Di dalam keterasingan inilah kita harus banyak bergaul dan menyibukkan diri dengan Al-Qur’an. Karena sungguh berinteraksi dengan al Qur’an dan mempelajarinya adalah
sebaik-baik kesibukan. Alloh subhanahu wata’ala berfirman dalam hadits Qudsi :
مَنْ شَغَلَهُ
الْقُرْآنُ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِي
السَّائِلِينَ ، وَفَضْلُ كَلاَمِ اللهِ عَلَى سَائِرِ الكَلاَمِ كَفَضْلِ اللهِ
عَلَى خَلْقِهِ
“Barangsiapa yang
disibukkan dengan Al-Qur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku dan memohon
kepada-Ku niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang
telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Alloh
daripada seluruh kalam selain-Nya seperti keutamaan Alloh atas makhluk-Nya.” (HR.Tirmidzi)
Membaca al Qur`an dengan
khusyu' dan berusaha memahaminya adalah diantara sebab yang bisa mendatangkan
kecintaan Alloh kepada seorang hamba. Sehingga
tidak mengherankan, apabila kedekatan seseorang dengan al
Qur`an merupakan perwujudan ibadah yang bisa mendatangkan cinta Alloh.
Para salafush-shalih, ketika membaca al
Qur`an, mereka sangat menghayati makna ini. Sehingga ketika membaca al Qur`an,
seolah-olah seperti seorang perantau yang sedang membaca sebuah surat dari
kekasihnya.
Al Hasan al Basri berkata, "Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian
menganggap al Qur`an adalah surat-surat dari Rabb mereka. Pada malam hari,
mereka selalu merenunginya, dan akan berusaha mencarinya pada siang hari." [ At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an, Imam
an Nawawi, halaman 28.]
AL QUR’AN KEMULIAAN
UNTUK MANUSIA
Seandainya kita berfikir, sungguh ini
merupakan keistimewaan yang luar biasa. Alloh Yang Maha Besar, Maha Tinggi,
Raja Diraja, mengkhususkan khitab (pembicaraan) dan kalam-Nya untuk para
manusia yang penuh dengan kelemahan ini. Alloh memberikan kepada mereka
kemuliaan untuk berbicara, berkomunikasi dengan-Nya melalui ayat-ayat al Qur’an
ini. Ibnu Shalah dalam salah satu
fatwanya berkata,
قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
كَرَامَةٌ أَكْرَمَ اللهُ بِهَا الْبَشَرَ فَقَدْ وَرَدَ أَنَّ الْمَلَائِكَةَ لَمْ
يُعْطُوْا ذَلِكَ وَأَنَّهَا حَرِيْصَةُ لِذَلِكَ عَلَى اسْتِمَاعِهِ مِنَ الْإِنْسِ.
"Membaca al Qur`an merupakan sebuah
kemuliaan yang Alloh berikan kepada hambaNya. Dan terdapat dalam riwayat, bahwa
para malaikat tidak mendapat kemuliaan ini, tetapi mereka sangat antusias untuk
mendengarkannya dari manusia." [ Al Itqan fi Ulumil Qur`an,
1/291, karya Imam as Suyuthi.]
Kemuliaan ini akan lebih sempurna apabila
disertai keikhlasan. Karena ikhlas -sebagaimana yang dikatakan oleh Imam
Nawawi- merupakan kewajiban utama bagi pembaca al Qur`an. Dan seharusnya ia
menyadari, bahwa dirinya sedang bermunajat kepada Alloh. [ At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an, Imam
an Nawawi, halaman 38]
EmoticonEmoticon