Keutamaan Dzikir dan Pelakunya
Mengingat Allah
merupakan ciri orang yang mencintai dan
dicintai-Nya. rasulullah
bersabda bahwa Allah
berfirman:
أَنَا مَعَ
عَبْدِي مَاذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ
“Aku beserta hamba yang selalu menyebut-Ku dan kedua bibirnya
selalu bergerak (berdzikir)” (HR.
Ahmad, 2/540 dan Ibnu Majah, 3792)
Orang yang selalu berdzikir akan selalu disebut Allah dengan pujian,
dicintai dan dijanjikan akan diampuni dan mendapat pahala yang besar. Allah
berfirman:
فَاذْكُرُونِي
أَذْكُرْكُمْ …(١٥٢)
“Karena itu,
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu…” (QS. Al
Baqarah: 152)
Dan firman-Nya:
وَالذَّاكِرِينَ
اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا
عَظِيمًا (٣٥)
“….Laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 33)
Ibnul Qayyim
menjelaskan kedudukan orang
yang senantiasa berdzikir kepada Allah, “Ia akan mendapatkan cinta Allah
sesuai dengan (banyaknya ia)
berdzikir.”
Allah
tidak hanya menyuruh
berdzikir, bahkan Allah
menyuruh suapaya banyak
berdzikir. Allah berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (٤١)
“Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)
Seorang laki-laki berkata kepada
Rasulullah
, “Wahai Rasulullah, sungguh
syari’at Islam sangat banyak. Adakah hal yang apabila kami mengamalkannya dapat
mencakup seluruhnya?” Rasulullah
bersabda:
لَايَزَالُ
لِسَانَكَ رَطْبًامِنْ ذِكْرِ اللهِ
“Ada (yaitu) lisan Anda basah dengan mengingat
Allah.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu
Majah)
Abu Darda
berkata: “Seseorang yang lisannya basah karena
mengingat Allah
akan masuk surga sambil tertawa.” (HR. Ahmad
dalam Az-Zuhd)
Perumpamaan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir
seperti orang hidup dan orang mati. Rasulullah
bersabda:
مَثَلُ
الَّذِيْنَ يَذْكُرُرُبَّهُ وَالَّذِيْ لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ
وَالمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah
dengan orang yang tidak berdzikir kepada-Nya seperti perumpamaan orang yang
hidup dan orang yang mati..”
(HR. Bukhari)
Dalam riwayat muslim disebutkan: “Perumpamaan rumah yang
penghuninya berdzikir kepada Allah dengan rumah yang penghuninya tidak
berdzikir kepada Allah seperti perumpamaan antara orang yang hidup dengan orang
yang mati.” (HR. Muslim I/539)
Berdzikir kepada Allah derajatnya lebih baik daripada menginfakkan
emas dan perak, dan bahkan berjihad melawan musuh. Rasulullah
bersabda:
“Maukah kalian kuberitahukan tentang amal perbuatan kalian yang
terbaik dan paling suci di sisi Allah Yang Maha Memiliki kalian serta paling
tinggi derajatnya, bahkan lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan
perak, lebih baik bagi kalian daripada mengikuti perang melawan musuh yang beresiko
membunuh dan dibunuh?”
Para shahabat menjawab, “Tentu saja kami mau wahai Rasulullah.”
Beliau menjawab, “Berdzikir kepada Allah Ta’ala.” (HR. Tirmidzi V/459, dan Ibnu Majah II/1245)
RAGAM DZIKIR
Ada beberapa jenis dzikir, antara lain:
1)
Membaca
al Qur’an. Ini dzikir yang paling utama.
2)
Bertasbih,
tahmid, tahlil, takbir dan membaca istighfar.
Kesimpulannya
adalah barang siapa yang banyak mengingat Allah karena mencintai-Nya, maka
Allah akan mencintainya lebih banyak lagi. Cinta Allah itu lebih besar. Semua
yang mendatangkan cinta Allah, akan membuat seorang hamba dicintai manusia.
Para Malaikatpun akan mencintainya sebagai bentuk pendekatan mereka kepada
Allah dan ketaatan kepada perintah-Nya. Rasulullah
bersabda:
“Apabila
Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil malaikat Jibril, bahwa Allah
mencintai si fulan, maka cintailah ia. Jibrilpun mencintainya. Jibril menyeru
penghuni langit bahwa Allah mencintai si fulan, maka cintailah ia. Penghuni
langit pun mencintainya, kemudian ia akan diterima di bumi.”
MEMPERBANYAK
SHALAWAT KEPADA NABI
Shalawat merupaka salah satu bentuk
kecintaan seorang Muslim terhadap Nabinya, sekaligus bentuk kesiapan untuk
mentaati dan mengikuti sunnahnya. Dan juga merupakan wujud pelaksanaan perintah
Allah
untuk membaca shalawat dan salam kepada Nabi
di muka bumi. Allah
berfirman:
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (٥٦)
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al Ahzab: 56)
Seorang Muslim yang bershalawat kepada
Nabi akan mendapat pahala yang berlipat dari Allah
.
Rasulullah
bersabda:
“Barang siapa
membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberi pahala shalawat
sebanyak sepuluh kali. Dan sepuluh macam kesalahan akan dihapus serta akan
diangkat derajatnya sepuluh kali tingkatan.” (HR. Muslim,
Tirmidzi dan Nasa’i)
Seorang Muslim yang senang membaca
shalawat, maka kedekatannya dengan Nabi Muhammad
semakin bertambah. Beliau bersabda: “Orang
yang paling dekat denganku di Hari Kiamat adalah orang yang paling banyak
membaca shalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)
EmoticonEmoticon