Khutbah Shalat Idul Fitri Sepanjang Masa “Kembali Kepada Islam”
إِنَّ الْحَمْدَ
للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللَّهُ تَعَالي فِي كِتَبِهِ الْكَرِيْم
**يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
**يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ
مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ
ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ
عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا
**يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ
وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا،
يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ
ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا
أما بعد :
فَإِنَّ أَصْدَقَ
الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا إله إلا الله
الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Hari ini adalah hari yang spesial bagi kita
kaum muslimin, hari dimana kita diperintahkan untuk merayakannya dan bergembira
di dalamnya. Hari ini adalah salah satu dari dua hari raya di dalam Islam, hari
kembali berbuka setelah selama sebulan kemarin kita diperintahkan untuk
berpuasa. Untuk itu sudah selayaknya kita bersyukur kepada Alloh سبحانه و تعالي, karena dengan
nikmat dan karuniaNya-lah kita mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban di bulan
Romadhon dengan penuh ketakwaan. Selanjutnya kita pun harus banyak memohon
kepadaNya agar kita dapat mengisi hari-hari selanjutnya dengan amal sholeh
sebagaimana kita mengisi bulan Romadhon yang sudah kita lalui, karena berapa
banyak dari saudara kita kaum muslimin atau mungkin juga kita di dalamnya,
ketika Romadhon berlalu dan hari raya iedul fitri tiba mereka jadikan sebagai
ajang balas dendam dalam mengikuti keinginan hawa nafsunya. Sungguh suatu hal
yang tidak sepatutnya terjadi.
Ingatlah, tujuan shaum Romadhon adalah agar
kita menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah سبحانه و تعالي kemudian
dengan bekal taqwa ini kita akan menjalani kehidupan sebelas bulan kedepan,
bukankah Alloh سبحانه و تعالي
yang kita ibadahi di bulan Romadhon adalah juga Robb yang kita ibadahi
di bulan-bulan lainnya, dan bukankah termasuk perintahNya agar kita senantiasa
bertaqwa kapan dan dimana saja kita berada?
Dari Abu Dzar Jundub ibnu Junadah dan dari
Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal dari Rosululloh صلي الله عليه و سلم, Beliau
bersabda :
اتق الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق
الناس بخلق حسن
Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu
berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan dan pergaulilah manusia
dengan akhlaq yang mulia (HR Tirmidzi, dan Ia berkata hadits hasan).
Jadikanlah hari ini sebagai titik tolak kita
untuk memulainya. Mulai menjalani kehidupan dengan spirit Romadhon yang penuh
dengan nilai-nilai Islami, nilai-nilai yang telah diajarkan oleh uswah kita
semua, Nabi Muhammad صلي الله عليه و سلم. Sesuai dengan makna dari kata-kata Ied
itu sendiri, yang berasal dari kata عاد-يعود-عيدا yang artinya adalah kembali. Marilah kita
kembali kepada Allah سبحانه و تعالي, kembali
kepada AgamaNya, kembali kepada ajaran Nabi dan utusanNya, Kembali kepada
Islam, Islam yang murni yang tidak ternodai dengan kesyirikan, kebid’ahan,
khurofat dan tahayul, Islam yang dibawa oleh Nabi yang mulia Nabi Muhammad صلي الله عليه و سلم dan apa yang sudah difahami oleh para sahabatnya رضي الله عنهم أجمعين,
karena ini adalah jalan keselamatan bagi kita di dunia dan di akhirat kelak,
sebagaimana Allah سبحانه و تعالي
berfirman dalam surat ali-Imron (3) : 19
إِنَّ
ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi
Allah hanyalah Islam”.
Dan dalam ayat : 85
وَمَن
يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي
ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang merugi).
Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam berarti menyerahkan diri
secara mutlak kepada Allah سبحانه و تعالي, beriman dan mengikuti syari’atNya,
sebagaimana Allah سبحانه و تعالي firmankan
dalam surat al-Hajj (22) : 34
فَإِلَٰهُكُمۡ
إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ فَلَهُۥٓ أَسۡلِمُواْۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُخۡبِتِينَ
“Maka Ilah kalian ialah Ilah yang Maha Esa,
Karena itu berserah dirilah kalian kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
Kembali kepada Islam berarti mengakui bahwa
agama ini adalah agama yang sempurna, agama yang tidak butuh akan adanya
penambahan dan pengurangan, agama yang tidak butuh akan syari’at-syari’at baru
buatan tangan manusia.
Allah سبحانه
و تعالي berfirman dalam surat al-Maaidah
(5) : 3
ٱلۡيَوۡمَ
أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ
ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ
"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama
kalian, dan Telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu sebagai agama bagi kalian".
