ANGGOTA BADANLAH YANG
MEMBERIKAN KESAKSIAN
Setiap manusia akan
melalui proses perhitungan amal pada hari Kiamat kelak. Amal-amal kita akan
menjadi penentu keselamatan atau kecelakaan kita. Pada hari itu mulut-mulut
manusia terkunci, tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Dan yang
memeberikan kesaksian adalah anggota badan kita.
Allah swt berfirman:
“Pada hari ini kami tutup mulut
mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki
mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (QS. Yasin: 65)
Ibnu Katsir rh berkata dalam
tafsirnya, “Ini adalah keadaan orang-orang kafir dan munafik pada hari Kiamat
ketika mereka mengingkari kesalahan yang telah mereka perbuat, dan mereka
bersumpah atas apa yang telah mereka kerjakan di dunia. Lantas Allah menutup
mulut-mulut mereka dan menjadikan anggota badan mereka berbicara tentang
perbuatan mereka.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
Anas bin Malik ra, ia berkata, “Suatu kali kami besama Nabi saw , beliau
tertawa hingga gerahamnya terlihat, kemudian beliau bersabda:
“Tahukah
kalian mengapa aku tertawa? Aku tertawa karena ada perdebatan antara seorang
hamba dengan Rabb-nya. Hamba ini berkata, ‘Wahai Rabb-ku! Bukankah Engkau telah
memberikan rasa aman bahwa Engkau tidak akan menzhalimi aku?’ Allah menjawab,
‘Benar’ Hamba itu berkata lagi, ‘Aku tidak akan menerima kesaksian atas diriku,
terkecuali dari diri sendiri.’ Allah berfirman, ‘Cukuplah dirimu sendiri pada
hari ini sebagai penghisab atas amal perbuatanmu. Cukuplah Malaikat Kiraam
al Kaatibin (Malaikat yang mulia, pencatat amal-amal manusia) yang menjadi
saksi atas dirimu.’ Maka dikuncilah mulutnya dan dikatakan kepada anggota
tubuhnya, ‘Berbicaralah kamu!’ Maka satu persatu anggota tubuhnya berbicara
tentang amal perbuatannya (yang memberatkan dirinya). Kemudian Allah tidak
mengacuhkan perkataan anggota-anggota tubuhnya. Allah berfiman, ‘Jauh sekali
amal kalian ini (anggota tubuh yang sedang berbicara) dari keridhaanku. Tadinya
Aku ingin membela (dosa-dosa) kalian.’” Hadits ini diriwayatkan juga oleh
Muslim dan an-Nasa’i.
Ibnu Jarir meriwyatkan dari Abu Musa
al-Asy'ari ra, ia barkata, “Seorang mukmin dipanggil untuk dihisab pada hari
Kiamat, lalu Rabb menghamparkan amal perbuatan yang berkaitan dengan dirinya
dan Rabb-nya. Ia mengakui perbuatannya seraya berkata, ‘Benar wahai Rabb, aku
mengerjakannya, aku mengerjakannya, aku mengerjakannya.’ Maka Rabb-nya
mengampuni dosa-dosanya dan menutupi dirinya dari dosa-dosa itu, sehingga tidak
ada satu makhluk pun di muka bumi yang melihat dosa-dosa itu, serta tampaklah
segala kebaikannya, dan Dia menghendaki agar semua manusia melihat kebaikan
itu.”
Abu Musa al-Asy’ari ra melanjutkan,
“Lalu orang kafir dan munafik dipanggil untuk dihisab. Rabb menghamparkan amal
perbuatannya, lalu ia mengingkarinya seraya berkata, ‘Wahai Rabb, demi
kemuliaan-Mu, Malaikat ini telah mencatat tentang diriku sesuatu yang tidak aku
perbuat.’ Malaikat pun berkata kepadanya, ‘Bukankah kamu melakukan perbuatan
ini pada waktu ini di tempat ini?’ Tidak, demi kemuliaan-Mu wahai Rabb, aku
tidak melakukannya.’ Tatkala ia berbuat demikia, Allah menutup mulutnya.”
Abu Musa melanjutkan, “Aku menduga
bahwa yang pertama kali berbicara adalah paha sebelah kanan.” Kemudian beliau
membaca firman Allah swt di atas (QS. Yasin: 65)
Allah swt juga berfirman dalam surat
Fushilat 19-23
“Dan (Ingatlah) hari (ketika)
musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan semuanya.
Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit
mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang Telah mereka kerjakan.
Dan mereka Berkata kepada kulit
mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka
menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai Berkata Telah
menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada
kali pertama dan Hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".
Kamu sekali-sekali tidak dapat
bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan
kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang Telah kamu sangka kepada Tuhanmu,
dia Telah membinasakan kamu, Maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang
merugi.”
Sadarilah wahai manusia, sungguh
kaki-kaki kita tidak akan bergeser sedikitpun pada hari Kiamat sampai kita
diadili dalam pengadilan Alloh. Diceritakan dari Abu Barzah bahwa Rasululloh
saw bersabda:
لَا
يَزِالُ قَدَمَا عَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّي يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ
فِيْمَا أَفْنَاهُ وِعَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ فِيْمَا مِنْ
أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيْمَ أَبْلَاهُ
“Kedua kaki hamba tidak akan berpindah dari tempatnya pada hari
kiamat hingga ia ditanya tentang empat hal. Tentang umurnya dihabiskan untuk
apa, tentang ilmunya apakah sudah diamalkan, tentang hartanya dari mana ia
mendapatkannya dan dibelanjakan untuk apa? Dan tentang tubuhnya untuk apa ia
manfaatkan.” (HR. Tirmidzi)
Abu Hurairah ra menceritakan, “Rasululloh saw bersabada:
لَتُأَدُّنَّ
الْحُقُوقَ إِلَي أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّ يُقَادَ لِلشَّاةِ
الْجَلْحَاءِ مِنَ اللشَّاةِ الْقَرْنَاءِ
“Sungguh segala hak akan dipenuhi pada hari Kiamat, sehingga
kambing bertanduk pun akan didatangkan untuk dibalas oleh kambing yang tidak
bertanduk (atas kesewenang-wenangannya di dunia)’.”
(HR. Muslim, At-Tirmidzi dan Ahmad)
EmoticonEmoticon