. Ali Imran: 14)

Dijadikan indah. Ya… dijadikan indah oleh Alloh atas apa yang disebutkan dalam ayat tersebut, yakni tentang wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternah, sawah ladang, dan lain sebagainya, karena itu semua adalah dunia dan dunia adalah perhiasan. Sendangkan penampilan adalah perhiasan yang akan segera sirna. Dan Alloh SWT berfirman, “dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga)”. Inilah hakikat yang sebenarnya. Di sisi Alloh-lah terdapat kenikmatan dan kelezatan yang abadi. Maka, orang yang merugi adalah orang yang memilih sesuatu yang fana daripada yang kekal, memilih yang murahan daripada yang berharga, memilih dunia dan meninggalkan akhirat.


Hadirin, jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia..
Berbagai macam syahwat yang diingini oleh manusia dalam ayat tersebut, ibarat biji-bijian yang berada dalam perangkap. Sang burung akan melihat biji-bijian tersebut dan tertarik dengannya, namun ia tak menyadari adanya perangkap lantaran keinginannya terhadap biji-bijian itu telah mengalahkan hatinya, otaknya telah tergantung kepadanya, dan kebodohannya telah menjadikan dirinya masuk ke dalam jebakan tersebut. Bila ia tidak hati-hati maka ia akan binasa. Ingatlah sabada Rasululloh SAW:
حُفَّتِ الْجَنَّةِ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارِ بِالشَّهَوَاتِ
“Surga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai oleh nafsu manusia, sedangkan neraka dikelilingi oleh segala yang menyenangkan nafsu manusia.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)

Jika kalian ingin melihat surga dan menginjakkan kaki di dalamnya, maka tembuslah makarih-makarih yang merintangi jalan ini. Sabarlah dalam kelelahan menutut ilmu, sabarlah dalam menahan keinginan untuk bermain-main dengan teman sebaya kalian, sabarlah dalam segala kesempitan dan kesulitan yang ada, serta sabarlah dalam meniti jalan dakwah ini. Di balik semua itu ada surga yang kenikmatannya tak terbayangkan oleh akal pikiran manusia. Jika kalian bersabar dalam perjuangan ini, maka kalian akan memasuki surga itu. Capek dan lelah yang dulu menyiksa kita akan sirna seketika hanya dengan satu celupan saat kita diberi kesempatan menikmati udara Surga.

Saudaraku, kaum Muslimin rahimakumulloh..
Barang siapa yang menahan syahwatnya di dunia, tentu ia akan mendapatkannya esok hari di surga. Barang siapa yang menahan dari mengharap kepada selain Alloh, maka hari rayanya adalah saat ia berjumpa dengan Alloh SWT. Dia berfiman:
مَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَأٓتٖۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ٥
“Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-‘Ankabut: 5)



Balasan bagi setiap orang adalah setimpal dengan perbuatannya. Bagi orang-orang yang istiqomah dalam ilmu dan dakwah ada surga yang dijanjikan Alloh untuknya. Di antara sifat-sifat surga adalah bahwa naungannya akan membentang, disediakan bagi orang-orang yang tidak melanggar larangan-larangan-Nya. Kehidupannya akan kekal, disediakan bagi orang-orang yang istiqamah menunaikan perintah-perintah Alloh, menjadi ansharulloh. Taman-tamannya penuh dengan bunga-bunga, disediakan bagi orang yang merasakan muroqobah Alloh. Airnya yang tertuang, disediakan bagi orang yang senantiasa berdzikir kepada Alloh dan menghidupkan hatinya. Buah-buahan yang mudah dijangkau, disediakan bagi orang yang ruhnya mencintai orang-orang shalih. Di dalamnya terdapat bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya dalam kemah-kemah yang indah, disediakan bagi orang yang menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Di dalamnya terdapat dua mata air yang mengalir, disediakan bagi orang yang hari ini mengalirkan air mata karena rasa takut kepada Alloh. Di dalamnya tidak terdengar kata-kata yang mengandung kesia-siaan, diperuntukkan bagi yang menjaga pendengarannya di dunia dari lagu-lagu dan nyanyian.

Beruntunglah bagi orang yang berlapar-lapar untuk menyambut hari kenyang yang paling agung. Beruntunglah bagi orang yang berhaus-haus untuk menyambut hari kepuasan dan kesegaran yang sempurna. Beruntunglah bagi orang yang berlelah-lelah meniti jalan dakwah untuk menyambut saat-saat istirahat yang sangat indah.
بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ

Khutbah II
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumulloh
Alloh SWT sangat mencintai orang-orang yang istiqamah dalam meniti jalan hidayah. Karena itu Alloh berfirman dengan sangat tegas memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar tetap beristiqamah dan akan memberikan balasan yang sangat besar bagi mereka yang senantiasa istiqamah. Alloh SWT berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ ٣٠ نَحۡنُ أَوۡلِيَآؤُكُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَشۡتَهِيٓ أَنفُسُكُمۡ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ٣١  نُزُلٗا مِّنۡ غَفُورٖ رَّحِيمٖ ٣٢
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (mereka beristiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Fushshilat/41: 30-32)

Saudaraku kaum Muslimin, para pemuda Islam rahimakumulloh..
Tetap teguhlah dalam pendirian kalian, tempuhlah jalan ilmu dan dakwah, tempuhlah jalan perjuangan, tempuhlah jalan Nabi dan para shahabatnya niscaya kalian akan jaya di sana. Jangan tertipu oleh usiamu, tak ada seorang pun yang tahu akan nasibnya esok hari. Bukankah Dia telah berfirman:
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

Berapa banyak anak-anak usia belia telah mendahului kita? Bukankah si fulan kemarin masih bercanda bersama kita, kemudian hari ini sudah tiada? Semua itu bisa terjadi pada setiap orang, tua maupun muda, maka janganlah tertipu oleh usia muda sehingga kita terlena dan menunda-nunda amal mulia. Beramallah dan istiqamahlah..

Hadirin, jama’ah shalat Jum’at rahimakumulloh..
Sebaliknya, Alloh sangat mencela orang-orang yang tidak istiqamah dalam menjalankan ibadahnya. Alloh SWT berfirman:
وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّتِي نَقَضَتۡ غَزۡلَهَا مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٍ أَنكَٰثٗا ٩٢
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali..” (QS. An-Nahl: 92)

Perumpamaan ini adalah perumpamaan yang sangat baik yang Alloh berikan untuk hamba-hamba-Nya. Janganlah kita seperti seorang wanita yang telah memintal benang dengan pintalan yang baik dan kuat, kemudian setelah itu kita menguraikannya kembali sehingga tidak terlihat lagi pintalannya. Pintalan amal shalih yang sudah kita rajut di tempat ini, jangan kita urai kembali sehingga tak ada lagi bekas yang bisa kita lihat setelah ini. Terlebih lagi di bulan Ramadhan ini kalian telah melakukan berbagai amalan yang banyak, maka pertahankan ia dan kerjakan pada hari-hari yang lain di 11 bulan berikutnya.

Semoga Alloh memberikan kekuatan dan kemampuan kepada kita untuk meniti jalan perjuangan dan mengistiqamahkan kita di jalan ini.



Artikel Terkait

Previous
Next Post »