بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Islam adalah
satu-satunya agama yang diturunkan dan disyari`atkan Alloh
–Subhānahu wa Ta’ālā–, serta satu-satunya agama yang diakui
dan diterima-Nya. Alloh –Subhānahu wa Ta’ālā– tidak akan menerima
agama selainnya, dari siapapun, di
manapun dan sampai kapanpun juga.
“Sesungguhnya
agama (yang diridhoi) di sisi Alloh hanyalah Islam.” [QS. Ali `Imran (3): 19]
Tafsir Ibnu Katsir:
Agama yang haq adalah Islam.
Firman Alloh “Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi
Alloh hanyalah Islam”. Ini adalah berita dari Alloh bahwa tidak ada agama yang diterima di
sisi-Nya dari seseorang kecuali Islam. Yaitu mengikuti ajaran yang dibawa oleh
para Rasul dari masa ke masa hingga Rasul terakhir yaitu Muhammad . Yang
mana seluruh jalan menuju Alloh tertutup kecuali melalui jalan Muhammad . Maka
barang siapa menemui Alloh atau mati setelah diutusnya Muhammad , dalam
keadaan memeluk agama yang tidak sejalan dengan syari’at-Nya, maka tidak akan
pernah diterima.
Melalui
ayat ini Alloh memberikan batasan, bahwa agama yang diterima
di sisi-Nya hanyalah Islam.
“Maka apakah
mereka menginginkan agama yang lain selain agama Alloh padahal apa yang
di langit dan di bumi berserah diri
kepada-Nya, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Alloh-lah
mereka dikembalikan.” [QS. Ali `Imran (3): 83]
Tafsir Ibnu Katsir
Alloh telah mengingkari orang-orang yang beragama selain
dengan agama Islam, yang dengannya Dia
menurunkan Kitab-Kitab-Nya dan mengutus Rasul-Rasul-Nya. Dengan kata lain Alloh
memerintahkan untuk beribadah hanya kepada
Alloh semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, yang
“Hanya kepada-Nya-lah segala apa yang ada di langit
dan di bumi berserah diri.” Maksudnya, semua yang ada di langit dan di bumi
menyerahkan diri kepada-Nya, baik suka rela maupun terpaksa. Sebagaimana firman
Alloh
“Hanya kepada Allah-lah sujud
(patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri
ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang
hari.” (QS. Ar-Ra'du [13]: 15)
Dia juga berfirman:
“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang
telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri
dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? Dan kepada Allah
sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata
di bumi dan (juga) Para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan
diri. Mereka takut kepada Rabb mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa
yang diperintahkan (kepada mereka).” (QS. An-Nahl [16]: 48-50)
Kesimpulannya, orang mu’min itu berserah diri dengan hati
dan seluruh raganya kepada Alloh, sedangkan orang kafir berserah diri kepada
Alloh dengan terpaksa, karena ia berada di bawah penundukan, penaklukan, dan
kekuasaan yang sangat besar sehingga ia tidak dapat mengelak dan menolak
dari-Nya.
Mengenai
firman-Nya
“Kepada-Nya-lah
segala apa yang ada di langit dan di bumi berserah diri, baik dengan suka
maupun karena terpaksa,” Dalam
tafsirnya, Waki’ meriwayatkan dari Mujahid, ia berkata: “Ini seperti firman
Alloh :
“Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka:
"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan
menjawab: "Allah"…” (QS. Luqman: 25)
Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas , ia berkata “Yaitu ketika diambil perjanjian (dari mereka)”
Alloh berfirman:
“Barangsiapa
menginginkan (menganut) agama selain dari agama Islam,
maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi.” [QS. Ali `Imran (3): 85]
Tafsir As-Sa’di :
أي: مَن يَدِينُ لِله بغير دين الإسلام الذي اِرْتَضَاهُ الله لعباده،
فَعَمَلُهُ مَرْدُودٌ غَيرُ مَقْبُولٍ، لأن دينَ الإسلام هو المُتَضَمِّنُ
للاستسلام لله، إِخْلَاصًا وَانقيادًا لِرُسُلِهِ فما لم يأت به العبد لم يأت بسببهِ النجاةُ من عذاب الله والفوزُ بِثَوَابه، وكلُّ دينٍ سِوَاهُ
فَبَاطل،
EmoticonEmoticon