KHUTBAH JUM'AT "LAA ILAAHA ILLALLOH"

April 21, 2014
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ اَلَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أما بعد :

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.

Saudara-saudara jama’ah shalat jum’at rahimakumullah

            Allah subhanahu wa ta’ala telah menyiapkan dua tempat kembali untuk para hamba-Nya di Negeri akhirat nanti. Surga dan Neraka adalah terminal terakhir bagi perjalanan hidup manusia. Surga adalah negeri kenikmatan tiada tara sedangkan Neraka adalah negeri kesengsaraan. Di antara manusia ada yang telah ditetapkan takdirnya sebagai penghuni Surga dan di antara mereka ada yang ditetapkan sebagai penghuni Neraka. 

            Setiap kita sangat mendambakan Surga lengkap dengan segala kenikmatannya dan berharap kelak di akhirat dapat menempati Surga sebagai tempat tinggal untuk selamanya. Surga adalah negeri orang-orang yang dianugerahi kenikmatan dari kalangan para Nabi, Shiddiqin, para Syuhada dan sholihin. Negeri yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, istananya berbatu-bata emas dan perak, berplester kasturi mewangi, berlahan subur mutiara dan yaqut. Tanahnya berasal dari za’faran, dan kemahnya berasal dari mutiara yang berlubang.

            Demi Allah.., Surga adalah negeri yang berkilau kemilau dan harum semerbak dengan sungai yang terus mengalir dan buah-buahan bersusun hijau serta istri-istri nan cantik jelita. Di sana ada pohon sidir yang tidak berduri, buah pisang yang bersusun-susun, pohon rindang membentang dan air yang tertuangkan. Di sana mereka makan dan bersenang-senang, tidak pernah mengeluarkan kotoran, yang mereka keluarkan sebagai keringat mereka adalah kasturi yang wangi.

            Di sana mereka tertawa dan tidak pernah menangis. Di sana mereka menetap dan tidak  berpindah. Di sana mereka hidup dan tidak pernah mati. Di sana hanya ada wajah-wajah cerah dan ceria. Di Surga terdapat keindahan yang nyata dan di sana ada bidadari-bidadari surga yang cantik dan sebaya. Di sana terdapat kesenangan yang abadi. Di sana segala sesuatu sangat indah. Dan di sanalah hijab akan tersingkap, seketika merekapun melihat wajah Allah subhanahu wa ta’ala Yang Maha Mulia lagi Maha Indah.

            Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah

            Di Surga terdapat kenikmatan-kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata kita ketika di dunia, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia. Rasululloh shollalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
قَالَ اللهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَالَاعَيْنَ رَأَتْ، وَلَاأُذُنَ سَمِعَتْ، وَلا خَطَرَ عَلي قَلْبِ بَشَرٍ...
“Allah berfirman, “Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih, kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia…” (HR. Bukhari dan Muslim)

            Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

            Syahadah laa ilaaha illalloh “Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah” adalah kunci surga. Setiap orang yang mengakui laa ilaaha illalloh maka ia berhak untuk masuk Surga. Namun tidaklah sebuah kunci melainkan ia harus memiliki gerigi-gerigi. Seseorang bertanya kepada Wahb bin Munabih rh (salah seorang tabi’in yang mulia) dengan pertanyaan “Bukankah laa ilaaha illalloh itu kunci pintu Surga? Beliau menjawab, “Ya, tapi setiap kunci mempunyai gerigi, Jika Anda membawa kunci bergerigi maka pintu Surga dibukakan untuk Anda, tetapi jika kunci Anda tidak bergerigi, maka pintu Surga tidak akan dibukakan untuk Anda.”


            Jama’ah shalat jum’at yang berbahagia…

Di antara gerigi-gerigi kunci pintu Surga yang merupakan syarat-syarat laa ilaaha illallah adalah sebagai berikut:
1.      Al Ilmu, Yakni pengetahuan tentang arti laa ilaaha illalloh. Seorang Muslim wajib mengetahui arti laa ilaaha illalloh dengan makna yang tepat, yaitu “Tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Alloh Ta’ala. Kewajiban mengilmui laa ilaaha illalloh ini berdasarkan firman Alloh dalam surat Muhammad: 19
Allah Ta’ala berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ (١٩)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah  selain Allah…”
Rasululloh shallallohu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwa orang yang meninggal dunia dan mengetahui arti laa ilaaha illalloh maka akan masuk Surga. Rosululloh bersabada:
(( مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ))
Barangsiapa yang meninggal dunia dan mengetahui bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadati) kecuali Allah, niscaya dia akan masuk jannah.” (HR. Muslim No. 38 dan Ahmad No. 434)

