Takmir Masjid Namira: Usahakan Saldo Masjid Bisa Nol

Juni 30, 2017

Takmir Masjid Namira: Usahakan Saldo Masjid Bisa Nol


Shabat Hidayah Sunnah, kali ini kami memposting sebuah ungkapan seseorang tentang kekagumannya kepada Masjid Namira di Lamongan Jawa Timur yang ia share di grup Watsapp. Berikut ini tulisannya:


Namira Oh Namira

Sampai detik ini aku masih heran, kok bisa Lamongan punya masjid seperti ini. Namira memang masjid yang berbeda. Jamaah selalu membludak. Kalau Subuh bisa sampai seribu orang. Paling dikit 500 orang dari banyak desa. Habis itu jamaah diberi sarapan gratis.


Pas puasa menyediakan makanan gratis sampai 2000 pax untuk buka puasa dan sahur siapa saja yang datang. Masjid ini juga jadi lokasi "kongkow" anak-anak muda. Kalau janjian ketemu mereka akan memilih ke Namira lalu mendiskusikan kegiatannya di sana.

Prinsipnya dasyat: Uang sedekah jamaah harus kembali ke jamaah. Kami takmir malu kalau uang jamaah menumpuk di kotak infak.

Kalau bisa saldo itu nol rupiah. Yang artinya takmirnya kreatif karena berarti selalu punya program untuk jamaah masjidnya. Masjid kalau punya saldo tidak nol berarti masjid gagal. Takmirnya miskin kreativitas.



Sebagai putra asli Lamongan aku jadi tertegun dengan konsep masjid ini. Buka 24 jam untuk musafir, boleh rehat dan tiduran di teras, bagi yang i’ktikaf disediakan kawasan tenda untuk menginap tidur, makanan sahur melimpah, free wifi sepanjang hari, daya tampung parkir mencapai 400 mobil dan tiap minggu selalu mendatangkan penceramah baru dari berbagai kota.



Masih banyak kelebihan kelebihan lainnya yang sulit kutuliskan. Tapi inilah cikal bakal masjid madani itu. Saking banyaknya acara yang bermutu, donatur yang datang entah darimana datangnya semakin membanjir. Lagi lagi takmirnya harus berpikir keras bagaimana menghabiskan uang itu. Makin habis makin datang donatur yang lebih besar.




"Kami hanya ingin agar sedekah dari jamaah segera berubah jadi pahala. Justru kalau uangnya ngendon saja kami sebagai takmir merasa berdosa. Sedekah mereka terlambat jadi pahala karena belum ada kegiatan yang diwujudkan dari uang yang kita terima. Makanya motto kami: Usahakan saldo bisa nol.


Ya Allah... Terimakasih
Mudik ku benar-benar bermakna

Terimakasih juga untuk teman teman EU Lamongan yang mengajak saya untuk silaturahmi ke masjid ini: Gan Mustiko Adi Wibowo dan Gan Husni Balita.


Sumber: Tulisan seseorang di WA.
============================

Semoga menjadi inspirasi untuk para DKM dalam memakmurkan masjid-masjid Allah. Aamiin..

 MIZAR

Artikel Terkait

Previous
Next Post »