Salah seorang Salafush Shalih mengatakan “Tiada yang mengajariku
shalat malam, kecuali anakku sendiri. Pada suatu hari ia membaca ayat:
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ
(١)قُمِ اللَّيْلَ إِلا قَلِيلا (٢)
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah
(untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya).” (QS. Al Muzammil: 1-2)
Lalu anaknya berkata, “Wahai ayah, apa arti “Bagun di malam hari?”
Aku jawab, “Wahai anakku, artinya hendaknya seorang hamba shalat pada malam
hari.” Ia bertanya, “Wahai ayah, mengapa aku lihat ayah tidak bangun malam?” Aku
jawab, “Ayat ini adalah khusus untuk Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam”.
Ketika anak itu membaca ayat:
كَانُوا
قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (١٧)
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.” (QS. Adz-Dzariyat: 17) Ia berkata, “Wahai ayah, siapakah mereka
itu?” Hamba-hamba Alloh yang beriman. Jawabku. Ia bertanya lagi, “Mengapa aku
lihat ayah tidak bangun malam?” Aku jawab, “Aku akan bangun malam semenjak
malam ini, wahai anakku.”
Ia berkata, “Wahai ayah, bangunkan aku bila ayah bangun, agar aku
bisa shalat bersama ayah.” Aku Jawab, “Nak, kamu masih kecil, kamu belum
diwajibkan beribadah, tidur sajalah agar kamu bisa beristirahat.
Ia berkata, “Wahai ayah, bagaimana pendapat ayah bila aku
dibangkitkan Alloh pada hari Kiamat dan Dia bertanya kepadaku, ‘Mengapa kamu
tidak bangun malam?’ Aku akan menjawab bahwa Ayahku berkata, ‘Tidur sajalah.’
Laki-laki itu menangis lalu berkata, ‘Wahai anakku, bangun
malamlah.”
Beginilah seharusnya kita mengajari anak-anak kita untuk bangun
malam, hendaknya kita mendidik mereka untuk hal itu. Pada hari ini banyak di
antara kita yang tidak bisa shalat subuh, sebab ia didik di rumah yang tidak
didirikan shalat di dalamnya, atau seluruh anggota keluarga menunaikan shalat,
tetapi ia tidak dibangunkan. Jikapun bangun, ia tidak menunaikannya di masjid.
Oleh karena itu, seyogyanya kita membiasakan istri dan anak-anak
kita bangun malam untuk menunaikan shalat. Bahkan seharusnya Anda dan istri
bergantian, sesekali Anda yang membangunkan dan di lain waktu istri yang
membagungkan Anda. Anda berdua juga bisa saling menghukum bila salah satu tidak
bangun.
Oleh: Anas Abdillah Al Cilacapi
Disalin dari buku “Powerful Ramadhan”
EmoticonEmoticon