Tahukah Anda Apa Itu "Sijjin"? Tafsir Surat Al-Muthaffifin Ayat 7-9

Juni 26, 2017


Tafsir Surah Al-Muthaffifin Ayat 7-9

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلۡفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٖ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا سِجِّينٞ  كِتَٰبٞ مَّرۡقُومٞ
“Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu. (Ialah) kitab yang bertulis” (QS. Al-Muthaffifin: 7-9)


Tafsir Ibnu Katsir:

Allah berfirman, “Sesungguhnya, catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam sijjiin,”  Yakni tempat kembali dan berpulang mereka ke sijjin. Kata sijjin merupakan wazan  فِعْلٌ dari kata السِّجْنُ yaitu kesempitan.

Karena itu Allah mengagungkan perkaranya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (mempertanyakannya), “Dan tahukah engkau apakah sijjin itu?” Yakni, sijjin itu perkara yang besar, penjara yang permanen dan adzab yang pedih. Kemudian ada ulama yang mengatakan bahwa sijjin itu berada di bawah bumi ketujuh. Dan telah disebutkan dalam hadits yang panjang dari riwayat al-Bara’ bin ‘Azib bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang ruh orang kafir, “Tulislah catatan amalnya dalam sijjin!” Dan sijjin berada di bawah bumi ketujuh.

Tempat kembali orang-orang durhaka ialah di Neraka Jahannam, yaitu tempat yang paling rendah, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengajarkan kebijakan.” (QS. At-Tiin: 5-6)

Dan dalam ayat di atas Allah berfirman,
“Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam sijjiin. Dan tahukah engkau apakah sijjiin itu?” Tempat ini menggabung antara kesempitan dan kerendahan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di Neraka dengan dibelanggu, mereka di sana  berteriak mengharapkan kebinasaan.” (QS. Al-Furqan: 13)

Selanjutnya, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, كِتَٰبٞ مَّرۡقُومٞ -kitaabun marqum- “(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal).” Ayat ini bukan sebagai tafsir dari ayat,  وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا سِجِّينٞ   ”Dan tahukah engkau apakah sijjiin itu?” Akan tetapi sebagai tafsir dari tempat kembali yang telah ditetapkan untuk mereka ke dalam sijjin. Yakni, berisi catatan amal, tertulis secara lengkap, telah dirampungkan tanpa dilebih-lebihkan dan tanpa dikurangi sedikit pun. Demikianlah pendapat yang dikemukakan oleh Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi.


Artikel Terkait

Previous
Next Post »