Berikut ini kisah tentang masuk Islamnya bapak Alfons
Salomonz di hadapan Tim Muallaf Center Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur:
Bismillah..
Kebenaran Alquran telah menjadi petunjuk dari Allah dan
wasilah hidayah bagi jutaan orang memeluk Islam..
Kisah wasilah hidayah ini agak panjang, semoga bermanfaat
bagi kita semua..
Alfons Salomonz seorang ahli IT Internasional (mantan Nasrani)
warga negara Inggris kelahiran Jakarta ini dalam dialog bersama team kami telah
membuktikan bahwa nama Nabi MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم
terdapat dalam kitab mereka sendiri.
Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa sebenarnya kaum
Yahudi dan Nasrani telah mengetahui kedatangan Nabi terakhir ini صلى الله عليه وسلم jauh-jauh hari karena itu juga tertulis jelas
di dalam kitab suci mereka sendiri.
Dan mereka mengenal sosok Nabi terakhir ini صلى الله عليه وسلم seperti mereka mengenal anak-anak mereka
sendiri, bahkan lebih mengenalnya lagi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri di dalam Al-Qur'an
berfirman:
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ
أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri
Alkitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anak
mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan
kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah 146)
Sedikit dari golongan Yahudi dan Nasrani yang dengan jujur
mengakui kebenaran dan beriman kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم .
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ
كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ ۘ الَّذِينَ خَسِرُوا
أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
“Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya,
mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri.
Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah)”.
(QS. Al An'am 20)
Dalam pembuktian kalamullah di atas kami menggunakan teks
asli Song of Solomon berbahasa Ibrani, dimana versi Indonesianya seharusnya
diterjemahkan lagu Salomo, entah mengapa justru di terjemahkan dengan arti
Kidung Agung 5:16
Solomon 5:16 yang teks aslinya berbahasa Ibrani (Hebrew)
tertulis sebagai berikut:
חכו ממתקים וכלו מחמד ים
זה דודי זה רעי בנות ירושלם
dibaca: "Hikko Mamtakkim Dhekhullo Muhammadim, Zeedodi
Vezer'i Benoq Yerussalam"
artinya: "Teramat manis tutur katanya; Ya, dia adalah
MUHAMMAD. Dia adalah KEKASIHKU, dan dia adalah temanku, wahai putera-puteri
Yerusalem."
Untuk membuktikan apakah kata " מחמד " adalah benar artinya Muhammad:
silahkan cek secara online di situs yang jadi acuan referensi
terjemahan dunia yakni: www.freetranslation.com
Pilih bahasa Hebrew dan terjemahkan ke bahasa Inggris
(English), lalu masukkan kata " מחמד ", hasilnya silahkan buktikan sendiri!
Inilah bukti bahwa tangan-tangan kotor baik dari kalangan
Yahudi dan Nasrani telah merubah-rubah isi kitab-kitab mereka (Zabur dan Injil)
dengan cara mengganti, menambah dan menguranginya. Termasuk ayat dalam Song of
Solomon surat 5 ayat 16 ini, bahkan kata "Muhammad" mereka hapus dan
diganti dengan sebutan lain, yakni:
Nama nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam Injil versi Inggris
"His voice and speech are exceedingly sweet; yes, he is
ALTOGETHER LOVELY. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of
Jerusalem."
Atau
Nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam Injil King James Version
(English Translation)
"His mouth is most sweet: yea, he is ALTOGETHER LOVELY.
He is my beloved, and he is my friend, O daughters of Jerusalem."
Atau
Nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam Injil bahasa Indonesia
"Kata-katanya manis semata-mata, SEGALA SESUATU PADANYA
MENARIK. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai putera-puteri
Yerusalem."
SEHARUSNYA TERTULIS:
"His voice and speech are exceedingly sweet; yes, he is
MUHAMMAD. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of
Jerusalem."
Atau
"His mouth is most sweet: yea, he is Muhammad. He is my
beloved, and he is my friend, O daughters of Jerusalem."
Atau
"Kata-katanya manis semata-mata, dia adalah Muhammad صلى الله عليه وسلم. Demikianlah
kekasihku, demikianlah temanku, hai putera-puteri Yerusalem."
Bukti-bukti lainnya:
Mari kita simak pengakuan para uskup dan raja di kalangan
mereka yang mengakui akan kebenaran apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
1. Kaisar Romawi Hiraklius
Hiraklius ketika bertanya tentang Muhammad صلى الله عليه وسلم kepada Abu Sufyan yang ketika itu beliau
belum masuk Islam, berikut pertanyaan dan jawaban antara Hiraklius dan Abu
Sufyan
Pertanyaan pertama, “Bagaimanakah garis nasabnya di
kalanganmu?”
