Pada masa remaja
ada urgensi besar dan kedudukan yang bergengsi dalam setiap ummat atau
masyarakat. Dimana, remaja termasuk harapan masyarakat dan andalannya yang
utama, serta dasar kekuatan yang optimal. Mereka adalah cirri kekuatan dan
kemudaan, vitalitas dan aktifitas. Sebagaimana juga bahwa remaja seperti alat
yang efektif dan berpengaruh dalam membangun masyarakat, pengkokohan
kekuatannya, penyokong kemajuannya dalam berbagai sisi dan bidang pada setiap
zaman dan tempat.
Oleh karena itu,
sesungguhnya masa remaja termasuk masa usia manusia paling mahal secara mutlak,
dan paling banyak pengaruhnya dalam kehidupan manusia mengingat kekhususannya
dengan penuh kekuatan dan vitalitas, serta sifat penuh aktifitas dan antusiasme.
Begitu pula, masa remaja termasuk dari masa kehidupan manusia yang paling
berat, karena masa itu memiliki pengaruh besar yang tercermin dalam kehidupan,
dan meninggalkan karakter yang jelas dalam sisa masa umur setelahnya.
Untuk mengenali
beberapa urgensi dan kedudukan remaja dalam masyarakat dimungkinkan melalui
beberapa hal berikut ini:
1.
Remaja
golongan yang paling penting dan besar dari golongan-golongan masyarakat secara
jumlah: di mana, sebagian banyak statistic dan penelitian menunjukkan bahwa
angka remaja dalam berbagai masyarakat melebihi angka remaja dalam berbagai
masyarakat melebihi angka anak-anak dan orang dewasa. Salah seorang peneliti
menunjukkan hal itu dengan perkataannya:
“Remaja mewakili sebagian besar umat manusia, dan khususnya pada
masyakarat kami, remaja Arab. Di mana, jumlah penduduk kian bertambah,
masyarakat remaja membentuk piramida yang dasarnya dari anak-anak, dan
puncaknya dari golongan orang tua.
Untuk itu, perhatian
kepada remaja merupakan perhatian pada sebagian besar ummat manusia dari sisi
jumlah.”
Kemungkinan yang membenarkan penambahan
ini pada angka golongan remaja di antara individu dan golongan masyarakat lain
adalah beberapa faktor yang berkaitan dengan kemajuan peradaban, perbaikan
sebab-sebab mata pencaharian, sedikitnya penyebaran penyakit yang menjadi
ancaman kehidupa manusia di masa lalu, berlimpahnya layanan kesehatan dan
pengobatan, yang didahului dengan imunisasi dan vaksinasi dalam penjagaan
melawan sebagian penyakit dan perkara lain yang membantu golongan remaja
menjadi sebab utama untuk menetapkan angka kehidupannya tinggi. Dalam Negara-negara
Arab, angka remaja meningkat
hingga mencapai hampir 50% dengan sebab dukungan
dari beberapa pemerintah untuk memperbanyak dan meningkatkan (jumlah) penduduk.”
2.
Remaja
harapan umat manusia, dan modal dalam proses kemajuan dan perkembangan dalam
peradaban.
Mereka adalah darah
kehidupan, asset masa depan, dan harapan hari esok. Tidak mungkin umat manusia
dan masyarakat Bangkit hari esok. Tidak mungkin umat manusia dan masyarakat
bangkit kecuali dengan para remajanya –biidzinillah-. Mereka seperti darah yang
mengalir dalam pembuluh-pembuluh dan urat-urat pada masyarakat. Remaja pada
setiap ummat, masyarakat maupun di setiap tempat adalah sebab upgrade,
kebesaran dan kemuliaan atau sebab penurunan dan jatuh ke jurang. Hal itu
dikarenakan mereka adalah golongan pekerja, aktif lagi berpengaruh pada setiap
segi baik pemikiran, sosial, politik, sastra dan akhlak.”
3.
Remaja
adalah masa produktifitas dan faktor utama dalam membangun dan mengembangkan
masyarakat.
Kemungkinan hal itu
kembali kepada kondisi remaja hidup secara global dalam kesehatan yang baik, energy,
kapasitas optimal yang berbeda-beda. Dengan itu, mereka dapat membuktikan jati
diri, menunjukkan kompetensinya, dan menyempurnakan ilmunya yang ditekuninya. Dengannya,
memberikan andil dalam membangun, mengembangkan, dan pertumbuhan masyarakat,
serta menyokong laju peradaban. Dia seperti saldo positif dan energy yang
bergerak bagi masyarakat dalam perjalanan (sejarahnya). Hal ini dikuatkan oleh
salah seorang peneliti:
“Pengaruh remaja dalam masyarakat mana saja adalah sebuah kekuatan
yang tersembunyi untuk pertumbuhan dan pengembangan. Energy yang bergerak, jika
diluncurkan akan menimpakan kebaikan yang banyak pada masyarakat… Sebagaimana
juga sebuah vitalitas dan kemampuan masyarakat untuk membuat perubahan
tergantung pada para remajanya sejauh mana kekuatan, amanah, dan persiapan
mereka dalam mengemban tanggungjawab dalam even pengembangan.”
4.
Remaja
masa kekuatan, vitalitas, energik, dan kesadaran.
Sesungguhnya remaja
adalah masa usia yang bercirikan –sebagian besar- dengan kekuatan, energik pada
jasamani dan panca indra. Hal yang memungkinkan manusia melalui itu untuk
menggabungkan antara kenikmatannya berupa energi vitalitas yang berbeda-beda,
dengan kesadarannya pada keadaan kehidupan (yang ada) di sekitarnya. Oleh karena
itu kedua sisi ini dapat digunakan untuk saling memperkuat satu sama lain. Sedangkan
masa kekanakan bercirikan vitalitas, energik, dan pergerakan tanpa adanya
kesadaran. Adapun masa tua bercirikan kesadaran, kebijaksanaan, dan kemahiran,
akan tetapi energik dan vitalitasnya berkurang. Adapun masa remaja, terkumpul
padanya antara vitalitas, energik, pergerakan disertai adanya kesadaran, dan
pengetahuan.”
Bukan hanya sampai di
sini saja, sesungguhnya masa remaja dalam kehidupan manusia termasuk masa
kesempurnaan energi dan kemampuan, masa vitalitas dan aktifitas paling besar,
masa paling berpengaruh dan emosional, masa paling utama dalam pengabdian dan
produktif. Yakni masa muda: masa pertumbuhan jasmani menjadi sempurna bagi
remaja, masa kematangan akalnya dan masa menerima setiap pengarahan dan
petunjuk.”
5.
Remaja
adalah masa pergolakan antara perubahan-perubahan pada manusia.
Hal itu Nampak jelas
dalam pengamatan dari banyaknya perubahan dalam kehidupan manusia selama masa
remaja ini, baik (perubahan) anggota badan, sosial, kejiwaan dan pemikiran. Dari
itu, remaja –secara umumnya- berusaha menguatkan jati diri dan diterapkan dalam
masyarakat sekitarnya. Hal ini yang ditekankan oleh salah seorang peneliti
dengan perkataannya tentang masa remaja: “Yaitu masa muda, di mana remaja
melalui banyak perubahan, dan menghadapi huru hara kehidupan, yakni konflik
antara kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, hingga terhenti pada
masa dewasa dan puncak.”
Hal yang senada dengan
makna ini, salah seorang ahli ilmu terdahulu mengisyaratkan bahwa masa remaja
adalah periode usia yang paling mulia, dikarenakan adanya jihad kejiwaan dan
kesabaran. Mengenai hal itu, dia berkata: “Ini (ramaja) merupakan periode yang
besar, di mana terjadi jihad melawan jiwa, hawa nafsu, dan tipu daya setan. Dengan
kemenangannya akan mendapatkan kedekatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebaliknya melalaikannya akan terkena kerugian yang besar. Dengan bersabar dari
kesalahan pada masa itu akan ada pujian bagi orang-orang yang bersabar.”
6.
Remaja:
masa mudah terpengaruh dari propaganda dan mudah meresponnya.
Ciri khusus remaja pada
berbagai umat dan bangsa bahwa mereka “orang yang banyak terpengaruh dari
propaganda-propaganda, dan paling cepat merespon. Hal itu berbeda dengan orang
tua yang selalu memegang teguh keyakinan-keyakinan mereka. Para peneliti
mendapatkan pengikut para nabi mereka -sebagian besar- dari kalangan remaja.”
Tidak terbatas ini
saja, remaja –sebagian besar- lebih siap untuk menerima berbagai
perubahan-perubahan sosial dan meresponnya. Hal ini dikuatkan oleh salah
seorang peneliti dengan perkataannya: “Adapun generasi muda, mereka lebih
banyak menerima perkembangan dan perubahan. Mereka tidak terpaksa dalam
menerima perubahan apapun, baik sosial, ekonomi dan politik. Hanya saja,
terkadang dalam perubahan dan pembaharuan ini didapati adanya kesesuaian dengan
tabiat dan karakteristik perkembangan mereka, yakni –sebagian orang
menjelaskannya- kemauan untuk perubahan, pembaharuan, kritik masa lalu.”
7.
Remaja:
masa peluncuran (starting) yang tidak mengemban banyak tanggung jawab.
Sebagian besar remaja
bercirikan sedikit tanggung jawab yang membebani pundak mereka, bila
dibandingkan dengan golongan usia umur lainnya. Perkara ini yang membuat –secara
umum- mereka menikmati sebagian waktu dari waktu luang, dan memungkinkan untuk
latihan banyak kegiatan yang berbeda-beda serta tidak berbenturan dengan
kewajiban dan tanggung jawab dalam kehidupan. Terlebih lagi, mereka belum
sampai pada masa mencari penghidupan, pekerjaan mencari rezeki, dan pengawasan
anggota keluarga.
EmoticonEmoticon