Tauhid adalah sesuatu yang sangat agung yang wajib diketahui dan dimilki oleh stiap individu Muslim. Setiap pemilikinya akan mendapatkan keutamaan yang sangat besar. Berikut ini saya sajikan untuk Anda definisi tauhid dan keagungan serta keutamaanya. Semoga bermanfaat.
Definisi
Tauhid:
وحد-يوحد-توحيدًا
Secara
bahasa tauhid adalah:
جَعْلُ
الشَّيْءِ وَاحِدًا أَوِالإِفْرَاد : “Menjadikan sesuatu tunggal, atau mengesakan Alloh
”
Secara
istilah, tauhid adalah:
إفْرَادُ
اللهِ تَعَلَى بِمَا يَخْتَصُّ بِهِ مِنَ لرُّبُوبِيَّةِ وَالأُلُوْهِيَّةِ
وَالأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ
“Mengesakan
Alloh dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya, baik dalam rububiyyah,
uluhiyyah dan Nama-nama dan Sifat-sifat-Nya”
URGENSI
TAUHID
اَهَمِّيَةُ
التَّوْحِيْد وَفَضْلِهِ
“Pentingnya Tauhid dan Keutamaannya”
•
التّوْحِيْد
أَعْظَمُ أَرْكَانُ الإِسْلَامِ
“Tauhid adalah rukun Islam yang
paling agung”
Rosululloh sholalloh
‘alayhi wa sallam bersabda:
(( اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ
الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ
سَبِيْلاً ))
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada ilah yang
berhak diibadahi selain Alloh dan Muhammad
adalah rosul-Nya, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, shoum di bulan
Romadhon dan pergi haji jika engkau mampu (mela-kukan perjalanan).” (HR. Muslim No. 8, Abu Dawud No.
4695, Tirmidzi No. 2610, Ibnu Majah No. 63 dan Nasa’i No. 5005)
• التّوْحِيْد
أَهُمُ المُهِمَّاتِ وَاَوَّلِ الوَاجِبَاتِ
“Tauhid adalah hal yang terpenting
dan kewajiban paling utama”
-
Dasarnya adalah Hadits
Mu’adz bin Jabbal:
إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ
الْكِتَابِ فَدْعُهُمْ أَنْ لَا إِلَه إِلَّا اللهُ
“Sesungguhnya
engkau akan mendatangi kaum dari Ahlul kitab, maka serulah mereka kepada
kalimat laailahaillalloh”(HR. Muslim)
فَلْيَكُنْ أَوَلَ
مَاتَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ عِبَدَةُ اللهِ
“Hendaklah pertama
kali engkau seru mereka yaitu agar mereka beribadah kepada Alloh”
-
Hadits
“Umirtu an uqatilannas.
-
Hadits
buniyal islam ‘alaa khomsin:
عَنْ
أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله
عنهما، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهُ صلي الله عليه وسلم يَقُوْلُ: بُنِيَ
الإِسْلَامُ عَلَي خَمْسٍ: شَهَادَةِ انْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ
الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Dari Abu Abdirrahman Abdulloh bin Umar bin al-Khoththob
, ia mengatakan, “Aku mendengar
Rasululloh
bersabda, ‘Islam dibangun atas lima perkara:
persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Alloh dan bahwa
Muhammad adalah utusan Alloh, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitulloh, dan berpuasa
Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
• التَوْحِيْد
سَبَبٌ لِلْأَمْنِ وَالإِهْتِدَاءُ فِي الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ
“Tahuhid adalah
sebab bagi keamanaan dan petunjuk di dunia dan akhirat”
Alloh
subhanahu wa ta’ala berfirman:
الَّذِيْنَ ءَامَنُو وَلَمْ
يَلْبِسُوا إِيْمَانَهُمْ بِاالظُّلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُمْ
مُهْتَدُوْنَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka
dengan kezaliman (kesyirikan), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka
itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al-An’am: 82)
• الْعِبَادَةُ
لَا تُقْبَلُ إِلَّا بِا لتَّوْحِيْدِ
“Ibadah tidak diterima tanpa Tauhid”
Alloh
subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا
اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ
وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (٥)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian Itulah agama yang lurus.”
(QS. Al-Bayyinah: 5)
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ
أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ
عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٦٥)
“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya
akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. AzZumar:
65)
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَدِمْنَا
إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا (٢٣)
“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu
Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. Al-Furqan: 23)
•
التَّوْحِيْد سَبَبُ دُخُوْلِ
الْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ
“Tauhid sebab
masuk kedalam Surga dan selamat dari Neraka”
Rasulullah
shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ مَاتَ وَهُوَيَعْلَمْ أَنْ
لَاإِلَهَ إِلَّا الله دَخَلَ الجَنَّةِ
“Barang siapa yang meninggal dunia dan
mengetahui bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Alloh, niscaya
dia akan masuk jannah.” (HR. Muslim dan
Ahmad)
Rasululloh
shalalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Seorang laki-laki dari ummatku dipanggil di hadapan para makhluk
pada hari kiamat. Kemudian ditampakkan kepadanya 99 lembar catatan. Setiap lembarnya
sejauh mata memandang. Kemudian dikatakan keapdanya, ‘Apakah engkau mengingkari
ini?’. Ia berkata, ‘Tidak, wahai Rabb!’ Lalu dikatakan, ‘Apakah engkau memiliki
suatu kebaiakan?’. Maka laki-laki itupun tertunduk karena haibah (keagungan
Alloh) sambil berkata, ‘Tidak wahai Rabb!’. Maka dikatakan, ‘Tidak demikian. Karena
engkau masih memiliki kebaikan di sisi Kami, dan kamu tidak akan dizhalimi!’.
Maka dikeluarkan untuknya sebuah bitoqah (kartu amal) yang di dalamnya ada
kesaksian ‘Asyhadu an La Ilaha illalloh wa Asyhadu anna Muhammadar Rosululloh’.
Maka orang itu berkata, ‘Wahai Rabbku, apakah arti bitoqoh seperti ini?’. Maka
dikatakan, ‘Kamu tidak akan dizholimi.’ Kemudian 99 lembar catatan-catatan
diletakkan dalam satu timbangan dan bitoqoh dalam timbangan yang lain, maka
bitoqoh itupun lebih berat.” (HR.
Tirmidzi dan Hakim)
EmoticonEmoticon