Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari jalur
Ibnu Lahi’ah secara maushul[1]
dari Zaid bin Haritsah bahwasanya pada awal datangnya wahyu, Rasululloh shalallohu
‘alayhi wa sallam didatangi oleh Malaikat Jibril, lantas mengajarkan beliau
tata cara berwudhu. Maka tatkala selesai melakukannya, beliau mengambil seciduk
air, lalu memercikkannya ke kemaluan beliau.
Dalam hal ini, Ibnu Majah juga telah
meriwayatkan hadits yang semakna dengan itu, demikian pula riwayat semisalnya
dari al-Bara’ bin Azib dan Ibnu Abbas serta hadits Ibnu Abbas sendiri. Hal tersebut
merupakan kewajiban pertama.
Ibnu Hisyam menyebutkan bahwa bila waktu
shalat telah masuk, Nabi shalallohu ‘alayhi wa sallam dan para shahabat
pergi ke lereng-lereng perbukitan dan menjalankan shalat di sana secara
sembunyi-sembunyi jauh dari pandangan kaum mereka. Abu Thalib pernah sekali
waktu melihat Nabi shalallohu ‘alayhi wa sallam dan Ali melakukan
shalat, lantas menegur keduanya namun manakala dia mengetahui bahwa hal
tersebut adalah sesuatu yang serius, dia memerintahkan keduanya untuk
berketetapan hati. (tsabat)[2]
EmoticonEmoticon