Anda perlu mengetahui pembahasan penting ini. Sebagian kaum Muslimin terjatuh ke dalam amalan yang dapat mengeluarkannya dari Islam. Baik perbuatan lisan maupun anggota badan. Mereka tidak menyadarinya karena keengganan mereka dalam menuntut ilmu sehingga minim sekali pengetahuan akan hal penting ini. Ngeri sekali jika kita terjerembab pada perbuatan dosa yang sangat besar ini.
Berikut adalah 10 amal yang dapat menghancurkan nilai Islam dalam diri seorang Muslim yang sering diistilahkan sebagai pembatal keislaman (nawaqidhul Islam).
Berikut adalah 10 amal yang dapat menghancurkan nilai Islam dalam diri seorang Muslim yang sering diistilahkan sebagai pembatal keislaman (nawaqidhul Islam).
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اعْلَمْ أَنَّ مِنْ أَعْظَمِ نَوَاقِضِ الإِسْلَامِ عَشَرَة:
الأَوَّل:الشِّرْكُ فِي عِبَادَةِ اللهِ، وَالدَلِيلُ قَوْلُ اللَّهِ
تَعَالَى: ﴿إِنَّ اللَّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَن يَشَاء﴾ وَمِنْهُ الذَّبْحُ لِغَيْرِ اللهِ، كَمَنْ يَذْبَحُ
لِلْجِنِّ أَوْ لِلْقَبْرِ.
Ketahuilah bahwa termasuk
pembatal keislaman terbesar ada 10 yaitu:
Pertama:
syirik dalam beribadah kepada-Nya. Dalilnya adalah firman-Nya:
“Sesungguhnya Allâh tidak
mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa di bawahnya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya?” (QS. An-Nisâ [4]: 48)
Di antara perbuatan syirik
adalah menyembelih untuk selain Allâh, seperti orang yang menyembelih untuk jin
atau orang mati.
الثَّانِ: مَنْ جَعَلَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ وَسَائِطَ يَدْعُوهُمْ
وَيسْأَلُهُمْ الشَّفَاعَةَ، وَيَتَوَكَّلُ عَلَيْهِمْ كَفَرَ
إِجْمَاعًا.
Kedua:
siapa menjadikan perantara-perantara antara dirinya dengan Allâh di mana dia
berdoa kepada mereka, meminta syafaat kepada mereka, dan bertawakkal kepada
mereka, maka dia kafir berdasarkan ijma’.
الثَّالِثُ: مَنْ لَمْ يُكَفِّرِ المُشْرِكِينَ أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ،
أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُم،ْكَفَرَ.
Ketiga:
siapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, ragu akan kekafiran mereka,
atau membenarkan keyakinan mereka, maka dia kafir berdasarkan ijma’.
الرَّابِعُ: مَنْ اعْتَقَدَ أَنَّ غَيْرَ هَدْي النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم أَكْمَلُ مِنْ
هَدْيِهِ وَأَنَّ حُكْمَ غَيْرِهِ أَحْسَنُ مِنْ حُكْمِهِ كَالذِينَ يُفَضِّلُونَ حُكْمَ
الطَّوَاغِيتِ عَلَى حُكْمِهِ فَهُوَ كَافِرٌ.
Keempat:
siapa yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
lebih sempurna daripada petunjuk beliau, atau selain hukum beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam lebih baik daripada hukum beliau seperti orang-orang yang
lebih mendahulukan hukum thaghut daripada hukum beliau, maka dia kafir.
الخَامِسُ: مَنْ أَبْغَضَ شَيْئًا مِمَّا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم - وَلَوْ عَمِلَبِهِ -، كَفَرَ، وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ
تَعَالَى: ﴿ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ
أَعْمَالَهُمْ﴾
Kelima:
siapa membenci apa pun dari apa yang dibawa Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam
meskipun mengerjakannya, maka ia kafir. Dalilnya adalah firman-Nya:
“Demikian itu karena
mereka membenci apa yang Allâh turunkan sehingga Dia menghapus amal kebaikannya.”
