Alfons Masuk Islam Karena Mendapati Nama Nabi Muhammad Dalam Kitab Nasrani

September 11, 2017


 
Berikut ini kisah tentang masuk Islamnya bapak Alfons Salomonz di hadapan Tim Muallaf Center Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur:

Bismillah..
Kebenaran Alquran telah menjadi petunjuk dari Allah dan wasilah hidayah bagi jutaan orang memeluk Islam..

Kisah wasilah hidayah ini agak panjang, semoga bermanfaat bagi kita semua..

Alfons Salomonz seorang ahli IT Internasional (mantan Nasrani) warga negara Inggris kelahiran Jakarta ini dalam dialog bersama team kami telah membuktikan bahwa nama Nabi MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم terdapat dalam kitab mereka sendiri.

Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa sebenarnya kaum Yahudi dan Nasrani telah mengetahui kedatangan Nabi terakhir ini صلى الله عليه وسلم  jauh-jauh hari karena itu juga tertulis jelas di dalam kitab suci mereka sendiri.

Dan mereka mengenal sosok Nabi terakhir ini صلى الله عليه وسلم  seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, bahkan lebih mengenalnya lagi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri di dalam Al-Qur'an berfirman:
 الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Alkitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah 146)

Sedikit dari golongan Yahudi dan Nasrani yang dengan jujur mengakui kebenaran dan beriman kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم .

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ ۘ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
“Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah)”. (QS. Al An'am 20)

Dalam pembuktian kalamullah di atas kami menggunakan teks asli Song of Solomon berbahasa Ibrani, dimana versi Indonesianya seharusnya diterjemahkan lagu Salomo, entah mengapa justru di terjemahkan dengan arti Kidung Agung 5:16

Solomon 5:16 yang teks aslinya berbahasa Ibrani (Hebrew) tertulis sebagai berikut:
חכו ממתקים וכלו  מחמד  ים זה דודי זה רעי בנות ירושלם
dibaca: "Hikko Mamtakkim Dhekhullo Muhammadim, Zeedodi Vezer'i Benoq Yerussalam"
artinya: "Teramat manis tutur katanya; Ya, dia adalah MUHAMMAD. Dia adalah KEKASIHKU, dan dia adalah temanku, wahai putera-puteri Yerusalem."

Untuk membuktikan apakah kata " מחמד "  adalah benar artinya Muhammad:

silahkan cek secara online di situs yang jadi acuan referensi terjemahan dunia yakni: www.freetranslation.com  

Pilih bahasa Hebrew dan terjemahkan ke bahasa Inggris (English), lalu masukkan kata " מחמד ", hasilnya silahkan buktikan sendiri!

Inilah bukti bahwa tangan-tangan kotor baik dari kalangan Yahudi dan Nasrani telah merubah-rubah isi kitab-kitab mereka (Zabur dan Injil) dengan cara mengganti, menambah dan menguranginya. Termasuk ayat dalam Song of Solomon surat 5 ayat 16 ini, bahkan kata "Muhammad" mereka hapus dan diganti dengan sebutan lain, yakni:

Nama nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam Injil versi Inggris

"His voice and speech are exceedingly sweet; yes, he is ALTOGETHER LOVELY. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem."

Atau

Nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam Injil King James Version

(English Translation)
"His mouth is most sweet: yea, he is ALTOGETHER LOVELY. He is my beloved, and he is my friend, O daughters of Jerusalem."

Atau

Nama Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam Injil bahasa Indonesia

"Kata-katanya manis semata-mata, SEGALA SESUATU PADANYA MENARIK. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai putera-puteri Yerusalem."

SEHARUSNYA TERTULIS:

"His voice and speech are exceedingly sweet; yes, he is MUHAMMAD. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem."

Atau

"His mouth is most sweet: yea, he is Muhammad. He is my beloved, and he is my friend, O daughters of Jerusalem."

Atau

"Kata-katanya manis semata-mata, dia adalah Muhammad صلى الله عليه وسلم. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai putera-puteri Yerusalem."

Bukti-bukti lainnya:

Mari kita simak pengakuan para uskup dan raja di kalangan mereka yang mengakui akan kebenaran apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم

1. Kaisar Romawi Hiraklius

Hiraklius ketika bertanya tentang Muhammad صلى الله عليه وسلم kepada Abu Sufyan yang ketika itu beliau belum masuk Islam, berikut pertanyaan dan jawaban antara Hiraklius dan Abu Sufyan

Pertanyaan pertama, “Bagaimanakah garis nasabnya di kalanganmu?”

