RAMADHAN TRAINING ISTIQAMAH
Abul Qasim Al Qusyairi berkata: “Istiqamah adalah satu tingkatan yang menjadi penyempurna dan pelengkap semua urusan. Dengan istiqamah segala kebaikan dengan semua aturannya dapat diwujudkan..”
Abul Qasim Al Qusyairi berkata: “Istiqamah adalah satu tingkatan yang menjadi penyempurna dan pelengkap semua urusan. Dengan istiqamah segala kebaikan dengan semua aturannya dapat diwujudkan..”
Al Washiti berkata: “Istiqamah adalah sifat yang dapat
menyempurnakan kepribadian seseorang dan tidak adanya sifat ini rusaklah
kepribadian seseorang.”
Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Istiqamah adalah berpegang teguh kepada syari’at Alloh seperti yang
diperintahkan-Nya dan didahului dengan niat ikhlas karena-Nya”.
Ramadhan adalah training istiqamah. Tema ini sangat
tepat sebab selama bulan Ramadhan kita benar-benar ditraining, ditarbiyyah
untuk menjadi seorang muslim sejati yang taat beribadah kepada Alloh dan
istiqamah di dalamnya.
Mari kita renungkan training apa saja yang Alloh
berikan kepada kita di bulan Ramadhan ini:
1. Ibadah Shoum
(puasa).
Di dalam ibadah shoum banyak sekali nilai tarbiyyah
yang dapat kita rasakan. Di antaranya shoum akan mendidik seseorang untuk
menjadi hamba Alloh yang bertakwa. Hal ini sejalan dengan tujuan
disyari’atkannya ibadah puasa, yaitu la’allakum tattaquun (agar
kalian menjadi orang yang bertakwa). Sangat terang bahwa puasa dapat membentuk
seseorang menjadi orang yang bertakwa kepada Alloh, sebab orang yang berpuasa
akan menjaga diri dari hal-hal yang dilarang meskipun sifat dzat tersebut
adalah halal. Bahkan milik kita sendiri. Sebagai contoh, seorang yang berpuasa
akan menahan makan dan minum meskipun makanan dan minuman itu halal baginya.
Tapi karena Alloh melarangnya oleh sebab puasa, maka ia meninggalkan makan dan
minumnya karena AllohSubhanahu wa Ta'ala.
2. Ibadah Sahur
Sisi training dari ibadah sahur adalah agar kita
terbiasa bangun pagi sebelum adzan subuh berkumandang. Dengan terbiasa bangun
di waktu sahur, mudah-mudahan kita bisa membawa kebiasaan ini pada sebelas
bulan yang lain. Insya Alloh kebiasaan tersebut akan membantu kita untuk dapat
melaksanakan ibadah yang agung, shalat lail (tahajud).
3. Ibadah shalat
berjama’ah
Kita juga menyaksikan bagaimana antusias kaum Muslimin
dalam ibadah shalat berjama’ah di bulan Ramadhan. Masjid-masjid menjadi makmur
dengan jama’ah yang berbondong-bondong untuk mengerjakan shalat 5 waktu maupun
shalat tarawih. Dengan kebiasaan shalat berjama’ah pada bulan Ramadhan,
mudah-mudahan kita bisa melanjtukannya di bulan-bulan yang lainnya, setiap 5
waktu.
4. Ibadah shalat
tarawih
Dalam shalat tarawih pun demikian, kita ditraining
untuk menjadi hamba-hamba Alloh yang mampu melaksanakan shalat malam pada
malam-malam yang lain selain bulan Ramadhan. Jika kita mampu bersabar, berdiri
lama di belakang imam shalat tarawih, maka sejatinya kita juga mampu berdiri
untuk melaksanakan shalat malam pada waktu yang lain.
5. Ibadah tilawah al
Qur’an
Ibadah tilawah al Qur’an adalah salah satu ibadah yang
sangat dianjurkan semasa Ramadhan. Para salafush shalih,ketika
datang bulan Ramadhan, mereka meninggalkan aktifitas yang lain dan
berkonsentrasi pada ibadah puasa dan membaca al Qur’an. Kaum Muslimin di zaman
ini pun demikian, mereka bersemangat dalam tadarus Al Qur’an.
6. Ibadah sedekah
Kedermawanan kaum Muslimin pada bulan Ramadhan pun
senantiasa meningkat. Tradisi membuat makanan untuk ta’jil berbuka puasa di
rumahnya biasanya diikuti keinginan untuk berbagi kepada tetangga-tatangganya.
Kesadaran membantu orang yang tidak mampu dan menyantuni anak yatim pun dapat
kita saksikan di bulan ini. Begitu juga kesadaran untuk berinfak di jalan
Alloh, baik di masjid-masjid maupun untuk kegiatan dakwah. Semoga sifat
dermawan ini dapat kita aplikasikan sepanjang kehidupan kita.
7. Ibadah i'tikaf
Ibadah ini terdapat pada 10 hari terakhir bulan
Ramadhan dalam rangka mencariLailatul Qadar. Yaitu dengan cara berdiam
diri di masjid untuk beribadah kepada Alloh. Biasanya waktu-waktu dalam i'tikaf
diisi dengan tilawah Al Qur’an atau ibadah-ibadah yang lainnya. Ibadah i'tikaf
memberi nilai training agar kita senantiasa rindu dan terikat dengan masjid
untuk beribadah di dalamnya.
Segala macam ibadah yang rutin kita kerjakan di bulan
Ramadhan semoga dapat dilanjutkan pada bulan-bulan yang lainnya sepanjang hayat
kita. Dengan begitu kita akan mendapat keistiqamahan dalam beribadah, in sya
Alloh.
