KHUTBAH JUM'AT "Menyambut Bulan Suci Ramadhan"

Juni 26, 2013


إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللَّهُ تَعَالي فِي كِتَبِهِ الْكَرِيْم
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا  
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا، يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا
أما بعد :

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.

Jama’ah sidang shalat jum’at rahimakumullah….

Waktu berjalan begitu cepat. Serasa baru kemarin kita melaksanakan shalat jum’at, namun siang hari ini kita kembali bersimpuh di masjid ini untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim yaitu shalat jum’at secara berjam’ah.

Serasa baru kemarin kita melepas tamu istemewa kita Bulan Ramadhan, namun hari ini kita mendapat kabar gembira bahwa tamu istimewa itu akan kembali mengunjungi kita.

Dalam hitungan beberapa hari lagi Bulan Ramadhan akan menyapa kita. Namun, Pertanyaannya adalah, sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut tamu istemewa ini?


Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah…

Setidaknya ada lima hal yang bisa kita persiapkan sebelum kita memasuki bulan Suci Ramadhan. Di antaranya:

Point yang pertama adalah Iman. Yang dimaksud di sini adalah kita harus mengimani wajibnya shaum Ramadhan bagi setiap muslim. Kewajiban tersebut berdasarkan al Qur’an, Hadits dan ijma’ seluruh kaum muslimin.

Di dalam al-Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183)

Hadirin jama’ah shalat jum’at rahimakumullah…
Dalam ayat tersebut, Allah  mengajak berdialog kepada orang-orang yang beriman dari ummat ini dan mengajak mereka untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Dia menyatakan bahwa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang mukmin ummat ini, kewajiban puasa pun telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kita. Maka telah ada bagi kita suri teladan di dalam melaksanakan ibadah ini. Dengan demikian, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam mengerjakan puasa Ramadhan yang akan datang dengan lebih baik dari pada orang-orang sebelum kita.

Allah  menghendaki ketakwaan di dalam ibadah puasa. Ketakwaan dapat kita peroleh karena puasa dapat menyucikan badan dan mempersempit jalannya syaithon di dalam aliran darah kita.

Hadirin jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..
Adapun dalil diwajibkannya puasa dari sisi hadits, di antaranya terdapat dalam hadits Jibril tentang penjelasan makna Islam, atau yang kita kenal dengan istilah rukun Islam.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
الإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله، وَتُقِيْمَ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلًا
“Rasululloh menjawab, Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah dengan benar) selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau telah mampu menunaikannya. (HR. Muslim)

Hadirin sidang jum’at rahimakumullah…
Adapun dalil dari ijma’ kaum muslimin, maka seluruh kaum muslimin sepakat, tidak ada perselisihan di antara kaum mereka akan wajibnya menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Maka, dari dalil al Qur’an, sunnah dan ijma’ tersebut jelaslah bahwa ibadah puasa di Bulan Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim. Barang siapa yang mengerjakannya, maka dia mendapat pahala yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan barang siapa yang meninggalkannya tanpa udzur syar’i maka dia berdosa besar dan wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke dua, yang harus kita persiapkan sebelum kita masuk bulan Ramadhan adalah Ilmu.

Yaitu ilmu tentang ibadah puasa Ramadhan, seperti ilmu tentang syarat sahnya puasa Ramadhan, rukun puasa Ramadhan, sunnah-sunnah puasa Ramadhan sampai kepada hal-hal yang membatalkan puasa Ramadhan beserta kafaratnya.

Imam al Bukhari rahimahullah menulis satu bab di dalam kitabnya tentang العِلْمُ قَبْلَ القَوْلُ وعَمَل “Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan”. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan العِلْمُ إِمَامٌ عَمَل “Ilmu adalah imam bagi amal” dan Imam az-Zuhri  mengatakan “Tidak ada sesuatu yang lebih utama untuk beribadah kepada Allah selain daripada ilmu”.

Perkataan para ulama tersebut mengisyaratkan akan pentingnya ilmu sebelum kita melaksanakan berbagai bentuk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke tiga, yang harus kita persiapkan sebelum kita memasuki bulan Ramadhan adalah tamriinul ‘amal (latihan beramal). 

Mulai saat ini kita berusahaha memperbanyak amal ibadah, seperti memperbanyak shaum sunnah, memperbanyak membaca al-Qur’an, membiasakan shalat malam, melatih bershadaqah, dan memperbanyak amal ibadah yang lainnya. Dengan begitu insyaallah, ketika bulan Ramadhan tiba kita lebih ringan untuk melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena sebelumnya kita sudah terlatih untuk beramal ibadah.

Ada ungkapan yang mengatakan “Bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan mengairi, Ramadhan adalah bulan memetik buah. Bila kita ingin memetik buah di bulan Ramadhan maka harus ada benih yang ditanam di bulan Rajab dan benih itu harus terus disirami di bulan Sya’ban”. Sehingga kita akan memetik hasilnya di bulan Ramadhan dengan kenikmatan beribadah di dalamnya.

