Berbicara di depan umum kepada
pendengar yang baik atau yang dingin adalah salah satu tugas yang teramat
penting dari kepemimpinan. Tujuan dari berbicara dapat berbeda-beda mulai dari
mengkomunikasikan informasi, merubah pendapat, sampai ke mendorong untuk
melakukan tindakan. Prinsip dasar untuk mempersiapkan dan menyampaikan ceramah
adalah sama bagi seluruh keadaan. Hal tersebut akan dibicarakan selanjutnya.
I. Perencanaan dan Persiapan Materi
A.
Pendekatan Secara Bertahap
1. Pertimbangan Awal
a) Mengenali Pendengar
1. Pertimbangan Awal
a) Mengenali Pendengar
Langkah pertama untuk merencanakan
ceramah/pidato ialah mengetahui pendengar kita. Sebagai contoh, kita hendaklah
mengetahui kelompok atau masalah yang ada di kalangan pendengar, siapa yang
telah berbicara dengan mereka, dan berbagai kedudukan itu apa pengaruhnya terhadap
subjek atau masalah yang dibicarakan. Kita juga hendaknya mencari informasi
mengenai apakah ada “pengacau” atau “pendukung” di kalangan
pendengar terhadap pembicara.
Untuk mendapatkan hubungan yang erat
dan meningkatkan komunikasi dengan pendengar, kita hendaknya tiba lebih awal
dan pulang belakangan. Hal ini memungkinkan kita bertemu dengan orang-orang
yang datang lebih awal dan menemui rekan di kalangan pendengar. Kita juga bisa
berbicara dengan mereka yang menentang, membuat kita untuk menyebut nama-nama
mereka dan kepentingan mereka dalam penyajian ceramah kita, sehingga dengan
demikian menunjukkan bahwa kita menghormati pendapat mereka. Kita boleh juga
menggunakan kesempatan ini untuk menguatkan masalah-masalah yang telah
disampaikan dalam ceramah tersebut.
b) Menumbuhkan Keperayaan
b) Menumbuhkan Keperayaan
Pendengar akan mendengar ceramah kita jika mereka
mempercayai kredibilitas kita. Untuk menumbuhkan kepercayaan, penceramah harus
menguasai masalah yang sedang disampaikan, presentasinya bisa dipercaya, dan
cara melakukannya membuat pendengar suka padanya. Waktu Rasululloh saw telah
siap untuk memberitahukan kepada penduduk Mekah bahwa beliau telah dipilih
untuk menyampaikan petunjuk Alloh kepada mereka, beliau memanggil mereka supaya
berkumpul di sebuah bukit di Mekah. Kemudian beliau bersabda, “Jika aku
kabarkan satu berita bahwa suatu angkatan tentara akan muncul dari kaki bukit
ini, adakah kalian akan mempercayai aku?” Mereka semua menjawab, “Ya”, karena
sampai hari ini mereka belum pernah mendengar Rasululloh saw berdusta. Setelah
terbentuk kepercayaan beliau bersabda, “Aku mengingatkan kalian akan pembalasan
yang berat yang akan menunggu kalian jika kalian tidak beriman.” (shahih
Bukhari).
2.
Bagaimana Menyusun
Ceramah/Pidato
Berikut ini adalah model umum bentuk ceramah. Tetapi,
bentuk pidato ini tidak selalu sesuai. Suatu topik atau keadaan yang khusus
dapat menentukan susunan yang berbeda. Dalam setiap kasus, tujuannya ialah
untuk menyiapkan suatu ceramah/pidato yang menyeluruh dan terpadu secara jelas.
a)
Menyatakan pokok masalah
Nyatakan pokok permasalahannya,
uraikan kandungannya, dan jelaskan topiknya. Terangkan mengapa isu itu penting
kepada umat dan mengapa pendengar perlu memberikan perhatian. Nyatakan apa yang
ingin kita capai dari ceramah ini.
b)
Menguraikan masalah
Terangkan latar belakang sejarah dan
pelajaran-pelajaran dari masa lampau. Hal ini efektif untuk menyusun bahan
dengan topiknya yang berurutan, bukan secara kronologis. Pendengar supaya faham
dengan jelas mengapa permasalah tersebut menjadi permasalahan hari ini.
c)
Melaporkan penyelesaian
masalah yang terdahulu
Tinjau kembali kasus terentu, jika
memungkinkan, sekaligus sejarah Islam dan bukan Islam, kemudian kembangkan dari
sudut keberhasilan dan kegagalan. Jika permasalahan tersebut merupakan suatu
yang baru, diskusikan persamaannya dengan persoalan-persoalan pada masa lalu.
d)
Memeriksa dan mengajukan
penyelesaian
Dimulai dengan memeriksa penyelesaian
secara kreatif, dengan mengemukakan prinsip-prinsip Qur’an dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi. Selidiki Sunnah Nabi untuk menjelaskan atau
menerangkan prinsip-prinsip tersebut. Periksa penggunaannya yang dapat diterima
pada keadaan sekarang dan kepada ummat Islam atau induvidu Muslim.
Pertimbangkan penafsiaran (ijtihad) kembali warisan dari Qur’an pada zaman
sekarang sebagai ikhtiar penyelesaian. Jika perlu, ajukan unsur-unsur baru yang
kreatif untuk penyelesaian.
e)
Menyimpulkan
Biasanya penyampaian diakhiri oleh
tiga cara: Pertama, merendah hati menurut Islam, mengakui Alloh mengetahui
segalanya dan ilmu manusia adalah sangat sedikit. Kedua, bahwa Alloh telah
menentukan sebab berlakunya sesuatu dan sesuai dengan petunjuk-Nya, umat Islam
akan menemui sebab tersebut serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
dunia ke arah kehidupan yang lebih baik. Ketiga, salam dan ucapan terima kasih
kepada pengelola dan pendengar yang telah bersedia mendengar ceramah kita.
Pembicaraan yang dirancang dengan
baik dimulai dengan pembukaan yang memuaskan, meliputi masalah utama, membuat
penutup atau kesimpulan yang benar dan diakhiri pada waktu yang telah
ditentukan. Kita hendaknya merancang waktu kita dalam menyampaikan ceramah
ktia, menyingkat ide dan data dalam setiap bagian dari ceramah tersebut apabila
perlu.
Lakukan latihan secara kontinyu dengan memberikan perbaikan pada setiap ceramah yang telah lalu. Cara ini bisa dilakukan dengan merekam setiap ceramah dari waktu-ke waktu. Silahkan coba cara ini, in sha Alloh Anda akan mengalami perubahan besar dalam berceramah dan berpidato.
EmoticonEmoticon