CARA MENYAMPAIKAN CERAMAH UMUM/PIDATO

Januari 22, 2015


Berbicara di depan umum kepada pendengar yang baik atau yang dingin adalah salah satu tugas yang teramat penting dari kepemimpinan. Tujuan dari berbicara dapat berbeda-beda mulai dari mengkomunikasikan informasi, merubah pendapat, sampai ke mendorong untuk melakukan tindakan. Prinsip dasar untuk mempersiapkan dan menyampaikan ceramah adalah sama bagi seluruh keadaan. Hal tersebut akan dibicarakan selanjutnya.

I.            Perencanaan dan Persiapan Materi

A.    Pendekatan Secara Bertahap

1.     Pertimbangan Awal
          a)     Mengenali Pendengar
Langkah pertama untuk merencanakan ceramah/pidato ialah mengetahui pendengar kita. Sebagai contoh, kita hendaklah mengetahui kelompok atau masalah yang ada di kalangan pendengar, siapa yang telah berbicara dengan mereka, dan berbagai kedudukan itu apa pengaruhnya terhadap subjek atau masalah yang dibicarakan. Kita juga hendaknya mencari informasi mengenai apakah ada “pengacau” atau “pendukung” di kalangan pendengar terhadap pembicara.

Untuk mendapatkan hubungan yang erat dan meningkatkan komunikasi dengan pendengar, kita hendaknya tiba lebih awal dan pulang belakangan. Hal ini memungkinkan kita bertemu dengan orang-orang yang datang lebih awal dan menemui rekan di kalangan pendengar. