Pada jam-jam tertentu terkadang salah satu guru mata pelajaran di
sekolah tidak dapat hadir untuk memberi materi pelajaran untuk siswa/i. Beragam
sebab yang menjadikan jam pelajaran menjadi kosong. Bisa karena sang guru tersebut
sakit atau karena guru kita menghadiri rapat penting yang tidak dapat
diwakilkan. Ketika ini terjadi, banyak siswa/i yang menunjukkan sikap yang
tidak seharusnya dikerjakan oleh seorang pelajar. Mereka menghabiskan jam
kosong dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti ngerumpi, bercanda,
menggoda teman kelasnya atau bahkan jalan-jalan dan makan-makan di kantin. Dan tidak
jarang yang menghabiskan jam kosong dengan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan norma-norma agama dan tata tertib sekolah, seperti meroko
di belakang kelas, berpacaran di kelas, mengganggu kenyamanan siswa/i yang lain
dan lain sebagainya.
Sebagai seorang muslim, tidak selayaknya kita menghabiskan
waktu dengan hal-hal yang tidak berguna apalagi hal-hal yang mebahayakan bagi
diri dan orang lain. Rasululloh sholallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مِنْ حُسْنِ
إِسْلَامِ المَرْءَ تَرْكَهُ مَالَا يَعْنِيْهِ
“Di antara baiknya keislaman seseorang adalah yang selalu meninggalkan
perbuatan yang tidak ada manfaatnya.”
(HR. Tirmdzi)
Seorang siswa/i yang
baik adalah yang senantiasa memanfaatkan jam kosongnya untuk kegiatan positif yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Di antara kegiatan-kegiatan
positif yang dapat kita kerjakan selama jam kosong adalah sebagai berikut:
1.
Tilawah Al Qur’an.
Tilawah/membaca ayat al Qur’an untuk mengisi waktu kosong di
sekolah dan di luar sekolah adalah kegiatan yang sangat menguntungkan. Orang yang
mengerjakannya akan mendapat keuntungan yang besar dan pahala yang melimpah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ
الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (٢٩)
“Sesungguhnya orang-orang
yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,” (QS. Fatir: 29)
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa orang-orang yang selalu membaca
Kitab Alloh termasuk ke dalam orang yang berniaga/berbisnis dengan bisnis yang
tidak aka pernah merugi (selalu menguntungkan).
Rasululloh shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَن قَرَأَ حَرْفًا مِن كِتَبِ اللهِ
فَلَهُ بِهِ حَسَنَة بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
“Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Alloh (al-Qur’an),
maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali
lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi)
2. Membaca Buku-buku Islami.
Membaca adalah pintu menuju wawasan yang sangat luas. Dari sana
kita akan mendapatkan manfaat yang sangat luar biasa, di samping menambah wawasan
tentang apa yang kita baca, kita juga mendapatkan manfaat lain seperti
bertambahnya kosakata baru yang belum pernah kita dapatkan. Terlebih lagi
buku-buku yang bermuatan materi keislaman, kita akan mendapat ilmu baru yang
dengan ilmu tersebut keimanan dan ketakwaan kita akan terus bertambah. Karena ilmu
adalah sarana paling utama untuk mempertebal keimanan seseorang dan sarana untuk
meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Imam Syafi’i rahimahumulloh
berkata,
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ،
وَمَنْ أَرَادَ الْأَخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ
“Barang siapa yang menghendaki dunia, hendaknya dia berilmu, dan
barang siapa yang menghendaki akhirat, hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa
yang menghendaki keduanya (dunia dan akhirat), maka hendaknya dia berilmu.”
3. Berdzikir Kepada Allah.
Berdzikir adalah pekerjaan yang sangat mudah dan ringan untuk
dilaksanakan dan pahalanya sangat besar. Allah menjanjikan banyak keutamaan
bagi orang yang senantiasa berdzikir kepada-Nya. Orang yang senantiasa
berdzikir kepada Allah, hatinya akan menjadi tenang dan tidak galau. Allah subhanahu
wa ta’ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ
بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨)
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra'du: 28).
Bagi orang yang senantiasa berdzikir, Allah telah sediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar. Allah Ta’ala berfirman:
وَالذَّاكِرِينَ
اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا
عَظِيمًا (٣٥)
“…Laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS.
Al-Ahzab: 35)
Ibnul Qayyim rahimahulloh
menjelaskan kedudukan orang yang senantiasa berdzikir, “Ia akan mendapatkan
cinta Alloh subhanahu wa ta’ala sesuai dengan (banyaknya ia) berdzikir.”
Alloh subhanahu wa ta’ala
berfirman;
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (٤١)
“Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir
yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)
Orang-orang yang banyak berdzikir
adalah orang-orang yang akan mendapatkan keuntungan. Allah Ta’ala berfriman:
… وَاذْكُرُوا
اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (١٠)
“… dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata (tentang dzikir):
الذِّكْرُ لِلْقَلْبِ
مِثْلُ الْمَاءِ لِلسَّمَكَةِ، فَكَيْفَ يَكُونُ حَالُ السَّمَكِ إِذَا فَارَقَ
الْمَاءَ؟
“Dzikir bagi hati ibarat air bagi ikan.
Bayangkan bagaimana kondisi ikan itu jika meninggalkan air?!”
4.
Membaca Kembali (mengulang-ulang) Pelajaran yang Telah Lalu.
Salah satu sifat seorang manusia adalah lupa. Pelajaran yang lalu
akan sangat mudah hilang dari ingatan kita jika tidak pernah kita pelajari
kembali. Maka saat-saat jam kosong itulah sangat tepat jika digunakan untuk
membaca kembali pelajaran-pelajaran yang sudah kita dapatkan pada pelajaran
yang lalu. Karena hidupnya ilmu (kuatnya hafalan) adalah dengan muraja’ah
(mengulang-ulang) ilmu tersebut.
Demikianlah beberapa
hal yang dapat kita kerjakan ketika jam kosong di kelas. Siapa yang
menyia-nyiakan waktu kosong ini, maka dia akan tertinggal dengan temannya yang
lain. Maka dari itu manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk hal-hal yang
bermanfaat. Jangan sampai kamu menyesal setelah hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi.
Oleh: Anas
Abdillah Al Cilacapi
EmoticonEmoticon