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke empat, yang harus kita persiapkan sebelum kita memasuki bulan Ramadhan adalah mentarghib (memotivasi) kaum muslimin.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam banyak mentarghib para shahabatnya ketika bulan Ramadhan telah datang kepada mereka. Rasulullah SAW bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ إِفْتَرَضَ عَلَيْكُمْ صِيَامُهُ فِيْهِ تَفْتَهُ فِيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ تَغْلُقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ تُغَلُّ الشَّيَاطِيْنِ وَفِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ وَمَنْ حُرِمَتْ فَقَدْ حُرِمَ ((رَوَاهُ أَحْمَدٌ))
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan puasa atas kalian di dalamnya. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka jahim ditutup, setan-setan dibelenggu, di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa yang diharamkan mendapat kebaikan malam itu maka ia telah diharamkan.” (HR. Ahmad).

Pada saat pintu-pintu Surga terbuka lebar, pintu-pintu neraka tertutup rapat, maka inilah saat yang tepat, harapan yang besar untuk bisa masuk ke dalam Surga-Nya dan lari, menjauh agar selamat dari Neraka-Nya.

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..
Kedatangan bulan Ramadhan dan berpuasa di dalamnya adalah nikmat agung atas orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala kehendaki.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang menuturkan, “Ada dua orang laki-laki dari Negeri Qudha’ah masuk Islam dihadapan Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam. Yang pertama mati syahid, sedang yang kedua wafat setahun sesudahnya. Thalhah bin ubaidillah berkata; “Aku bermimpi melihat surga, aku melihat orang yang mati syahid didahului oleh temannya ketika masuk surga, aku heran karenanya.”

Keesokan harinya aku sampaikan hal itu kepada Rasululloh shallallahu ‘alayhi wa sallam, beliau bersabda: “Apa yang kalian herani dari mimpi tersebut? Bukankah ia telah berpuasa Ramadhan setelah kematian temannya, iapun telah shalat enam ribu raka’at atau sekian-sekian raka’at shalat sunnah?”

Para shahabat menjawab; “Benar”, Rasululloh saw bersabda: “Perbedaan kondisi antara keduanya lebih jauh dari pada jarak antara langit dan bumi’” (HR. Ahmad, 2/333. dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani)

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Saudaraku kaum muslimin.. Ramadhan datang untuk mencuci dosa kita, dia datang untuk mengangkat derajat pecintanya yang jujur. Ramadhan sebentar lagi datang, sudahkah kita bersiap menyambut kedatangannya..?

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ

KHUTBAH KE II
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ


Jama’ah sidang shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke lima, yang harus kita ketahui sebelum kita memasuki bulan Ramadhana adalah, Pengetahuan tentang apa-apa yang tidak disyari’atkan menjelang bulan Ramadhan.

Hal ini penting untuk kita ketahui agar kita tidak terjatuh kepada perbuatan sia-sia, perbuatan bid’ah atau bahkan perbuatan syirik.

Ada hal-hal yang sudah menjadi rutinitas sebagian kaum muslimin dalam menyambut bulan ramadhan yang pada hakikatnya tidak pernah diajarkan oleh Islam. Di antaranya adalah, mengkususkan ziarah kubur menjelang Ramadhan.

Hal ini tidak pernah diajarkan oleh Rasululloh shallallahu ‘alayhi wa sallam dan para shahabatnya, maka jika kita mengkususkan ziarah kubur pada waktu tertentu menjelang Ramadhan, maka sungguh ini adalah suatu kekeliruan. 

Kesalahan yang selanjutnya adalah padusan, mandi besar atau keramasan menyambut Ramadhan.

Tidaklah tepat amalan sebagian orang dalam menyambut bulan Ramadhan dengan mandi besar atau keramasan terlebih dahulu, karena hal ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah dan tidak juga para shahabatnya. Terlebih lagi jika mandi seperti ini dilakukan di pemandian umum dengan bercampur baur antara laki-laki dan perempuan dalam satu tempat. 

Kemudian di antara hal-hal yang dilarang menjelang bulan Ramadhan adalah berpuasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan dengan maksud ihthiyaath (berjaga-jaga).

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
لَاتَقَدَمُّوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّارَجُلٌ كَانَ يَصُوْمُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali orang yang biasa berpuasa dengan suatu puasa sunnah maka hendaknyalah ia berpuasa” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “Hukum berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan adalah haram apa bila bukan karena kebiasaan puasa sunnah.”

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah…
Demikian lima point yang dapat saya sampaikan sebagai bekal menyambut bulan Ramadhan. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيئٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات...
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلي المُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رِبِّ العَالَميْنَ
عِبَادَ اللهِ:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَإِبتَاءِذِي الْقُرْبَي ، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

6 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
26 Juni 2013 pukul 21.37 delete Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar
Unknown
AUTHOR
26 Juni 2013 pukul 21.42 delete

mohon izin ... kofi paste ya

Reply
avatar
HASMI-ku
AUTHOR
30 April 2014 pukul 09.01 delete

Yang mau ngopy, silahkan.. semoga bermanfaat..

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
19 Juni 2014 pukul 20.40 delete

semoga copy ini akan bermanfaat bagi umat sekaligus bernilai ibadah

Reply
avatar
HASMI-ku
AUTHOR
19 Agustus 2014 pukul 00.40 delete

Aamiin.. syukran jazakalloh khoiran katsiran..

Reply
avatar
HASMI-ku
AUTHOR
25 Mei 2017 pukul 03.30 delete

Silahkan.. semoga bermanfaat..

Reply
avatar