JAWABAN DI BALIK FOTO SELFIE IBU-IBU PENGAJIAN DI DEPAN PATUNG YESUS

Oktober 04, 2016
Kaget saya dibuatnya. Melihat pemandangan yang tak lazim terjadi di hadapan mata. Walaupun hanya sebuah foto, tapi gambar itu mencerminkan sebuah kehancuran akidah ummat Islam. Bagaimana mungkin seorang muslim/ muslimah rela berselfie ria di depan berhala? Bukankah berhala-berhala itu adalah setan-setan yang dijadikan tandingan bagi Allah subhanahu wa ta’ala? Mengapa mereka seolah ridha dengannya? Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, ini musibah yang sangat besar. Semoga mereka semua kembali ke jalan hidayah sirotulmustaqim.
Berdasarkan informasi yang saya gali, kasus tersebut terjadi di Kota Jogjakarta, tepatnya di daerah Bantul. Ustadz Abdurrahman Ketua Front Jihad Islam (FJI) Yogyakarta membenarkan kabar tersebut. Hal itu juga diiyakan Rosyid salah satu anggota Omah Ngaji (Omji) Yogyakarta.

“Iya itu peresmian wisata religi (Khatolik) di Panjangan, Bantul. Kok ditampilkan ibu-ibu berjilbab, itu ibu muslimah jama’ah pengajian. Kita protes kenapa umat muslim harus dilibatkan, kita umat muslim sudah ada akidah sendiri dan kami sangat keberatan, karena telah mencampuri akidah islam” kata Ustadz Abdurrahman Panglima FJI  seperti dikutip FP Habib Riziq yang juga mengutip dari Panjimas, Senin (3/10/2016).

Menurut keyakinan agama Nasrani,
Yesus adalah anak Tuhan yang terlahir melalui ibunda Maryam. Mereka mengangkat Yesus sampai pada kedudukan sebagai Tuhan dan beribadah kepadanya sebagaimana mereka beribadah kepada Tuhan. Sebagai seorang Muslim, kita wajib marah terhadap apa yang Allah marah padanya. Allah sangat murka terhadap orang-orang yang mengatakan bahwa Allah punya anak.  
لَّقَدۡ جِئۡتُمۡ شَيۡ‍ًٔا إِدّٗا ٨٩ تَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ يَتَفَطَّرۡنَ مِنۡهُ وَتَنشَقُّ ٱلۡأَرۡضُ وَتَخِرُّ ٱلۡجِبَالُ هَدًّا ٩٠ أَن دَعَوۡاْ لِلرَّحۡمَٰنِ وَلَدٗا ٩١
“Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh. Karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak” (QS. Maryam: 89-91)

Keyakinan bahwa Allah mempunyai anak dan Yesus adalah anak Allah adalah keyakinan yang batil. Demikian itu dibantah dengan sangat tegas dalam firman-Nya surah Al-Ikhlas ayat 1-4:
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١  ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢  لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣  وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ٤
“Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"

Ajaran Nasrani yang ada saat ini bukanlah ajaran Nabi Isa ‘alayhissalam karena di dalamnya sudah mengalami perubahan besar akibat ulah tangan manusia. Keyakinan bahwa Isa bin Maryam adalah anak Tuhan pun bukan keyakinan yang diajarkan oleh Nabi mereka, Isa ‘alayhissalam. Bahkan Nabi Isa berlepas diri dari keyakinan tersebut. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
لَقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ ٧٢
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS. Al Maidah: 72)

Allah Ta’ala juga berfirman:
وَإِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ءَأَنتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ ٱتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيۡنِ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ مَا يَكُونُ لِيٓ أَنۡ أَقُولَ مَا لَيۡسَ لِي بِحَقٍّۚ إِن كُنتُ قُلۡتُهُۥ فَقَدۡ عَلِمۡتَهُۥۚ تَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِي وَلَآ أَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِكَۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ ١١٦
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib" (QS. Al-Maidah: 116)

Semoga bermanfaat dan mencerahkan.. silahkan disebarkan..


Bogor, 04 Oktober 2016

 Dapat MInyak Zaitun Ruqyah di Sini

 Jual Buku-buku Islami Sesuai Sunnah

Artikel Terkait

Previous
Next Post »