إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللَّهُ تَعَالي فِي كِتَبِهِ الْكَرِيْم
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم
مُّسۡلِمُونَ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ
ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ
مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي
تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا، يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ
وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ
فَوۡزًا عَظِيمًا
أما بعد :
فَإِنَّ أَصْدَقَ
الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ
اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.
Jama’ah
sidang shalat jum’at rahimakumullah….
Waktu
berjalan begitu cepat. Serasa baru kemarin kita melaksanakan shalat jum’at,
namun siang hari ini kita kembali bersimpuh di masjid ini untuk melaksanakan
kewajiban kita sebagai seorang muslim yaitu shalat jum’at secara berjam’ah.
Serasa
baru kemarin kita melepas tamu istemewa kita Bulan Ramadhan, namun hari ini kita
mendapat kabar gembira bahwa tamu istimewa itu akan kembali mengunjungi kita.
Dalam
hitungan beberapa hari lagi Bulan Ramadhan akan menyapa kita. Namun,
Pertanyaannya adalah, sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut tamu
istemewa ini?
Jama’ah
shalat jum’at rahimakumullah…
Setidaknya
ada lima hal yang bisa kita persiapkan sebelum kita memasuki bulan Suci
Ramadhan. Di antaranya:
Point yang pertama adalah Iman. Yang dimaksud di sini
adalah kita harus mengimani wajibnya shaum Ramadhan bagi setiap muslim.
Kewajiban tersebut berdasarkan al Qur’an, Hadits dan ijma’ seluruh kaum
muslimin.
Di
dalam al-Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ
مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertakwa” (QS. Al-Baqarah:
183)
Hadirin
jama’ah shalat jum’at rahimakumullah…
Dalam
ayat tersebut, Allah mengajak berdialog kepada orang-orang yang
beriman dari ummat ini dan mengajak mereka untuk melaksanakan ibadah puasa
Ramadhan. Dia menyatakan bahwa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang
mukmin ummat ini, kewajiban puasa pun telah diwajibkan kepada orang-orang
sebelum kita. Maka telah ada bagi kita suri teladan di dalam melaksanakan
ibadah ini. Dengan demikian, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan puasa Ramadhan yang akan datang dengan lebih baik dari pada
orang-orang sebelum kita.
Allah menghendaki
ketakwaan di dalam ibadah puasa. Ketakwaan dapat kita peroleh karena puasa
dapat menyucikan badan dan mempersempit jalannya syaithon di dalam aliran darah
kita.
Hadirin
jama’ah shalat jum’at rahimakumullah..
Adapun
dalil diwajibkannya puasa dari sisi hadits, di antaranya terdapat dalam hadits
Jibril tentang penjelasan makna Islam, atau yang kita kenal dengan istilah
rukun Islam.
Rasulullah shallallahu
‘alayhi wa sallam bersabda:
الإِسْلَامُ
أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله،
وَتُقِيْمَ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ
البَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلًا
“Rasululloh menjawab,
Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak
disembah dengan benar) selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan,
dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau telah mampu menunaikannya.
(HR. Muslim)
Hadirin
sidang jum’at rahimakumullah…
Adapun
dalil dari ijma’ kaum muslimin, maka seluruh kaum muslimin sepakat, tidak ada
perselisihan di antara kaum mereka akan wajibnya menjalankan ibadah puasa di
bulan Ramadhan.
Maka,
dari dalil al Qur’an, sunnah dan ijma’ tersebut jelaslah bahwa ibadah puasa di
Bulan Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim. Barang siapa yang
mengerjakannya, maka dia mendapat pahala yang besar di sisi Allah Subhanahu
wa Ta’ala dan barang siapa yang meninggalkannya tanpa udzur syar’i maka dia
berdosa besar dan wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jama’ah
shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke dua, yang harus kita persiapkan sebelum kita
masuk bulan Ramadhan adalah Ilmu.