Aku jawab, “Dia turunan bangsawan di kalangan kami.”
Hiraklius bertanya lagi, “Pernahkah orang lain sebelumnya
mengatakan apa yang dikatakannya?”
Aku menjawab, “Tidak”
“Adakah di antara nenek moyangnya yang menjadi raja?”
“Tidak,”
“Apakah pengikutnya terdiri dari orang-orang mulia ataukah
orang-orang dhuafa?”
“Hanya terdiri dari orang-orang dhuafa,”
“Apakah pengkutnya semakin bertambah atau berkurang?”
“Bahkan selalu bertambah”
“Adakah di antara mereka yang murtad karena benci kepada
agama yang dipeluknya?”
“Tidak”
“Pernahkah dia melanggar janji?”
“Tidak dan sekarang kami sedang dalam perjanjian damai
dengan dia, kami tidak tahu apa yang diperbuatnya dengan perjanjian itu”
“Pernah kamu berperang dengannya?”
“Pernah”
“Bagaimana peperanganmu itu?”
“Kami kalah dan menang silih berganti. Dikalahkannya kami
dan kami kalahkan pula dia”
“Apakah yang diperintahkannya kepada kamu sekalian?”
“Dia menyuruh kami menyembah Allah semata dan jangan
mempersekutukan-Nya. Tinggalkan apa yang diajarkan nenek moyang kami!
Disuruhnya kami menegakkan shalat, berlaku jujur, sopan (teguh hati) dan
mempererat persaudaraan.”
Setelah mendengar jawaban dari Abu Sufyan Hiraklius berucap:
Sekiranya aku yakin akan dapat bertemu dengannya, walaupun
dengan susah payah aku akan berusaha datang untuk menemuinya. Kalau aku telah
berada di dekatnya akan kucuci kedua telapak kakinya.”
Dari kisah ini kita ketahui bahwa mereka tahu betul hingga
nasab dan ciri-ciri Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
2. Raja Najasyi
Ketika para sahabat berhijrah ke negeri Habasyah, kemudian
para Pembesar Quraisy hendak menjemput para sahabat untuk mereka kembali ke
Madinah, maka Raja Najasyi bertanya kepada Ja’far bin Abi Tholib tentang apa
yang diajarkan dalam agama islam, maka Ja’farpun membacakan surat Maryam yang
menyebutkan kisah Maryam dan Nabi Isa. Seketika itu pula raja Najasyi menangis
mendengar kisah tersebut
Najasyi berkata kepada utusan Quraisy tersebut: “Apa yang
mereka bacakan kepada kami dan apa yang dibawa oleh Isa عليه السلام berasal dari sumber yang sama. Demi Allah,
aku tidak akan menyerahkan mereka sama sekali kepada kalian selama aku masih
hidup.”
Karena dia tahu, apa yang dipegang oleh para sahabat adalah
kebenaran
3. Kisah perjalanan Salman Al Farisy mencari Islam
Ketika sahabat Salman Al Farisy mendatangi uskup di Amuriyah
kemudian Salman meminta Wasiat kepada siapa lagi yang akan dia tuju maka uskup
inipun memberikan wasiat kepada Salman Al Farisy
Uskup itu berkata, ‘Wahai anakku, demi Allah, aku tidak mengetahui
seorangpun yang akan aku perintahkan kamu untuk mendatanginya. Akan tetapi
telah hampir tiba waktu munculnya seorang nabi, dia diutus dengan membawa
ajaran nabi Ibrahim. Nabi itu akan keluar diusir dari suatu tempat di Arab
kemudian berhijrah menuju daerah antara dua perbukitan. Di antara dua bukit itu
tumbuh pohon-pohon kurma. Pada diri nabi itu terdapat tanda-tanda yang tidak
dapat disembunyikan, dia mau makan hadiah tetapi tidak mau menerima sedekah, di
antara kedua bahunya terdapat tanda cincin kenabian. Jika engkau bisa menuju
daerah itu, berangkatlah ke sana!’
Lihat bagaimana mereka mengenal Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sampai pada fisiknyapun mereka mengetahui.
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya:
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ
هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى
“Maka jika datang kepadamu (wahai manusia) petunjuk
daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan
tersesat dan tidak akan sengsara (dalam hidupnya)”. (QS Thaahaa 123)
Barakallahu fiikum..
اَللّهُمَّ
اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِم لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ الله أكبر الله أكبر الله أكبر
Oleh: Hanny Kristianto
Dokumentasi Bp. Alfons Salomonz Masuk Islam:
EmoticonEmoticon