2.      Gerigi laa ilaaha illalloh yang kedua adalah Al Yaqin, Yaitu keyakinan tentang kebenaran syahadahnya. Dengan begitu, secara otomatis seseorang yang ragu (tidak yakin) terhadap laa ialaaha illalloh maka syahadahnya tidak diterima. Alloh Ta’ala menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman adalah orang yang tidak ragu terhadap syahadahnya. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ (١٥)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al Hujurat: 15)
Rosululloh sholalloh ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwa keyakinan terhadap laa ilaaha illalloh akan mengantarkan seseorang kepada Surga. Beliau bersabda:
مَنْ لَقِيْتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang berjumpa denganmu dari balik dinding ini dan dia ber-saksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadati) selain Allah, dan meyakini dengan hatinya, maka berilah kabar gembira bahwa dia akan masuk jannah.” (HR. Muslim No. 46)

3.      Gerigi laa ilaaha illalloh yang ketiga adalah Al Inqiyad, yaitu tunduk melaksanakan kandungannya. Hadirin jama’ah shalat jum’ah rahimakumulloh.. Syahadah laa ilaaha illallohi mempunyai tuntutan dan kandungan-kandungan yang harus kita laksanakan sebagai konsekuensi keimanan kita kepadanya. Kepada tuntutan dan kandungan-kandungan tersebut, kita harus benar-benar tunduk lahir dan batin. Alloh Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ (٥٩)
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kalian…” (QS. An-Nisa: 59)

4.      Gerigi laa ilaaha illalloh yang keempat adalah Al Qabul, yaitu menerima serta tidak menolak kandungan-kandungannya. Setiap muslim wajib menerima seluruh kandungan laa ilaaha illalloh dan tidak boleh menolaknya baik secara keseluruhan maupun sebagiannya. Alloh Ta’ala berfirman:
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (٨٥)
“…Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat” (QS. Al Baqarah: 85)

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ

Khutbah II
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia..

5.      Gerigi laa ilaaha illalloh yang kelima adalah Al Ikhlash. Artinya bersyahadat laa ilaaha illalloh hanya demi Alloh subhanahu wa ta’ala semata dan tidak mengharap apapun dari siapapun juga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ (٥)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” (QS. Al Bayyinah)
Seorang muslim yang bersyahadat dengan ikhlash karena Allah subhanahu wa ta’ala semata adalah orang yang paling berbahagia yang akan mendapat syafa’at dari Rasululloh shalallohu ‘alayhi wa sallam. Rasululloh  shollalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبهِ
Manusia yang paling berbahagia dengan syafa`atku adalah orang yang me-ngucapkan La Ilaha Illallah dengan tulus ikhlas dari hatinya.” (HR. Bukhari No. 97 dan Ahmad No. 8503)

Jama’ah shalat jum’at rahimakumulloh…

6.      Gerigi kunci Surga laa ilaaha illalloh yang keenam adalah Ash-Shidq (Jujur), yakni syahadat yang diucapkan harus benar-benar meresap dalam hati, bukan hanya di lisan saja. Untuk orang yang jujur seperti ini Alloh Ta’ala telah menjanjikan Surga. Rasululloh shalalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
(( مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ صَادِقًا مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ))
“Barangsiapa mengucapkan La Ilaha illallah dengan jujur dari hatinya, nis-caya dia masuk syurga.” (HR. Bukhari No. 125, Muslim No. 47 dan Ahmad No. 11882)

7.      Gerigi atau syarat kunci Surga laa Ilaaha illalloh yang ketujuh adalah Al Mahabbah (kecintaan). Seseorang yang bersyahadat harus mencitai syahadat tersebut dan mencintai orang-orang yang bersyahadat lainnya. Harus memberikan kecintaan dan kebencian atas dasar syahadat tersebut. Yaitu memberikan kecintaan kepada ahli laa Ilaaha illalloh dan berlepas diri dari musuh-musuh laa Ilaaha illalloh. Allah Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ (١٦٥)
“…Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah..” (QS. Al Baqarah: 165)
Kecintaan terhadap kunci Surga laa Ilaaha ilalloh merupakan kunci iman yang sangat kuat. Rasululloh shalallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَوْثَقُ عُرَي اْلإِيْمَانِ اَلْحُبُّ فِي اللهِ وَاْلبُغْضُ فِي اللهِ
Ikatan iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena-Nya pula.” (HR. Ahmad No. 17793)

Hadirin jama’ah shalat jum’ah rahimakumulloh…

Demikianlah 7 syarat laa Ilaaha illalloh yang diserupakan sebagai gerigi-gerigi yang terdapat dalam kunci Surga. Jika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi dalam diri-diri seorang muslim maka bergembiralah bahwa mereka telah layak untuk masuk Surga insya Alloh... Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita sehingga kita mampu merealisasikan laa Ilaaha illalloh dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

اللَّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر


عِبَادَ اللهِ:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِذِي الْقُرْبَي ، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ


Artikel Terkait

Previous
Next Post »