Yaitu
ilmu tentang ibadah puasa Ramadhan, seperti ilmu tentang syarat sahnya puasa
Ramadhan, rukun puasa Ramadhan, sunnah-sunnah puasa Ramadhan sampai kepada
hal-hal yang membatalkan puasa Ramadhan beserta kafaratnya.
Imam al
Bukhari rahimahullah menulis satu bab di dalam kitabnya tentang العِلْمُ قَبْلَ
القَوْلُ وعَمَل “Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan”.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan العِلْمُ إِمَامٌ عَمَل “Ilmu
adalah imam bagi amal” dan Imam az-Zuhri mengatakan “Tidak ada
sesuatu yang lebih utama untuk beribadah kepada Allah selain daripada ilmu”.
Perkataan
para ulama tersebut mengisyaratkan akan pentingnya ilmu sebelum kita melaksanakan
berbagai bentuk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jama’ah
shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke tiga, yang harus kita persiapkan sebelum kita
memasuki bulan Ramadhan adalah tamriinul ‘amal (latihan beramal).
Mulai
saat ini kita berusahaha memperbanyak amal ibadah, seperti memperbanyak shaum
sunnah, memperbanyak membaca al-Qur’an, membiasakan shalat malam, melatih
bershadaqah, dan memperbanyak amal ibadah yang lainnya. Dengan begitu insyaallah,
ketika bulan Ramadhan tiba kita lebih ringan untuk melaksanakan berbagai
ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena sebelumnya kita sudah
terlatih untuk beramal ibadah.
Ada
ungkapan yang mengatakan “Bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah
bulan mengairi, Ramadhan adalah bulan memetik buah. Bila kita ingin memetik
buah di bulan Ramadhan maka harus ada benih yang ditanam di bulan Rajab dan
benih itu harus terus disirami di bulan Sya’ban”. Sehingga kita akan memetik
hasilnya di bulan Ramadhan dengan kenikmatan beribadah di dalamnya.
Jama’ah
shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke empat, yang harus kita persiapkan sebelum kita
memasuki bulan Ramadhan adalah mentarghib (memotivasi) kaum
muslimin.
Rasulullah shallallahu
‘alayhi wa sallam banyak mentarghib para shahabatnya ketika bulan Ramadhan
telah datang kepada mereka. Rasulullah SAW bersabda:
قَدْ
جَاءَكُمْ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ إِفْتَرَضَ عَلَيْكُمْ صِيَامُهُ فِيْهِ
تَفْتَهُ فِيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ تَغْلُقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ
تُغَلُّ الشَّيَاطِيْنِ وَفِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ وَمَنْ
حُرِمَتْ فَقَدْ حُرِمَ ((رَوَاهُ أَحْمَدٌ))
“Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan
puasa atas kalian di dalamnya. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka,
pintu-pintu neraka jahim ditutup, setan-setan dibelenggu, di dalamnya ada satu
malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa yang diharamkan mendapat
kebaikan malam itu maka ia telah diharamkan.” (HR. Ahmad).
Pada
saat pintu-pintu Surga terbuka lebar, pintu-pintu neraka tertutup rapat, maka
inilah saat yang tepat, harapan yang besar untuk bisa masuk ke dalam Surga-Nya
dan lari, menjauh agar selamat dari Neraka-Nya.
Jama’ah
shalat jum’at rahimakumullah..
Kedatangan
bulan Ramadhan dan berpuasa di dalamnya adalah nikmat agung atas orang yang
Allah Subhanahu wa Ta’ala kehendaki.
Hal ini
dibuktikan oleh sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang
menuturkan, “Ada dua orang laki-laki dari Negeri Qudha’ah masuk Islam dihadapan
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam. Yang pertama mati syahid, sedang
yang kedua wafat setahun sesudahnya. Thalhah bin ubaidillah berkata; “Aku
bermimpi melihat surga, aku melihat orang yang mati syahid didahului oleh
temannya ketika masuk surga, aku heran karenanya.”
