DZIKIR ~ Bikin Hidup Lebih Hidup ~

Desember 30, 2013
   

       Keutamaan Dzikir dan Pelakunya

      Mengingat Allah  merupakan ciri orang yang mencintai dan dicintai-Nya. rasulullah  bersabda bahwa Allah  berfirman:
أَنَا مَعَ عَبْدِي مَاذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ
“Aku beserta hamba yang selalu menyebut-Ku dan kedua bibirnya selalu bergerak (berdzikir)” (HR. Ahmad, 2/540 dan Ibnu Majah, 3792)

      Orang yang selalu berdzikir akan selalu disebut Allah dengan pujian, dicintai dan dijanjikan akan diampuni dan mendapat pahala yang besar. Allah  berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ (١٥٢)
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu…” (QS. Al Baqarah: 152)

Dan firman-Nya:
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا (٣٥)
“….Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 33)

       Ibnul Qayyim  menjelaskan kedudukan orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah, “Ia akan mendapatkan cinta Allah  sesuai dengan (banyaknya ia) berdzikir.”

Allah  tidak hanya menyuruh berdzikir, bahkan Allah  menyuruh suapaya banyak berdzikir. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (٤١)
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)

       Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah  , “Wahai Rasulullah, sungguh syari’at Islam sangat banyak. Adakah hal yang apabila kami mengamalkannya dapat mencakup seluruhnya?” Rasulullah  bersabda:
لَايَزَالُ لِسَانَكَ رَطْبًامِنْ ذِكْرِ اللهِ
“Ada (yaitu) lisan Anda basah dengan mengingat Allah.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Abu Darda  berkata: “Seseorang yang lisannya basah karena mengingat Allah  akan masuk surga sambil tertawa.” (HR. Ahmad dalam Az-Zuhd)

Perumpamaan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir seperti orang hidup dan orang mati. Rasulullah  bersabda:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يَذْكُرُرُبَّهُ وَالَّذِيْ لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir kepada-Nya seperti perumpamaan orang yang hidup dan orang yang mati..” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat muslim disebutkan: “Perumpamaan rumah yang penghuninya berdzikir kepada Allah dengan rumah yang penghuninya tidak berdzikir kepada Allah seperti perumpamaan antara orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Muslim I/539)

Berdzikir kepada Allah derajatnya lebih baik daripada menginfakkan emas dan perak, dan bahkan berjihad melawan musuh. Rasulullah  bersabda:
“Maukah kalian kuberitahukan tentang amal perbuatan kalian yang terbaik dan paling suci di sisi Allah Yang Maha Memiliki kalian serta paling tinggi derajatnya, bahkan lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, lebih baik bagi kalian daripada mengikuti perang melawan musuh yang beresiko membunuh dan dibunuh?”
Para shahabat menjawab, “Tentu saja kami mau wahai Rasulullah.”
Beliau menjawab, “Berdzikir kepada Allah Ta’ala.” (HR. Tirmidzi V/459, dan Ibnu Majah II/1245)


RAGAM DZIKIR

Ada beberapa jenis dzikir, antara lain:
1)      Membaca al Qur’an. Ini dzikir yang paling utama.
2)      Bertasbih, tahmid, tahlil, takbir dan membaca istighfar.

       Kesimpulannya adalah barang siapa yang banyak mengingat Allah karena mencintai-Nya, maka Allah akan mencintainya lebih banyak lagi. Cinta Allah itu lebih besar. Semua yang mendatangkan cinta Allah, akan membuat seorang hamba dicintai manusia. Para Malaikatpun akan mencintainya sebagai bentuk pendekatan mereka kepada Allah dan ketaatan kepada perintah-Nya. Rasulullah  bersabda:
“Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil malaikat Jibril, bahwa Allah mencintai si fulan, maka cintailah ia. Jibrilpun mencintainya. Jibril menyeru penghuni langit bahwa Allah mencintai si fulan, maka cintailah ia. Penghuni langit pun mencintainya, kemudian ia akan diterima di bumi.”


MEMPERBANYAK SHALAWAT KEPADA NABI  

       Shalawat merupaka salah satu bentuk kecintaan seorang Muslim terhadap Nabinya, sekaligus bentuk kesiapan untuk mentaati dan mengikuti sunnahnya. Dan juga merupakan wujud pelaksanaan perintah Allah  untuk membaca shalawat dan salam kepada Nabi  di muka bumi. Allah  berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (٥٦)
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al Ahzab: 56)
        Seorang Muslim yang bershalawat kepada Nabi akan mendapat pahala yang berlipat dari Allah

Rasulullah  bersabda:

“Barang siapa membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberi pahala shalawat sebanyak sepuluh kali. Dan sepuluh macam kesalahan akan dihapus serta akan diangkat derajatnya sepuluh kali tingkatan.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i)


       Seorang Muslim yang senang membaca shalawat, maka kedekatannya dengan Nabi Muhammad  semakin bertambah. Beliau bersabda: “Orang yang paling dekat denganku di Hari Kiamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)

Artikel Terkait

Previous
Next Post »