Islam mendorong umatnya untuk memiliki semangat yang tinggi
untuk memperoleh banyak manfaat, baik manfaat duniawi terlebih manfaat ukhrowi.
Sebaliknya Islampun melarang umatnya untuk bersikap lemah dalam segala
aktifitas yang bermanfaat. Rosulullah bersabda:
الْمُؤْمِنُ
الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى
كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا.
وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ
الشَّيْطَانِ
Seorang mukmin
yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Alloh dari seorang mukmin yang
lemah, walaupun keduanya sama-sama baik. Semangatlah untuk memperoleh manfaat,
mintalah pertolongan Alloh dan jangan lemah. Jika engkau mendapat musibah, maka
jangan berkata "seandainya aku berbuat itu, niscaya akan begini dan
begitu". Akan tetapi katakan "semua terjadi atas kehendak Allah, dan
Allah akan melakukan apapun yang Dia kehendaki. Karena perkataan
"seandainya" akan membuka perbuatan syetan. (H.R Muslim)
Banyak faidah yang dapat kita ambil dari hadis yang mualia
ini, di antaranya keharusan untuk bersemangat dan larangan bersikap lemah dan
malas. Bahkan rosulullah solollohu'alaihi wasallam mengajarkan kita sebuah doa
agar terhindar dari sikap lemah dan malas sebagai berikut:
اَللّهُمَّ
إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
Ya Alloh, aku
berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas. (H.R Bukhori)
Dalam al-Qur`an pun, Alloh selalu mengajak umat manusia agar
sersemangat dan bergegas menuju ampunan-Nya serta menuju surganya yang sangat
luas. Mereka dipanggil dengan firman Allah :
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ ...
Bersegeralah kalian
kepada ampunan dari Rabbmu, (QS. Ali
Imran:133)
سَابِقُوا
....
Berlomba-lombalah
kamu…. (QS. al-Hadid :21)
فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, (QS. an-Nasyrah:7)
يَايَحْيَى
خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ
Hai Yahya,
ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. (QS. Maryam :12)
Inilah agama kita, ia tidak menerima dari para pengikutnya
sifat malas, lemah, terputus, dan lemah dalam semangat.
Di antara isyarat yang baik yaitu yang terhadap dalam
sabdanya :
أَحَبُّ
اْلأَسْمَاءِ إِلَى اللهِ عَبْدُ اللهِ وَعَبْدُ الرَّحْمنِ وَأَصْدَقُهَا حَارِثٌ
وَهَمَّام
Nama yang
paling disukai kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah Abdulloh dan Abdurrohman,
dan yang paling jujur adalah Harist (petani yang ulet) dan Hammam (yang artinya
memiliki semangat tinggi) (H.R Abu Daud)
Realita dalam kehidupan ini, terkadang ada seseorang tertimpa
duka karena suatu perkara, maka bangkitlah semangat padanya, lalu ia berusaha,
bertani dan bekerja, dan kedua nama itu menunjukkan atas bekerja keras,
memperbaharui keinginan, dan meneruskan pekerjaan.
Sesungguhnya Rasululloh dipanggil dalam permulaan dakwah
dengan firman Allah :
يَاأَيُّهَا
الْمُدَّثِّرُ . قُمْ فَأَنذِرْ
Hai orang yang
berkemul (berselimut), bangunlah, lalu
berilah peringatan! (QS. 74:1-2)
يآأَيُّهَا
الْمُزَّمِّلُ . قُمِ الَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً
Hai orang yang
berselimut bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit
(daripadanya), (QS. 73:1-2)
Ketika diturunkan ayat itu, seolah beliau berkata: telah
lewat waktu tidur. Pengarang Zhilal berkata: 'Rosululloh mengetahui bahwa tidak ada waktu lagi untuk
tidur, sudah ada tugas berat, jihad yang panjang dan sesungguhnya ia adalah
kesungguhan dan usaha keras…dikatakan kepada beliau: Bangunlah, maka dia terus
berdiri setelahnya lebih dari dua puluh tahun.
Sesungguhnya orang yang hidup untuk dirinya sendiri kadang
hidup tenang, akan tetapi ia hidup sebagai orang kecil dan mati sebagai orang
kecil. Adapun orang besar yang memikul beban ini, adakah waktu tidur untuknya?
Adakah waktu istirahat baginya? Adakah untuknya selimut yang hangat, kehidupan
yang tenang, dan harta benda yang menyenangkan?
Semangat yang lemah merupakan sifat orang-orang munafik dan
yang ketinggalan perang, yang merasa senang duduk di belakang Rosululloh,
mereka berkata:
لاَتَنفِرُوا
فِي الْحَرِّ
Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik
ini". (QS. at-Taubah :81)
Benarlah ucapan Sayyid Quthb, ia berkata: 'Barisan yang
diisi oleh orang-orang yang lemah tidak akan bisa bertahan kuat, karena
sesungguhnya mereka akan mengecewakan di
saat susah. Semoga
kita diberikan kekuatan oleh Alloh untuk selalu semangat dalam berjuang di
jalan Islam, dan tidak bermalas-malasan.
EmoticonEmoticon