(QS. Muhammad [47]: 9)
السَّادِسُ: مَنِ اسْتَهْزَأَ بِشَيْءٍ مِنْ دِينِ اللهِ، أَوْ ثَوَابِهِ،
أَوْ عِقَابِهِ، كَفَرَ، وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿قُلْ أَبِاللَّهِ
وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ
لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ﴾
Keenam:
siapa yang mengolok-olok apa pun dari agama Allâh, atau pahala-Nya, atau
siksa-Nya adalah kafir. Dalilnya adalah firman-Nya:
“Katakanlah: apakah
terhadap Allâh, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian mengolok-ngolok. Tidak
perlu meminta maaf karena sungguh kalian telah kafir setelah kalian beriman.”
(QS. At-Taubah [9]: 65-66)
السَّابِعُ: السِّحْرُ - وَمِنْهُ:الصَّرْفُ وَالعَطْفُ-، فَمَنْ فَعَلَهُ
أَوْ رَضِيَ بِهِ كَفَرَ، وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَمَا يُعَلِّمَانِ
مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ﴾
Ketujuh:
sihir, misalnya sharf dan ‘athf. Siapa yang melakukannya atau
ridha terhadapnya maka kafir. Dalilnya adalah firman-Nya:
“Keduanya tidak mengajari
seorangpun kecuali mengatakan: kami hanyalah fitnah maka janganlah kamu kafir.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 102)
الثَّامِنُ: مُظَاهَرَةُ المُشْرِكِينَ وَمُعَاوَنَتُهُمْ
عَلَى المُسْلِمِينَ وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى:﴿وَمَن يَتَوَلَّهُم
مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِين﴾
Kedelapan:
menolong orang-orang musyrik dan membantu mereka dalam melawan kaum muslimin.
Dalilnya adalah firman-Nya:
“Siapa dari kalian yang
berloyal kepada mereka maka ia bagian dari mereka. Sesungguhnya Allâh tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim.” (QS. Al-Mâ`idah [5]: 51)
التَّاسِعُ: مَنْ اعْتَقَدَ أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ يَسَعُهُ الخُرُوجُ عَنْ شَرِيعَةِ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم كَمَا وَسِعَ الخَضِرُ الخُرُوجَ عَنْ شَرِيعَةِ
مُوسَى عَلَيهِ السَّلَامُ، فَهُوَكَافِرٌ.
Kesembilan:
siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dan ia boleh keluar dari syariat beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagaimana Khidhir keluar dari syariat Musa ‘alaihissalam,
maka ia kafir.
العَاشِرُ: الإِعْرَاضُ عَنْدِينِ اللهِ تَعَالَى لَا يَتَعَلَّمُـهُ وَلَا
يَعْمَـلُ بِهِ، وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن
ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَالْمُجْرِمِينَ
مُنتَقِمُونَ﴾
Kesepuluh:
berpaling dari agama Allâh dengan tidak mempelajarinya atau tidak mengamalkannya.
Dalilnya firman-Nya:
“Dan siapakah yang lebih
zhalim daripada seseorang yang dibacakan kepadanya ayat-ayat Rabb-nya lalu dia
berpaling darinya. Sesungguhnya Kami akan menghukum orang-orang pendosa.”(QS.
As-Sajdah [32]: 22)
وَلَا فَرْقَ فِي جَمِيعِ هَذِهِ النَّوَاقِضِ بَيْنَ الهَازِلِ
وَالجَادِّ وَالخَائِفِ إِلَّا المُكْرَهِ.
Tidak ada perbedaan dalam
pembatal-pembatal ini antara orang yang bercanda, serius, atau takut kecuali
orang yang dipaksa.
وَكُلُّهَا مِنْ أَعْظَمِ مَا يَكُونُ خَطَرًا، وَأَكْثَرِ مَا
يَكُونُ وُقُوعًا، فَيَنْبَغِي لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَحْذَرَهَا وَيَخَافَ مِنْهَا عَلَى
نَفْسِهِ. نَعُوذُ بِاللهِ مِنْ مُوجِبَاتِ غَضَبِهِ، وَأَلِيمِ عِقَابِهِ.
Semua
pembatal ini termasuk perkara besar yang perlu diwaspadai dan termasuk perkara
yang sering terjadi. Wajib bagi setiap muslim untuk mewaspadainya dan takut
menimpa dirinya. Kita berlindung kepada Allâh dari mendapatkan kemurkaan-Nya
dan pedihnya siksa-Nya.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Baca artikel penting berikut:
EmoticonEmoticon