Dan juga firmanNya dalam surat al-An’aam (6)
: 115
وَتَمَّتۡ
كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقٗا وَعَدۡلٗاۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦۚ وَهُوَ
ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ١١٥
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran)
sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah
kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Rosululloh صلي
الله عليه و سلم bersabda
tentang kesempurnaan agama ini:
((مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِّبُ مِنَ
الْجَنَّةِ وَ يُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ إلَّا وَقَدْ بَيَّنَ لَكُمْ)) (أخرجه
الطبراني)
((tidak ada
satu amalan pun yang dapat mendekatkan kalian ke surga Allah dan menjauhkan
kalian dari nerakaNya kecuali telah dijelaskan kepada kalian)) (HR. Thabrani). Agama Islam telah sempurna.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا إله إلا الله
الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jama’a sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam mempunyai konsekuensi
untuk mengimani seluruh apa yang dibawa oleh junjungan kita Nabi Muhammad صلي الله عليه و سلم yang mencakup seluruh aspek kehidupan, baik kehidupan
khusus keagamaan ataupun kehidupan umum keduniawian yang berlaku hingga hari
kiamat dan tidak ada yang akan menandinginya, baik syari’at atau undang-undang
manapun. Barangsiapa yang menganggap ada syari’at atau undang-undang lain yang
dapat menandinginya, maka ia telah menyekutukan Allah سبحانه و تعالي.
Hendaklah setiap muslim menerapkan Islam
dengan sungguh-sungguh dalam kehidupannya
dan senantiasa berusaha memasuki Islam secara kaffah (secara
keseluruhan), tidak menolak sebagian dan atau menerima sebagiannya, hendaknya
ia senantiasa berfikir secara Islami, berkeluarga secara Islami dan
bermasyarakat sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Allah سبحانه و تعالي
berfirman di dalam surat al-Baqoroh (2) : 208
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ
خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian menuruti
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi
kalian”.
Untuk itu tidak selayaknya seorang muslim
mencampuradukkan kehidupannya dengan hal-hal yang tidak Islami dan hendaknya ia
tidak mengkhianati keIslamannya. Barang siapa yang mengkhianati keIslamannya
dan tidak ridho dengan apa-apa yang telah diatur oleh Islam, berarti ia telah
ridho diatur oleh syaithon, berarti ia telah ridho mengikuti langkah-langkah
syaithon, padahal syaithon itu adalah musuh yang nyata bagi kita semua.
Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam, mengharuskan kita untuk
taat beribadah kepada Allah سبحانه
و تعالي
yang mencakup seluruh perkataan dan perbuatan baik yang zhohir maupun
yang bathin yang diridhoi oleh Allah سبحانه
و تعاليdan tidaklah suatu ibadah akan diterima oleh
Allah سبحانه و تعالي kecuali
mencakup dua hal; yang pertama adalah ikhlas hanya mengharap wajahNya semata
dan yang kedua adalah sesuai dengan syari’at yang dibawa dan diajarkan oleh
Rolulloh صلي الله عليه و سلم.
Keduanya sering diungkapkan dengan istilah “Ikhlas dan muttaba’ah”
Allah سبحانه و تعالي berfirman didalam surat al-Mulk (67) : 2
ٱلَّذِي
خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ
وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ
“Dialah yang menjadikan mati dan hidup,
supaya dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. dan
dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.
Fudha’il bin Iyad رحمه الله mengatakan,
bahwa yang dimaksud dengan kata "أحسن عملا" “yang paling baik amalnya adalah "أخلصه و أصوبه" “yang paling ikhlas dan paling benar”.
Jika sebuah amal itu ikhlas tetapi tidak
benar niscaya tidak akan diterima, begitupun apabila sebuah amal benar tapi
tidak ikhlas niscaya tidak akan diterima, sehingga amal itu ikhlas dan benar,
ikhlas karena Allah semata dan benar sesuai dengan sunnah Rosululloh صلي الله عليه و سلم
Saudaraku kaum Muslimin rahimakumullah….
Untuk itu marilah kita koreksi diri kita
masing-masing, sudahkah dua syarat yang disebutkan tadi selalu melekat pada
amal-amal kita atau malah luput darinya? Ketahuilah saudaraku bahwa ketiadaan
dua syarat tadi akan jadi penghalang diterimanya amal kita di sisi Allah سبحانه و تعالي.
Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Kembali kepada Islam juga berarti menolak
segala bentuk kesyirikan, yaitu “memberikan sifat-sifat atau hak-hak Allah سبحانه و تعالي kepada
selain-Nya. Atau memberikan peribadatan yang seharusnya hanya diberikan kepada
Allah ternyata diberikan kepada selainNya”. Kesyirikan merupakan lawan dari
tauhid. Ia adalah pelanggaran yang teramat besar di dalam Islam, yang
menyebabkan pelakunya keluar dari Islam dan apabila ia mati dengan membawa
kesyirikan, maka tidak akan diampuni dosanya dan diharamkan baginya surga serta
kekal di dalam neraka. Allah سبحانه و تعالي berfirman
dalam surat an-Nisaa (4) : 48
إِنَّ
ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن
يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.
Dan firmanNya dalam surat al-Maaidah (5) : 72
إِنَّهُۥ
مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ
ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ ٧٢
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun”.
Kesyirikan juga akan menghapuskan segala amal
sholeh yang kita lakukan dan menjadikan kita orang-orang yang merugi untuk
selama-lamanya, Allah سبحانه و تعالي berfirman dalam surat az-Zumar (39) : 65
وَلَقَدۡ
أُوحِيَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَئِنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ
عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
“Dan
Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
"Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”.
Begitu buruknya perbuatan syirik kepada Allah
sehingga Allah mengancam pelakunya dengan adzab yang kekal di dalam neraka
Jahannam. Namun anehnya di negeri ini, kesyirikan justru mendominasi di setiap
lini kehidupan. Bukankah kita dapati banyak sekali "tuhan-tuhan
palsu" yang dinobatkan untuk diibadahi oleh banyak orang?
Kuburan-kuburan tempat berdo'a, pohon-pohon tempat bermohon, keris-keris yang
dipelihara karena mengharapkan penjagaannya, simbol-simbol yang dipasang di
atap-atap rumah untuk menolak bahaya dan lain-lainnya.
Bukankah semua kita tahu bahwa figur fiktif
yang mungkin juga adalah sosok makhluk halus dan diberi nama Nyi Roro Kidul
dipuja banyak orang dan dipersembahkan untuknya sesembahan-sesembahan?
Bukankah sampai sekarang ruwatan kota atau
kampung dengan mempersembahkan sesajen kepada para "penguasa gaib"
masih terus berjalan dari waktu ke waktu demi "menyelamatkan"
kota dan kampung tersebut? Sedangkan secara asal kita sudah mengikrarkan bahwa
tidak ada Ilah yang berhak untuk diibadahi selain Alloh سبحانه
و تعالي yang
ditanganNyalah semua keputusan. Dia-lah satu-satunya yang berkuasa menentukan
apa saja di bumi ini, tiada Ilah yang
berhak diibadahi selain Dia!.
Bukankah sihir, yang tak mungkin di dapat
tanpa menyembah syaiton, banyak sekali menyebar di pelosok-pelosok negeri?
Bahkan media televisi kita yang cukup banyak, gemar sekali menayangkan
tayangan-tayangan kesyirikan. Media-media cetak dan elektronik kita memasang
iklan-iklan penawaran pelayanan-pelayanan mistik dan semua media memaparkan
ramalan-ramalan nasib manusia di masa depan. Suatu kesyirikan menandingi Alloh سبحانه و تعالي di ilmu ghaibnya dan masih banyak dan banyak sekali yang semacam itu. Semua
ini menunjukan adanya kepercayaan batil yang sangat bertentangan dengan
kebenaran dan bertentangan dengan kemulyaan Islam. Inilah ibu dari segala
keterpurukan dan kesengsaraan!!
Tidak heran bila pada masyarakat yang
demikian adanya, kita dapati banyak sekali pelanggaran-pelanggaran susila, baik
berupa pameran aurat wanita sampai pada perzinahan. Korupsi besar-besaran yang
semakin lama semakin marak, narkoba dan miras.
Bukankah segala macam bercana yang terjadi
saat ini di negeri kita, mulai dari dari Tsunami pada tahun 2004 silam,
goyangan-goyangan gempa yang mematikan dan letusan-letusan gunung berapi,
banjir yang bukan hanya menghancurkan banyak dari infra struktur negeri ini.
Jatuhnya pesawat terbang dengan korban-korbannya, kebakaran yang seakan-akan
tak kan pernah berhenti menghabiskan pemukiman dan hutan-hutan habitat
hewan-hewan.
Semua bencana yang menimpa kita adalah akibat
dari perbuatan kita sendiri dalam beragam pembangkangan! Dan bentuk
pembangkangan yang terbesar adalah kesyirikan!
