Bahagia

Januari 03, 2014
Oleh Syikh Abu Muhammad Abdul Karim Al Katsiri



Innamaddunyaa fana…. Innamaddunyaa fana…

Bahagia… Bahagia sungguh cantik dikau, Sungguh jelita dikau, gemerlap bak mahkota bertaburkan permata, seakan intan didada mutia

Dibalik kabut misteri dikau bertahta, bisa kupandang tak bisa kupegang, bagai bayang-bayang fatamorgana

Sungguh juwita dikau bahagia, kau didamba setiap sahaya, oleh sang kaya dan yang papa

Oleh si tua dan si muda, oleh peria dan wanita, tak seorang tahu dimana kau berada

Kucari dikau siang dan malam, dilembah yang hijau, di danau yang dalam….

Kuburu dikau di rimba yang kelam, kukejar dikau di padang nan gersang…

Kunanti dikau di sorak pantai nan riang….

Tapi kau tak ada disana bahagia,… kau tak ada..

Lalu kucari dikau di harta dan benda,… di lagu dan dendang, di foya dan dagang, diatas ‘megah’ didalam semua yang mewah…

Kuhirup cinta samudera, cinta birahi, dengah berjumpa dengan kau bahagia……

Tapi dikau tak pernah kujumpa bahagia, Tak pernah……

Kuingin sekali bahagia, semua hanya menguras jiwa dan raga, semua hanya tipu belaka

Kini usia menjelang fana…., tapi kau tak kian kujumpa

Kutanya bintang di langit yang tinggi, kusapa rembulan di angkasa raya,…

Dimanakah gerangan dikau berada…. Jawabnya hanya senyum belaka…

Seakan angin membisik di dalam sukma…, “Ia ada di rongga dadamu, diantara dua tulang rusukmu. Ia enggan menemuimu…., sebelum kau menemui Tuhanmu…, Tekukkan lututmu untuk Tuhan alam semesta….pencipta jagat raya… pemberi segalanya….Penguasa Gagah Perkasa…sumber bahagia yang sejati”.

“Rendahkan dahimu demi-Nya, sucikan dan puji Dia menembus alam semesta, cucurkan airmata kerinduan untuk-Nya, mohonlah ampun dan rahmat-Nya….. ditiap malam yang sunyi seorang diri”

“Niscaya qolbu kan menemui-Nya, disitulah kau dapatkan bahagia….., bahagia sejati………

raihlah bahagiamu disana, …biarkan dia bertahta diantara hati dan jantung”

Setelah  sangkakala bersuara, setelah titian mengerikan terlalukan, setelah pintu-pintu surga terbuka lebar, setelah para penghuninya menetap disana, setelah Sang Maha Indah menampakkan wajah-Nya Yang Mulia,…….. disana bahagia tiada tara kan menjelma.. abadi,.. sempurna… selamanya.


Innamaddunyaa fana…..  Innamaddunyaa fana…..

Artikel Terkait

Previous
Next Post »