Putra Putri Rasulullah Buah Dari Pernikahannya Bersama Khadijah

April 29, 2017

Menikah Dengan Khadijah

Ketika Muhammad pulang ke Makkah dan Khadijah melihat betapa amanahnya beliau terhadap harta yang diserahkan kepadanya,  begitu juga dengan keberkahan dari hasil perdagangannya yang belum pernah didapatinya sebelum itu, ditambah lagi informasi dari budaknya, Maisara perihal budi pekerti beliau nan demikian manis, sifat-sifat yang mulia, ketajaman berpikir, cara bicara yang jujur dan cara hidup yang penuh amanah, maka dia seakan menemukan apa yang didambakannya selama ini (yakni calon pendampin idalam, pent).

Padahal banyak sekali para pemuka dan kepala suku yang demikian antusias untuk menikahinya, namun semuanya dia tolak. Akhirnya dia menyampaikan curahan hatinya kepada teman wanitanya, Nafisah bin Muniyah yang kemudian bergegas menemui beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam dan membeberkan rahasia tersebut kepadanya seraya menganjurkan agar beliau menikahi Khadijah.

Beliau pun menyetujuinya dan merundingkan hal tersebut dengan paman-pamannya. Kemudian mereka mendatangi paman Khadijah untuk melamarnya buat beliau.

Tak berapa lama setelah itu, pernikahan dilangsungkan. Akad tersebut dihadiri oleh Bani Hasyim dan pada pemimpin Suku Mudhar. Pernikahan tersebut berlangsung dua bulan setelah kepulangan beliau dari negeri Syam.

Beliau menyerahkan mahar sebanyak dua puluh ekor unta muda. Ketika itu, Khadijah sudah berusia 40 tahun. Dia adalah wanita yang paling terhormat nasabnya, paling banyak hartanya dan paling cerdas otaknya di kalangan kaumnya.

Dialah wanita pertama yang dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, beliau tidak pernah memadunya dengan wanita lain hingga dia wafat.

Putra-putri Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam

Semua putra-putri beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam berasal dari pernikahan beliau dengannya kecuali putra beliau, Ibrahim. Putra-putri beliau dari hasil perkawinan dengannya tersebut adalah:

1. Al-Qasim (dengan nama ini beliau dijuluki –Abul Qasim–)

2. Zainab

3. Ruqayyah

4. Ummu Kultsum

5. Fathimah

6. Abdullah (Julukannya adalah Ath-Thayyib [yang baik] dan Ath-Thahir [yang suci].

Semua putra beliau meninggal dunia di masa kanak-kanak, sedangkan putri-putri beliau semuanya hidup pada masa Islam dan memeluk Islam serta juga ikut berhijrah, namun semuanya meniggal dunia semasa beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam masih hidup, kecuali Fathimah radhiyallahhu ‘anha yang meninggal dunia enam bulan setelah beliau wafat.


[Sumber: Kitab Ar-Rahiq al-Makhtum, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfury]

Share..!!

Artikel Terkait

Previous
Next Post »