Bukankah segala macam kesyirikan menyebar di
seluruh negeri kita? sihir dan santet di iklankan di media-media cetak dengan
target bisnis! Film-film sinetron penuh dengan adegan-adegan sihir, horor dan
takhayul yang bisa merusak susunan syaraf anak-anak kita. Korupsi besar-besaran
memakan uang ummat di mana-mana, miras dan narkoba sudah menjadi santapan muda-mudi,
pameran aurat wanita di layar-layar kaca sudah sampai batas yang sangat "memprihatinkan".
Dan lebih dari itu semua, hati-hati kita tidak pernah mengingkarinya!! Ini
adalah sebab dari semua bencana yang menimpa kita.
Mari kita simak firman-firman Allahu Robbul
'alamin yang menggambarkan hubungan antara amal perbuatan buruk manusia dengan
bencana-bencana yang terjadi di dunia ini.
Alloh سبحانه
و تعالي berfirman:
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ
وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي
عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS. Ar-Rum: 41)
Alloh سبحانه
و تعالي berfirman:
وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّهۡلِكَ قَرۡيَةً
أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيۡهَا ٱلۡقَوۡلُ
فَدَمَّرۡنَٰهَا تَدۡمِيرٗا
"Dan
jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka
melakukan kedurhakaan, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
(ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya". (QS. Al Israa': 16)
Wahai orang-orang kaya di negeri ini, wahai
para pembesar negeri ini. Tidakkan kita mendengar firman Allah ‘Azza wa Jalla?
Jangan kau korbankan negeri ini dengan kedurhakaan kepada Allah, sehingga Allah
turunkan adzab kepada kita.
Alloh سبحانه و تعالي
berfirman dalam surat al-Ankabut : 40
فَكُلًّا
أَخَذۡنَا بِذَنۢبِهِۦۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ أَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِ حَاصِبٗا وَمِنۡهُم
مَّنۡ أَخَذَتۡهُ ٱلصَّيۡحَةُ وَمِنۡهُم مَّنۡ خَسَفۡنَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ وَمِنۡهُم
مَّنۡ أَغۡرَقۡنَاۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَٰكِن كَانُوٓاْ
أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ ٤٠
"Maka masing-masing (mereka itu) kami
siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang kami timpakan
kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa
suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan
ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan
Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri". (QS. Al Ankabut: 40)
Saudaraku kaum Muslimin, Allah mengabarkan
kepada kita bahwa setiap musibah yang menimpa adalah oleh sebab kelakuan kita
sendiri. Maka kembalilah kepada Allah dan tinggalkanlah perbuatan-perbuatan
dosa.
Allah سبحانه و تعالي berfirman :
وَضَرَبَ
ٱللَّهُ مَثَلٗا قَرۡيَةٗ كَانَتۡ ءَامِنَةٗ مُّطۡمَئِنَّةٗ يَأۡتِيهَا رِزۡقُهَا
رَغَدٗا مِّن كُلِّ مَكَانٖ فَكَفَرَتۡ بِأَنۡعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ
لِبَاسَ ٱلۡجُوعِ وَٱلۡخَوۡفِ بِمَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ
"Dan Allah telah membuat suatu
perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya
datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya
mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka kondisi
kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat". (QS. An Nahl: 112)
Dahulu negeri ini adalah negeri yang gemah
ripah loh jinawi. Kekayaan alamnya melimpah ruah. Segalanya tumbuh dan berbuah
indah. Dahulu, negeri ini adalah negeri swasembada pangan yang mampu memenuhi
segala kebutuhan penduduknya. Kini semua itu tinggal cerita, seolah tak pernah
ada. Banyak dari kebutuhan negeri ini bukan lagi hasil bumi sendiri.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا إله إلا الله
الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jama’ah shalat Idul Fitri yang berbahagia..
Di akhir khutbah ini tidak lupa saya
nasehatkan kepada para ummahat (kaum ibu) dan kaum wanita seluruhnya..
Bertaqwalah kepada Allah سبحانه و تعالي , bertaqwalah
dengan menjalankan segala apa yang telah diperintahkan Allah dan RosulNya
kepada kalian. Hal yang paling banyak kalian lalaikan pada saat ini dari
perintahNya adalah kewajiban untuk menutup aurat (berhijab).
Ketahuilah wahai saudariku...
Menutup aurat itu adalah perintah Allahu
Robbul ’alamien bukan adat dan kebiasaan orang-orang Arab dan Timur Tengah
sana. Dan ketahuilah oleh kita semua bahwa tidak menjalankan syariat dan
perintahNya adalah bagian dari kemaksiatan yang akan mendatangkan bencana di
dunia dan di akhirat.
Allah سبحانه
و تعالي berfirman
dalam surat an-Nuur: 31
وَقُل
لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا
يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ
عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ
”Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan menjaga kemaluan mereka,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya”.
