Takmir Masjid Namira: Usahakan
Saldo Masjid Bisa Nol
Shabat Hidayah Sunnah, kali ini
kami memposting sebuah ungkapan seseorang tentang kekagumannya kepada Masjid
Namira di Lamongan Jawa Timur yang ia share di grup Watsapp. Berikut ini tulisannya:
Namira Oh Namira
Sampai detik ini aku masih heran,
kok bisa Lamongan punya masjid seperti ini. Namira memang masjid yang berbeda. Jamaah
selalu membludak. Kalau Subuh bisa sampai seribu orang. Paling dikit 500 orang
dari banyak desa. Habis itu jamaah diberi sarapan gratis.
Pas puasa menyediakan makanan
gratis sampai 2000 pax untuk buka puasa dan sahur siapa saja yang datang.
Masjid ini juga jadi lokasi "kongkow" anak-anak muda. Kalau janjian
ketemu mereka akan memilih ke Namira lalu mendiskusikan kegiatannya di sana.
Prinsipnya dasyat: Uang sedekah
jamaah harus kembali ke jamaah. Kami takmir malu kalau uang jamaah menumpuk di
kotak infak.
Kalau bisa saldo itu nol rupiah.
Yang artinya takmirnya kreatif karena berarti selalu punya program untuk jamaah
masjidnya. Masjid kalau punya saldo tidak nol berarti masjid gagal. Takmirnya
miskin kreativitas.
Sebagai putra asli Lamongan aku
jadi tertegun dengan konsep masjid ini. Buka 24 jam untuk musafir, boleh rehat
dan tiduran di teras, bagi yang i’ktikaf disediakan kawasan tenda untuk
menginap tidur, makanan sahur melimpah, free wifi sepanjang hari, daya tampung
parkir mencapai 400 mobil dan tiap minggu selalu mendatangkan penceramah baru
dari berbagai kota.
Masih banyak kelebihan kelebihan
lainnya yang sulit kutuliskan. Tapi inilah cikal bakal masjid madani itu.
Saking banyaknya acara yang bermutu, donatur yang datang entah darimana datangnya
semakin membanjir. Lagi lagi takmirnya harus berpikir keras bagaimana
menghabiskan uang itu. Makin habis makin datang donatur yang lebih besar.
"Kami hanya ingin agar
sedekah dari jamaah segera berubah jadi pahala. Justru kalau uangnya ngendon
saja kami sebagai takmir merasa berdosa. Sedekah mereka terlambat jadi pahala
karena belum ada kegiatan yang diwujudkan dari uang yang kita terima. Makanya
motto kami: Usahakan saldo bisa nol.
Ya Allah... Terimakasih
Mudik ku benar-benar bermakna
Terimakasih juga untuk teman teman
EU Lamongan yang mengajak saya untuk silaturahmi ke masjid ini: Gan Mustiko Adi
Wibowo dan Gan Husni Balita.
Sumber: Tulisan seseorang di WA.
============================
============================
Semoga menjadi inspirasi untuk para DKM dalam memakmurkan masjid-masjid Allah. Aamiin..
EmoticonEmoticon