MUI Tidak Akan Mencabut Pernyataannya SEHURUF PUN

Oktober 13, 2016
KH. Tengku Zulkarnain (Wasekjen MUI)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan pernyataan resminya terkait kasus penistaan Kitab Suci Al Qur’an oleh Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Setelah melakukan pengkajian terhadap kasus tersebut, maka MUI menyampaikan sikap keagamaannya. Inti dari pernyataan sikap keagamaan dari MUI adalah bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikategorikan (1) menghina al Qur’an dan atau, (2) menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum. Untuk itu MUI menuntut pemerintah untuk menjaga stabilitas kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. MUI juga meminta agar penegak hukum wajiba menindak setiap pelaku penistaan Al Qur’an dan ajaran Agama Islam serta penghinaan terhadap ulama dan kaum Muslimin.

Setelah pernyataan resmi ini beredar di tengah-tengah masyarakat, berbagai dukungan dan protes dari berbagai elelmen masyarakat pun mengalir kepada MUI. Mayoritas kaum Muslimin mendukung pernyataan keagamaan MUI dan sebagian ada yang mengingkarinya. Kebanyakan yang mengingakarinya adalah orang-orang liberal dan munafiq. Pro-kontra pun terus berlanjut. Selasa malam 11 Oktober 2016  di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), perdebatan semakin panas. Dua kubu terjadi perang argumen. MUI dan pendukungnya menuntut agar Ahok ditangkap dan diadili sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sedangkan pendukung Ahok menyatakan bahwa Ahok tidak bersalah dan tidak bermaksud melecehkan Al Qur’an. Menurut mereka pernyataan Ahok tidak bisa ditafsirkan kecuali oleh Ahok sendiri.

Meskipun sudah jelas Ahok telah menistakan al Qur’an, pendukung mereka yang katanya “orang Islam” tetap membelanya dengan berbagai argumen. Meskipun argumennya tidak tepat, mereka terkesan memaksakannya sehingga terlihat janggal dan konyol.  Sementara ummat Islam yang diwakili oleh MUI tetap kokoh pada tuntutannya.

Para pendukung Ahok tidak berhenti sampai di situ, mereka pun menuntut agar MUI mencabut pernyataan keagamaannya. Namun MUI tidak akan pernah mencabut pernyataan tersebut, bahkan sampai pun nyawa sebagai taruhannya.

“Assalamu ‘alaikum ya syaikhana... dapat info MUI lagi ditekan utk mencabut sikap MUI terhadap Ahok... betul syaikh..? Semoga MUI sekarang sama dg era Buya Hamka dulu, tdk bisa ditekan oleh siapapun... haq selamanya haq.” SMS seseorang kepada KH Tengku Zulkarnain via Whats App.

“Sampai MATI kami tdk akan mundur se sentimeter pun... Keputusan MUI tdk akan dicabut SEHURUF PUN. Lebih Baik Kami Mati dlm agama ini daripada kalah dgn kafir.” Jawab KH. Tengku Zulkarnain selaku Wasekjen MUI Pusat.

Allohu Akbar.. MUI tidak goyah atas pernyataannya. MUI tidak gentar atas penekanan dari pihak lain. MUI tetap kokoh dalam pendiriannya. MUI tetap menuntut agar penista al Qur’an itu diadili.
Semoga Alloh meneguhkan para tokoh agama dan para ulama yang tergabung di MUI. Semoga Alloh memenangkan agama Islam atas orang-orang kafir dan munafiq. Aamiin..

Bogor, 14 Oktober 2016

Berikut screen shots percakapan di WA oleh akun fb Abdul Hakim
=========================================================================

Minyak Zaitun Ruqyah (MIZAR)

 Program Dauroh Syar'iyyah

Baca Juga Artikel Menarik Berikut ini:



Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar