إِنَّ
الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ اَلَا إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أما بعد :
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ
اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ
مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ،
وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.
Saudara-saudara jama’ah shalat jum’at rahimakumullah…
Allah subhanahu
wa ta’ala telah menyiapkan dua tempat kembali untuk para hamba-Nya di
Negeri akhirat nanti. Surga dan Neraka adalah terminal terakhir bagi perjalanan
hidup manusia. Surga adalah negeri kenikmatan tiada tara sedangkan Neraka
adalah negeri kesengsaraan. Di antara manusia ada yang telah ditetapkan
takdirnya sebagai penghuni Surga dan di antara mereka ada yang ditetapkan
sebagai penghuni Neraka.
Setiap kita sangat
mendambakan Surga lengkap dengan segala kenikmatannya dan berharap kelak di
akhirat dapat menempati Surga sebagai tempat tinggal untuk selamanya. Surga adalah
negeri orang-orang yang dianugerahi kenikmatan dari kalangan para Nabi,
Shiddiqin, para Syuhada dan sholihin. Negeri yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, istananya berbatu-bata emas dan perak, berplester kasturi
mewangi, berlahan subur mutiara dan yaqut. Tanahnya berasal dari za’faran, dan
kemahnya berasal dari mutiara yang berlubang.
Demi Allah..,
Surga adalah negeri yang berkilau kemilau dan harum semerbak dengan sungai yang
terus mengalir dan buah-buahan bersusun hijau serta istri-istri nan cantik
jelita. Di sana ada pohon sidir yang tidak berduri, buah pisang yang
bersusun-susun, pohon rindang membentang dan air yang tertuangkan. Di sana
mereka makan dan bersenang-senang, tidak pernah mengeluarkan kotoran, yang
mereka keluarkan sebagai keringat mereka adalah kasturi yang wangi.
Di sana mereka
tertawa dan tidak pernah menangis. Di sana mereka menetap dan tidak berpindah. Di sana mereka hidup dan tidak
pernah mati. Di sana hanya ada wajah-wajah cerah dan ceria. Di Surga terdapat
keindahan yang nyata dan di sana ada bidadari-bidadari surga yang cantik dan
sebaya. Di sana terdapat kesenangan yang abadi. Di sana segala sesuatu sangat
indah. Dan di sanalah hijab akan tersingkap, seketika merekapun melihat wajah
Allah subhanahu wa ta’ala Yang Maha Mulia lagi Maha Indah.
Jama’ah shalat
jum’at rahimakumullah…
Di Surga terdapat
kenikmatan-kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata kita ketika di dunia,
tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati
manusia. Rasululloh shollalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
قَالَ اللهُ
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَالَاعَيْنَ رَأَتْ، وَلَاأُذُنَ
سَمِعَتْ، وَلا خَطَرَ عَلي قَلْبِ بَشَرٍ...
“Allah berfirman, “Aku persiapkan untuk
hamba-hamba-Ku yang shalih, kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata,
tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati
manusia…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah…
Syahadah laa
ilaaha illalloh “Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah”
adalah kunci surga. Setiap orang yang mengakui laa ilaaha illalloh maka
ia berhak untuk masuk Surga. Namun tidaklah sebuah kunci melainkan ia harus
memiliki gerigi-gerigi. Seseorang bertanya kepada Wahb bin Munabih rh (salah
seorang tabi’in yang mulia) dengan pertanyaan “Bukankah laa ilaaha illalloh
itu kunci pintu Surga? Beliau menjawab, “Ya, tapi setiap kunci mempunyai
gerigi, Jika Anda membawa kunci bergerigi maka pintu Surga dibukakan untuk
Anda, tetapi jika kunci Anda tidak bergerigi, maka pintu Surga tidak akan
dibukakan untuk Anda.”
Jama’ah shalat
jum’at yang berbahagia…
Di antara gerigi-gerigi kunci pintu Surga yang merupakan
syarat-syarat laa ilaaha illallah adalah sebagai berikut:
1.
Al
Ilmu, Yakni pengetahuan tentang arti laa ilaaha illalloh.
Seorang Muslim wajib mengetahui arti laa ilaaha illalloh dengan makna
yang tepat, yaitu “Tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Alloh Ta’ala. Kewajiban mengilmui laa ilaaha illalloh ini
berdasarkan firman Alloh dalam surat Muhammad: 19
Allah Ta’ala berfirman:
فَاعْلَمْ
أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ … (١٩)
“Maka
ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah selain Allah…”
Rasululloh shallallohu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwa
orang yang meninggal dunia dan mengetahui arti laa ilaaha illalloh maka
akan masuk Surga. Rosululloh bersabada:
(( مَنْ مَاتَ وَهُوَ
يَعْلَمُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ))
“Barangsiapa yang meninggal dunia
dan mengetahui bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadati) kecuali Allah,
niscaya dia akan masuk jannah.” (HR. Muslim No. 38 dan Ahmad No. 434)
2. Gerigi
laa ilaaha illalloh yang kedua adalah Al Yaqin, Yaitu keyakinan
tentang kebenaran syahadahnya. Dengan begitu, secara otomatis seseorang yang
ragu (tidak yakin) terhadap laa ialaaha illalloh maka syahadahnya tidak
diterima. Alloh Ta’ala menjelaskan bahwa orang yang benar-benar beriman adalah
orang yang tidak ragu terhadap syahadahnya. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ (١٥)
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah
orang-orang yang benar.” (QS. Al Hujurat: 15)
Rosululloh sholalloh ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwa
keyakinan terhadap laa ilaaha illalloh akan mengantarkan seseorang
kepada Surga. Beliau bersabda:
مَنْ لَقِيْتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطِ
يَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ فَبَشِّرْهُ
بِالْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang berjumpa denganmu dari balik dinding ini dan dia
ber-saksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadati) selain Allah, dan
meyakini dengan hatinya, maka berilah kabar gembira bahwa dia akan masuk
jannah.” (HR. Muslim No. 46)
3. Gerigi laa ilaaha illalloh
yang ketiga adalah Al Inqiyad, yaitu tunduk melaksanakan kandungannya. Hadirin
jama’ah shalat jum’ah rahimakumulloh.. Syahadah laa ilaaha illallohi
mempunyai tuntutan dan kandungan-kandungan yang harus kita laksanakan sebagai
konsekuensi keimanan kita kepadanya. Kepada tuntutan dan kandungan-kandungan
tersebut, kita harus benar-benar tunduk lahir dan batin. Alloh Ta’ala
berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي
الأمْرِ مِنْكُمْ … (٥٩)
“Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kalian…” (QS. An-Nisa: 59)
4. Gerigi laa ilaaha illalloh
yang keempat adalah Al Qabul, yaitu menerima serta tidak menolak
kandungan-kandungannya. Setiap muslim wajib menerima seluruh kandungan laa
ilaaha illalloh dan tidak boleh menolaknya baik secara keseluruhan maupun
sebagiannya. Alloh Ta’ala berfirman:
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ
بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا
اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (٨٥)
“…Apakah kamu
beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang
lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan
kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan
kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat” (QS. Al Baqarah: 85)
بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ
Khutbah II
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا،
وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia..
5. Gerigi laa ilaaha illalloh
yang kelima adalah Al Ikhlash. Artinya bersyahadat laa ilaaha
illalloh hanya demi Alloh subhanahu wa ta’ala semata dan tidak
mengharap apapun dari siapapun juga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا
أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ… (٥)
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” (QS. Al Bayyinah)
Seorang muslim yang bersyahadat dengan ikhlash karena Allah subhanahu
wa ta’ala semata adalah orang yang paling berbahagia yang akan mendapat
syafa’at dari Rasululloh shalallohu ‘alayhi wa sallam. Rasululloh shollalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَسْعَدُ
النَّاسِ بِشَفَاعَتِي مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبهِ
“Manusia
yang paling berbahagia dengan syafa`atku adalah orang yang me-ngucapkan La Ilaha
Illallah dengan tulus ikhlas dari hatinya.” (HR. Bukhari No. 97 dan Ahmad
No. 8503)
Jama’ah
shalat jum’at rahimakumulloh…
6. Gerigi
kunci Surga laa ilaaha illalloh yang keenam adalah Ash-Shidq
(Jujur), yakni syahadat yang diucapkan harus benar-benar meresap dalam hati,
bukan hanya di lisan saja. Untuk orang yang jujur seperti ini Alloh Ta’ala
telah menjanjikan Surga. Rasululloh shalalloh ‘alayhi wa sallam bersabda:
((
مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ صَادِقًا مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ))
“Barangsiapa mengucapkan La
Ilaha illallah
dengan jujur dari hatinya, nis-caya dia
masuk syurga.” (HR.
Bukhari No. 125, Muslim No. 47 dan Ahmad
No. 11882)
7.
Gerigi atau syarat kunci Surga laa Ilaaha illalloh
yang ketujuh adalah Al Mahabbah (kecintaan). Seseorang
yang bersyahadat harus mencitai syahadat tersebut dan mencintai orang-orang
yang bersyahadat lainnya. Harus memberikan kecintaan dan kebencian atas dasar
syahadat tersebut. Yaitu memberikan kecintaan kepada ahli laa Ilaaha
illalloh dan berlepas diri dari musuh-musuh laa Ilaaha illalloh.
Allah Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ…
(١٦٥)
“…Adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah..” (QS. Al Baqarah: 165)
Kecintaan terhadap kunci Surga laa Ilaaha ilalloh
merupakan kunci iman yang sangat kuat. Rasululloh shalallohu ‘alayhi wa
sallam bersabda:
أَوْثَقُ عُرَي اْلإِيْمَانِ اَلْحُبُّ فِي اللهِ
وَاْلبُغْضُ فِي اللهِ
“Ikatan iman yang paling kuat adalah mencintai
karena Allah dan membenci karena-Nya pula.” (HR. Ahmad No. 17793)
Hadirin jama’ah shalat jum’ah rahimakumulloh…
Demikianlah 7 syarat laa Ilaaha
illalloh yang diserupakan sebagai gerigi-gerigi yang terdapat dalam kunci
Surga. Jika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi dalam diri-diri seorang muslim
maka bergembiralah bahwa mereka telah layak untuk masuk Surga insya Alloh...
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita sehingga
kita mampu merealisasikan laa Ilaaha illalloh dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan.
اللَّهُمَّ صَلِّي
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ
اللهم اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
عِبَادَ اللهِ:
إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِذِي الْقُرْبَي ، وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن ،
وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
EmoticonEmoticon