Mencintai al Qur’an cara untuk mengetahui yang Allah SWT Cintai.

Desember 29, 2013

       Salah satu sebab yang mendatangkan kecintaan Allah SWT adalah membaca al Qur’an dengan khusyu, memperhatikan dan memahaminya. Inilah cara terbesar untuk meraih cinta Allah SWT. Allah SWT menghendaki agar pesan dan firman-Nya yang sampai pada kita berupa sesuatu yang dapat disaksikan. Maka kita melihat perkataan-Nya tertulis, bacaannya dapat kita dengar, lafazh dan maknanya dapat berulang-ulang menyentuh hati.

       Para salafushshalih memperoleh perasaan itu dengan cara membaca al Qur’an, hingga mereka seakan merasakan kerinduan untuk membaca surat dari sang kekasih. Hasan bin Ali rh berkata, “Sesungguhnya pendahulu kalian menganggap al Qur’an sebagai surat dari Rabb mereka. Mereka merenunginya pada malam hari dan mengulanginya pada siang hari.”[1]

       Membaca al Qur’an adalah sebuah kemuliaan bagi manusia. Ibnu shalah rh berkata,
قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ كَرَامَةٌ أَكْرَمَ اللهُ بِهَا الْبَشَرَ فَقَدْ وَرَدَ أَنَّ الْمَلَائِكَةَ لَمْ يُعْطُوْا ذَلِكَ وَأَنَّهَا حَرِيْصَةُ لِذَلِكَ عَلَى اسْتِمَاعِهِ مِنَ الْإِنْسِ.
“Membaca al Qur’an merupakan kemuliaan, dimana Allah SWT memuliakan manusia dengannya. Diriwayatkan, para malaikat tidak diberi kemuliaan seperti itu. Sesungguhnya para malaikat sangat ingin mendengar bacaan Al-Qur’an dari manusia.[2]

       Dengan al Qur’an, Allah SWT telah memberi rahasia cinta-Nya. Al-Qur’an adalah bukti kecintaan-Nya, karena al Qur’an merupakan petunjuk kepada Allah dan kepada kecintaan-Nya. Melalui Al-Qur’an, kita mengenal sifat-sifat Allah dan nama-nama-Nya, apa yang layak bagi-Nya, apa yang disucikan dari-Nya, apa yang diperintahkan-Nya dan apa yang dilarang-Nya, berupa syari’at-syari’at terperinci untuk memperoleh cinta dan ridha-Nya.

       Orang yang mencintai al Qur’an, pasti mencintai Allah, karena sifat-sifat Allah diterangkan di dalamnya. Ia pun pasti mencintai Rasulullah saw  karena al Qur’an diwahyukan kepada beliau. Abdullah bin Mas’ud ra berkata, “Barangsiapa mencintai Al Qur’an ia pasti mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari no. 7375 dan Muslim no. 831)

Oleh Anas Abdillah





[1] At-Tibyan fi Adab Hamalah al Qur’an, Imam Muhyidin An-Nawawi, hlm. 28
[2] Al-Itqan fi ‘Ulum al Qur’an, Al-Hafizh Jalaludin Abdurrahman As-Suyuthi, 1/291, Daar At-Turats, Kairo.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »