Bagaimana Shalat Nabi Sebelum Diwajibkan Shalat 5 Waktu?

Januari 15, 2014
          
Termasuk wahyu pertama yang turun adalah perintah mendirikan shalat. Ibnu Hajar berkata, “Sebelum Isra’ terjadi, beliau shalalloh ‘alayhi wa sallam berdasarkan riwayat yang qoth’i (pasti) pernah melakukan shalat, demikian pula para shahabat beliau. Akan tetapi yang diperselisihkan, apakah ada shalat lain yang telah diwajibkan sebelum (diwajibkannya) shalat lima waktu ataukah tidak? Ada pendapat yang mengatakan bahwa yang diwajibkan itu adalah shalat sebelum terbit dan terbenamnya matahari.” Demikian penuturan Ibnu Hajar.

Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari jalur Ibnu Lahi’ah secara maushul[1] dari Zaid bin Haritsah bahwasanya pada awal datangnya wahyu, Rasululloh shalallohu ‘alayhi wa sallam didatangi oleh Malaikat Jibril, lantas mengajarkan beliau tata cara berwudhu. Maka tatkala selesai melakukannya, beliau mengambil seciduk air, lalu memercikkannya ke kemaluan beliau.

Dalam hal ini, Ibnu Majah juga telah meriwayatkan hadits yang semakna dengan itu, demikian pula riwayat semisalnya dari al-Bara’ bin Azib dan Ibnu Abbas serta hadits Ibnu Abbas sendiri. Hal tersebut merupakan kewajiban pertama.

Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa bila waktu shalat telah masuk, Nabi shalallohu ‘alayhi wa sallam dan para shahabat pergi ke lereng-lereng perbukitan dan menjalankan shalat di sana secara sembunyi-sembunyi jauh dari pandangan kaum mereka. Abu Thalib pernah sekali waktu melihat Nabi shalallohu ‘alayhi wa sallam dan Ali melakukan shalat, lantas menegur keduanya namun manakala dia mengetahui bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang serius, dia memerintahkan keduanya untuk berketetapan hati. (tsabat)[2]



[1] Disambungkan setelah sanad-sanadnya muallaq (terputus dibagian tertentu),
[2] Lihat Ibnu Hisyam, hal. 247

Artikel Terkait

Previous
Next Post »