Aku jawab, “Dia turunan bangsawan di kalangan kami.”

Hiraklius bertanya lagi, “Pernahkah orang lain sebelumnya mengatakan apa yang dikatakannya?”

Aku menjawab, “Tidak”

“Adakah di antara nenek moyangnya yang menjadi raja?”

“Tidak,”

“Apakah pengikutnya terdiri dari orang-orang mulia ataukah orang-orang dhuafa?”

“Hanya terdiri dari orang-orang dhuafa,”

“Apakah pengkutnya semakin bertambah atau berkurang?”

“Bahkan selalu bertambah”

“Adakah di antara mereka yang murtad karena benci kepada agama yang dipeluknya?”

“Tidak”

“Pernahkah dia melanggar janji?”

“Tidak dan sekarang kami sedang dalam perjanjian damai dengan dia, kami tidak tahu apa yang diperbuatnya dengan perjanjian itu”

“Pernah kamu berperang dengannya?”

“Pernah”

“Bagaimana peperanganmu itu?”

“Kami kalah dan menang silih berganti. Dikalahkannya kami dan kami kalahkan pula dia”

“Apakah yang diperintahkannya kepada kamu sekalian?”

“Dia menyuruh kami menyembah Allah semata dan jangan mempersekutukan-Nya. Tinggalkan apa yang diajarkan nenek moyang kami! Disuruhnya kami menegakkan shalat, berlaku jujur, sopan (teguh hati) dan mempererat persaudaraan.”

Setelah mendengar jawaban dari Abu Sufyan Hiraklius berucap:

Sekiranya aku yakin akan dapat bertemu dengannya, walaupun dengan susah payah aku akan berusaha datang untuk menemuinya. Kalau aku telah berada di dekatnya akan kucuci kedua telapak kakinya.”

Dari kisah ini kita ketahui bahwa mereka tahu betul hingga nasab dan ciri-ciri Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم

2. Raja Najasyi

Ketika para sahabat berhijrah ke negeri Habasyah, kemudian para Pembesar Quraisy hendak menjemput para sahabat untuk mereka kembali ke Madinah, maka Raja Najasyi bertanya kepada Ja’far bin Abi Tholib tentang apa yang diajarkan dalam agama islam, maka Ja’farpun membacakan surat Maryam yang menyebutkan kisah Maryam dan Nabi Isa. Seketika itu pula raja Najasyi menangis mendengar kisah tersebut

Najasyi berkata kepada utusan Quraisy tersebut: “Apa yang me­re­­ka bacakan kepada kami dan apa yang dibawa oleh Isa عليه السلام berasal dari sumber yang sama. Demi Allah, aku tidak akan menyerahkan me­reka sama sekali kepada kalian selama aku masih hidup.

Karena dia tahu, apa yang dipegang oleh para sahabat adalah kebenaran

3. Kisah perjalanan Salman Al Farisy mencari Islam

Ketika sahabat Salman Al Farisy mendatangi uskup di Amuriyah kemudian Salman meminta Wasiat kepada siapa lagi yang akan dia tuju maka uskup inipun memberikan wasiat kepada Salman Al Farisy

Uskup itu berkata, ‘Wahai anakku, demi Allah, aku tidak mengetahui seorangpun yang akan aku perintahkan kamu untuk mendatanginya. Akan tetapi telah hampir tiba waktu munculnya seorang nabi, dia diutus dengan membawa ajaran nabi Ibrahim. Nabi itu akan keluar diusir dari suatu tempat di Arab kemudian berhijrah menuju daerah antara dua perbukitan. Di antara dua bukit itu tumbuh pohon-pohon kurma. Pada diri nabi itu terdapat tanda-tanda yang tidak dapat disembunyikan, dia mau makan hadiah tetapi tidak mau menerima sedekah, di antara kedua bahunya terdapat tanda cincin kenabian. Jika engkau bisa menuju daerah itu, berangkatlah ke sana!’

Lihat bagaimana mereka mengenal Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم  sampai pada fisiknyapun mereka mengetahui.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya:

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى
“Maka jika datang kepadamu (wahai manusia) petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara (dalam hidupnya)”. (QS Thaahaa 123)

Barakallahu fiikum..

اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِم لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ الله أكبرالله أكبرالله أكبر

Oleh: Hanny Kristianto


Dokumentasi Bp. Alfons Salomonz Masuk Islam:








Artikel Terkait

Previous
Next Post »