Peran Pemuda Muslim Dalam Negara

Maret 24, 2017
Ilustrasi: Mahasiswa PPDN angkatan 2017

Kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial terhadap adanya negara adalah kebutuhan yang sangat pokok. Posisi dan peranan negara sangat penting dalam agama Islam, sampai-sampai Al-Qurthubi menyebutkan sebagai salah satu rukun-rukun agama. Pentingnya sebuah negara bagi kehidupan manusia karena beberapa alasan berikut:
1.    Islam mempunyai hukum-hukum yang penegakannya memerlukan kekuatan (Imam) dan penegakan hukum-hukum Allah adalah hak dari hak-hak uluhiyah, yaitu hak-hak tauhid. Dari sini kita bisa melihat hubungan keberadaan negara dengan penegakan tauhidullah yang Maha Agung.

2.    Islam mewajibkan amar ma’ruf nahi munkar. Banyak sekali poin-poin dari kewajiban ini yang tidak mungkin dilakukan tanpa imam (negara). Kalau kewajiban ini ditinggalkan, terjadilah kerusakan yang dahsyat sekali menimpa kehidupan dunia dan kehidupan keagamaan.

3.    Negara berkewajiban melindungi kaum muslimin dari gangguan dan serangan kaum kafir yang sangat membenci mereka. Jika negara tidak ada, maka kaum kafir yang mempunyai negara itu akan dengan mudah menghancurkan kaum muslimin, baik dari segi keagamaan mereka maupun dari segi fisik mereka.

Beberapa poin tersebut di atas hanyalah sebagian dari hal-hal yang menunjukkan pentingnya peranan negara dalam Islam.

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Wajib diketahui bahwa kepemimpinan yang mengurus urusan-urusan manusia adalah salah satu kewajiban agama yang sangat besar, bahkan tidak akan tegak agama dan kehidupan dunia kecuali dengan tegaknya kemimpinan itu.”

Melihat begitu pentingnya peranan negara dalam mengatur kehidupan manusia, maka seorang pemuda muslim wajib memiliki peran di dalamnya. Negara harus ditopang oleh pemuda-pemuda muslim yang shalih dan kuat sehingga terciptalah negara yang Islami dan berwibawa. Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda adalah sosok pembawa perubahan yang sangat besar. Pada zaman pemerintahan Utsmani, seorang pemuda telah sukses memimpin negara dan mampu menaklukan musuh-musuhnya, dia adalah Sultan Muhammad Al-Fatih. Konstantinopel pun takluk di bawah kekuasaannya.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemuda-pemuda muslim untuk kemaslahatan negaranya, dimulai dari hal-hal terkecil, seperti menjadi motor penggerak sebuah program amar ma’ruf nahi munkar. Yaitu program mengajak kepada kebaikan dan mencegah berbagai kemungkaran. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa amar ma’ruf nahi munkar merupakan kebutuhan sebuah negara, maka melaksanakannya berarti telah meringankan beban-beban kenegaraan. Di samping itu, amar ma’ruf nahi munkar juga merupakan kewajiban setiap individu muslim. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَالِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ
“Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya dan itulah selemah lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Jika amar ma’ruf nahi munkar pada suatu negara telah tegak, maka segala kebaikan akan tumbuh di dalamnya. Dan sebaliknya, jika amar ma’ruf nahi munkar di suatu negara tidak terlaksana, maka yang terjadi adalah kerusakan-kerusakan dengan berbagai musibah akibat dari dosa-dosa manusia. Negara diibaratkan sebuah kapal yang terdiri dari dua bagian, sebagian orang tinggal di bagian atas dan sebagiannya tinggal di bagian bawah. Orang-orang yang menempati bagian bawah enggan naik ke atas untuk mengambil air guna memenuhi kebutuhannya sehingga mereka berusaha mendapatkan air dengan melubangi dinding kapal. Jika orang yang melihat kemungkaran ini tidak melakukan nahi munkar (pencegahan), maka yang terjadi adalah kecelakaan bagi seluruh penumpangnya. Begitu juga kehidupan manusia di sebuah negara, jika tidak ada orang-orang yang peduli terhadap kerusakan yang terjadi, maka negara akan hancur disapu oleh bencana. 

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah mengingatkan kita seraya bersumpah dalam sabdanya:
“Demi Alloh yang nyawaku ada ditangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan adzab kepada kalian, kemudian kalian berdo’a kepada-Nya tetapi tidak dikabulkan.” (HR At-Tirmidzi). Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari berbagai musibah dan bencana. Aamiin. Wallahu a’lam.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »