Manusia terlahir ke dunia, melewati beberapa fase dalam
kehidupannya. Sampai dengan manusia masuk ke dalam kehidupan akhirat, maka manusia
mempunyai lima fase: Fase belum ada, fase alam rahim, fase dunia, fase Barzakh
dan Fase Akhirat.
·
Fase
belum ada, ditunjukkan oleh firman Allah subhanahu
wa ta’ala,
هَلْ
أَتَى عَلَى الإنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا (١)
“Bukankah telah datang atas
manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu
yang dapat disebut?” (QS. Al-Insan: 1)
·
Fase
rahim, ditunjukkan oleh Firman
Allah subhanahu wa ta’ala,
….يَخْلُقُكُمْ
فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلاثٍ … (٦)
“..
Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan[1]..” (QS. Az-Zumar: 6)
·
Fase
dunia, ditunjukkan oleh Firman
Allah subhanahu wa ta’ala,
وَاللَّهُ
أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ
السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٧٨)
“Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.[2]” (QS. An-Nahl: 78)
Di
fase inilah (dunia) berputarnya kebahagiaan dan kesengsaraan, ia adalah rumah
ujian dan cobaan. Sebagaimana firman Allah.
الَّذِي
خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْغَفُورُ (٢)
“Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS. Al-Mulk: 2) dan firman Allah subhanahu wa ta’ala,
إِنَّا
جَعَلْنَا مَا عَلَى الأرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
(٧)
“Sesungguhnya
Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami
menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al-Kahfi: 7) *Ujian bisa berupa keburukan dan
kebaikan, seperti firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut ini:
كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا
تُرْجَعُونَ (٣٥)
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)
.. وَبَلَوْنَاهُمْ
بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“.. Dan Kami menguji mereka dengan
kebaikan dan keburukan agar mereka mau kembali.” (QS. al-A’raaf : 168).
·
Fase
Barzakh, ditunjukkan oleh firman Allah subhanahu
wa ta’ala,
…وَمِنْ
وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (١٠٠)
“Dan di hadapan mereka ada
dinding sampal hari mereka dibangkitkan”
(QS. Al-Mukminun: 100)
·
Fase
Akhirat, yang merupakan fase
terakhir dan final, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman setelah menyebutkan fase-fase
sebelumnya,
ثُمَّ
إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ (١٥)ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
(١٦)
“Kemudian,
sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian,
Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” (QS. Al-Mukminun: 15-16)
Beriman kepada
seluruh apa yang dikhabarkan Nabi setelah kematian adalah termasuk iman kepada
Hari Akhir. Hal itu dikarenakan jika manusia mati, maka dia masuk ke Hari
Akhir, dari sini maka dikatakan, siapa yang mati maka telah tiba kiamatnya.
Jadi alangkah dekatnya Hari Akhir bagi kita, antara kita dengannya hanyalah
kematian, kemudian masuk kepada Hari Akhir yang padanya hanya ada pembalasan
atas perbuatan. Maka wajib bagi kita untuk memperthatikan hal ini.
EmoticonEmoticon