4 Rukun Takdir, yang Harus Diyakini Seorang Muslim

Januari 15, 2014
Ahlussunnah beriman kepada qodarulloh, bahwasana seluruh yang baik maupun yang buruk sudah ditentukan oleh Alloh subhanahu wa ta’ala.

       Beriman kepada qodar sama halnya dengan beriman kepada hal-hal ghaib lainnya, yaitu harus sebatas yang diterangkan oleh wahyu Ilahi (al-Kitab dan as-Sunnah). Al-Kitab dan Sunnah mewajibkan kita beriman kepada empat rukun qodar berikut:
1.      Rukun Pertama: Bahwasanya Alloh subhanahu wa ta’ala Maha mengetahui segala sesuatu. Ilmu-Nya adalah azali, tidak pernah didahului oleh kejahilan. Mengetahui apa-apa yang akan, sedang dan sudah terjadi. Mengetahui apa-apa yang tidak akan terjadi, bagaimanakah terjadinya seandainya hal tersebut terjadi.
Ayat-ayat di bawah ini secara umum memastikan pengetahuan Alloh yang meliputi semua hal tentang segala sesuatu dari semua segi.
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (٢٣١)
“…”an bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 231)

يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (١٧٦)
“…Allah menerangkan kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 176)

بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (١٠١)
“Dia Pencipta langit dan bumi. bagaimana Dia mempunyai anak Padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-An’am: 101)

Ayat-ayat yang senada dengan ayat di atas ada ratusan ayat. Alloh mengetahui apa-apa yang tidak akan terjadi, bagaimana hakikatnya apabila hal tersebut terjadi.
Rasululloh shalallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صلي الله عليه وسلم عَنْ أَلَادِ المُشْرِكِيْنَ فَقَالَ اللهُ خَلَقَهُمْ أَعْلَمُ بِمَا عَامِلِيْنَ
“Rasululloh ditanya tentang anak-anak kaum musyrikin (yang mati sejak kecil), maka beliau bersabda: “Alloh Maha Tahu apa yang akan mereka perbuat (kalau mereka tidak mati kecil).” (HR. Bukhari No. 1294, Muslim No. 4810, Nasa’i No. 1925, Abu Dawud No. 4088 dan Ahmad No. 1748)

Pengetahuan Alloh tentang apa-apa yang akan terjadi, menunjukkan dengan pasti bahwa hal-hal yang akan terjadi sudah ditentukan.

2.      Rukun Kedua: Meyakini bahwa Alloh subhanahu wa ta’ala telah
menuliskan semua hal-hal yang akan terjadi di Lauhul Mahfudz. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالأرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (٧٠)
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu Amat mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hajj: 70)

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلا تَضَعُ إِلا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلا فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (١١)
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.” (QS. Fathir: 11)

Rasululloh shalalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ عَلَي المَاءِ
“Alloh menuliskan qodar setiap makhluk lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi dan Ia pun bersabda: Dan ‘Arsy-Nya di atas air.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)

3.      Rukun ketiga: Bahwasanya kehendak Alloh pasti terwujud. Tidak ada satu kehendak lain yang mungkin terwujud, apabila berlainan dengan kehendak-Nya.
Apa-apa yang dikehendaki Alloh pasti terwujud dan apa-apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan pernah terwujud. Alloh berfirman di beberapa ayat berikut:
وَمَا تَشَاءُونَ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٢٩)
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29)

وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ (١١١)
“Kalau Sekiranya Kami turunkan Malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al-An’am: 111)
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (٨٢)
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

4.      Rukun keempat: Meyakini bahwa Alloh subhanahu wa ta’ala adalah pencipta segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun yang bukan ciptaan Alloh, termasuk manusia, kehendak dan amal perbuatannya.
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman;
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (٦٢)
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar: 62)

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ (٩٦)
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". (QS. Ash-Shaffat: 62)

Ketika sesorang beriman kepada empat rukun di atas, maka orang tersebut telah beriman kepada al-qodar.







Artikel Terkait

Previous
Next Post »