Keesokan
harinya aku sampaikan hal itu kepada Rasululloh shallallahu ‘alayhi wa
sallam, beliau bersabda: “Apa yang kalian herani dari mimpi
tersebut? Bukankah ia telah berpuasa Ramadhan setelah kematian temannya,
iapun telah shalat enam ribu raka’at atau sekian-sekian raka’at shalat sunnah?”
Para
shahabat menjawab; “Benar”, Rasululloh saw bersabda: “Perbedaan kondisi antara
keduanya lebih jauh dari pada jarak antara langit dan bumi’” (HR.
Ahmad, 2/333. dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani)
Rasulullah
shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena
iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah
lalu” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Saudaraku
kaum muslimin.. Ramadhan datang untuk mencuci dosa kita, dia datang untuk
mengangkat derajat pecintanya yang jujur. Ramadhan sebentar lagi datang,
sudahkah kita bersiap menyambut kedatangannya..?
بَارَكَ
اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ
بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ
KHUTBAH KE II
إِنَّ
الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
Jama’ah
sidang shalat jum’at rahimakumullah..
Point yang ke lima, yang harus kita ketahui sebelum kita memasuki
bulan Ramadhana adalah, Pengetahuan tentang apa-apa yang tidak disyari’atkan
menjelang bulan Ramadhan.
Hal ini
penting untuk kita ketahui agar kita tidak terjatuh kepada perbuatan sia-sia,
perbuatan bid’ah atau bahkan perbuatan syirik.
Ada
hal-hal yang sudah menjadi rutinitas sebagian kaum muslimin dalam menyambut
bulan ramadhan yang pada hakikatnya tidak pernah diajarkan oleh Islam. Di
antaranya adalah, mengkususkan ziarah kubur menjelang Ramadhan.
Hal ini
tidak pernah diajarkan oleh Rasululloh shallallahu ‘alayhi wa sallam
dan para shahabatnya, maka jika kita mengkususkan ziarah kubur pada waktu
tertentu menjelang Ramadhan, maka sungguh ini adalah suatu kekeliruan.
Kesalahan
yang selanjutnya adalah padusan, mandi besar atau keramasan menyambut
Ramadhan.
Tidaklah
tepat amalan sebagian orang dalam menyambut bulan Ramadhan dengan mandi besar
atau keramasan terlebih dahulu, karena hal ini tidak pernah diajarkan oleh
Rasulullah dan tidak juga para shahabatnya. Terlebih lagi jika mandi seperti
ini dilakukan di pemandian umum dengan bercampur baur antara laki-laki dan
perempuan dalam satu tempat.
Kemudian
di antara hal-hal yang dilarang menjelang bulan Ramadhan adalah
berpuasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan dengan maksud ihthiyaath (berjaga-jaga).
Rasulullah
shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
لَاتَقَدَمُّوا
رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّارَجُلٌ كَانَ يَصُوْمُ صَوْمًا
فَلْيَصُمْهُ
“Janganlah kalian mendahului Ramadhan
dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali orang yang biasa
berpuasa dengan suatu puasa sunnah maka hendaknyalah ia berpuasa” (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata:
“Hukum berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan adalah haram apa bila
bukan karena kebiasaan puasa sunnah.”
Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah…
Demikian lima point yang dapat saya
sampaikan sebagai bekal menyambut bulan Ramadhan. Semoga bisa bermanfaat untuk kita
semua.
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ
صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ
اللهم
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيئٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات...
رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا
إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلي المُرْسَلِيْنَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رِبِّ العَالَميْنَ
عِبَادَ
اللهِ:
إِنَّ
اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَإِبتَاءِذِي الْقُرْبَي ،
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْن ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
6 komentar
Write komentarmohon izin ... kofi paste ya
ReplyYang mau ngopy, silahkan.. semoga bermanfaat..
Replysemoga copy ini akan bermanfaat bagi umat sekaligus bernilai ibadah
ReplyAamiin.. syukran jazakalloh khoiran katsiran..
ReplySilahkan.. semoga bermanfaat..
ReplyEmoticonEmoticon