Apa balasan untuk
orang yang istiqamah..??
Alloh Subhanahu wa Ta'ala sangat
mencintai hamba-hamba-Nya yang istiqamah di atas Agama-Nya. Dan Dia
memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk istiqamah (lihat, QS. Al Hijr: 99,
Ali Imran: 102 dan Hud: 112). Dia akan memberikan balasan yang besar untuk
hamba-hamba-Nya yang istiqamah. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ
ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا
تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ ٣٠ نَحۡنُ
أَوۡلِيَآؤُكُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ وَلَكُمۡ فِيهَا
مَا تَشۡتَهِيٓ أَنفُسُكُمۡ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ٣١ نُزُلٗا
مِّنۡ غَفُورٖ رَّحِيمٖ ٣٢
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka (mereka beristiqamah), maka malaikat akan turun
kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu". Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan
akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh
(pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS.
Fushshilat/41: 30-32)
Alloh SWT berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ
ٱسۡتَقَٰمُواْ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ١٣ أُوْلَٰٓئِكَ
أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٤
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka
tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada
(pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di
dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan” (QS.
Al-Ahqaf: 13-14)
Demikian balasan yang akan diperoleh oleh hamba-hamba
Alloh istiqamah.
Alloh sangat mencela
hamba-hamba-Nya yang tidak istiqamah
Alloh Subhanahu wa Ta'ala mencintai
hamba-hamba-Nya yang istiqamah, maka demikian pula Alloh membenci
hamba-hamba-Nya yang tidak istiqamah. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّتِي نَقَضَتۡ غَزۡلَهَا مِنۢ
بَعۡدِ قُوَّةٍ أَنكَٰثٗا … ٩٢
“Dan janganlah kamu
seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan
kuat, menjadi cerai berai kembali..” (QS. An-Nahl: 92)
Perumpamaan ini adalah perumpamaan yang sangat baik
yang Alloh berikan untuk hamba-hamba-Nya. Janganlah kita sepertis seorang
wanita yang telah memintal benang dengan pintalan yang baik dan kuat, kemudian
setelah itu ia menguraikannya kembali sehingga tidak terlihat lagi pintalannya.
Sebagian manusia pada bulan Ramadhan ada yang sangat bersemangat dalam
beribadah dan bahkan berlebih-lebihan, tetapi setelah itu dia megurangi dan
akhiranya meninggalkannya. Dia urai kembali pintalan ibadahnya sehingga tak
terlihat bekasnya di hari-hari yang lain di luar bulan Ramadhan.
Rasululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
يَا عَبْدَ اللهِ، لَا تَكُن مِثْلَ فُلَانِ، كَانَ
يَقُوْمُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامُ اللَّيْلِ (متفق عليه)
“Wahai ‘Abdulloh, janganlah kamu seperti si Fulan,
tadinya ia suka bangun untuk shalat malam, kemudian ia meninggalkan shalat
malamnya’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini merupakan peringatan bagi siapa pun yang terbiasa
melakukan amal shalih kemudian meninggalkannya. Hal semacam ini terkadang
menyebabkan kebencian kepada kebaikan dan ini berbahaya. Oleh karena itu jika
seseorang meninggalkan ibadah sunnah karena udzur, jika memungkinkan baginya
untuk mengqadhanya, maka sebaiknya ia mengqadhanya dan jika tidak mungkin untuk
mengqadhanya, maka Allah memaafkannya.
Semoga Alloh membimbing kita serta memberikan kekuatan
dan kemampuan kepada kita untuk senantiasa istiqamah dalam ketaatan beribadah
kepada-Nya. Tekadkan niat yang kuat untuk mendawamkan amal-amal ibadah yang
telah kita kerjakan di bulan Ramadhan kita lanjutkan di bulan-bulan berikutnya,
meskipun tidak sama. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ أَحَبُّ الْعَمَلِ إِلي اللهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ
قَلّ
“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling
dicintai oleh Alloh adalah amalan yang kontinyu (ajeg) walaupun sedikit.” (HR.
Muslim, no. 782)
Artikel Lainnya:
Persiapkan Diri Anda Sebelum Ramadhan Tiba
Khutbah Jum'at Menyambut Bulan Ramadhan
Seputar Puasa Ramadhan
Cara Membayar Fidyah
Mengkhususkan Beberapa Hari di Bulan Rajab Untuk Berpuasa
Ramadhan Training Istiqamah
Kemaksiatan Di Bulan Ramadhan Dosanya Lebih Besar
Hal-hal Yang Membatalkan Puasa dan Wajib Mengqadhanya
Lailatul Qadar "Malam Kemuliaan"
Ramadhan Sebentar Lagi Berlalu, Bagaimana Cara Melepas Ramdhan
Persiapkan Diri Anda Sebelum Ramadhan Tiba
Khutbah Jum'at Menyambut Bulan Ramadhan
Seputar Puasa Ramadhan
Cara Membayar Fidyah
Mengkhususkan Beberapa Hari di Bulan Rajab Untuk Berpuasa
Ramadhan Training Istiqamah
Kemaksiatan Di Bulan Ramadhan Dosanya Lebih Besar
Hal-hal Yang Membatalkan Puasa dan Wajib Mengqadhanya
Lailatul Qadar "Malam Kemuliaan"
Ramadhan Sebentar Lagi Berlalu, Bagaimana Cara Melepas Ramdhan
Baca Juga Artikel Berikut:
EmoticonEmoticon