Dan firmanNya dalam surat al-Ahzab (33) : 59
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ
عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا
يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
”Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Ketahuilah wahai saudariku.. Dengan menutup
aurat, kalian akan menjadi mulia, terjaga kehormatan dan martabatnya. Sadarilah
bahwa menutup aurat bukan merupakan kesempitan dan keterbelakangan, berhijab
adalah tanda ketinggian akhlak dan kesempurnaan sifat mulia. Dan ia juga
merupakan bukti terbesar tentang keimanan kalian kepada Allah. Ia juga
merupakan penghalang bagi kalian dari kehinaan dan ketergelinciran.
Waspadalah kalian wahai saudariku....
Sesungguhnya tidak menutup aurat (tidak
berhijab) di hadapan laki-laki yang bukan mahrom adalah bukti tentang
kejahilan, kelemahan iman dan kerendahan akhlak. Hal ini juga merupakan awal
dari keterpurukan yang akan menghantarkan kalian kepada martabat yang terendah
sebagai seorang manusia. Padahal Allah telah memuliakan kalian lebih dari
mahluk lainnya dengan adanya fitroh untuk mencintai hijab dan kesucian.
Jangan salah pandang dan jangan tertipu!
Mengumbar aurat bukanlah suatu prestasi tentang kemajuan dan kebebasan kaum
wanita sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh musuh-musuh Islam dan para
aktifis liberal sesat, akan tetapi hakekat daripada itu adalah sebuah
kemunduran dan kerusakan, baik bagi pribadi-pribadi kaum Muslimin maupun
masyarakat. Dan ia juga bagian dari dakwah kepada kemungkaran dan kesesatan.
Perbuatan itu akan menghilangkan kemuliaan
akhlaq dan adab Islami, serta dapat mengantarkan pelakunya ke jurang api neraka
Jahannam. Dan tidaklah perbuatan ini dilakukan kecuali oleh perempuan-perempuan
yang telah hilang rasa malunya, karena tidak dapat dibayangkan bahwa
perempuan-perempuaan yang berakal lagi menjaga kehormatannya akan mengumbar
diri dan tempat-tempat fitnah laki-laki, di tempat umum, di pasar-pasar dan
tempat lainnya, tanpa ada rasa malu sedikitpun.
Simaklah wahai saudariku... Rosululloh صلي الله عليه و سلم bersabda :
((Dua kelompok
dari penduduk Neraka yang belum pernah aku melihatnya….))
Beliau menyebutkan di antaranya:
((…Perempuan-perempuan
yang berpakaian tapi telanjang berjalan berlenggak-lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang condong, mereka tidak masuk surga dan bahkan tidak
mencium wanginya surga, padahal surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan
sekian)).
Jama’ah sholat Iedul Fitri أعزني الله و إياكم
Romadhon yang telah kita lalui tahun ini
semoga menjadi bulan tarbiyah/ bulan pendidikan bagi setiap jiwa yang tulus
penuh kejujuran untuk meraih ketaqwaan dan segenap apa yang ada telah
dijanjikan Allohu Robbul ‘alamien. Kita juga berharap Romadhon tahun ini berbuah
hidayah Alloh سبحانه و تعالي, sehingga kita mampu untuk kembali kepada
syariat dan aturanNya, kembali kepada ajaran Islam, ajaran Nabi kita yang mulia
sehingga kita selamat dunia dan akhiratnya.
Ketahuilah bahwa segala apa yang Dia
perintahkan adalah sebuah kebaikan dan kemaslahatan untuk kita semua, dan
apa-apa yang dilarang-Nya merupakan kemudhorotan dan kehinaan.
Jama’ah shalat Iedul Fitri rahimakumullah..
Marilah di akhir khutbah ini, di hari raya
umat Islam ini, kita memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahiim agar
memberikan kita semua taufiq dan hidayahNya, yang dengannya kita akan merasa
lapang untuk menjalankan apa yang diperintahkannya dan menjauhi segala apa yang
dilarangnya.
اللَّهُمَّ صلي علي محمد
و علي ال محمد كما صليت علي إبراهيم و علي ال إبراهيم إنك حميد مجيد
و بارك علي محمد و علي
ال محمد كما باركت علي إبراهيم و علي ال إبراهيم إنك حميد مجيد
اللهم اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيئٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات.
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا
إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا
تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ
عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا
وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا
وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا
بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ
ٱلۡوَهَّابُ
رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ
أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ
إِمَامًا
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي
ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلي المُرْسَلِيْنَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رِبِّ العَالَميْنَ
و السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
EmoticonEmoticon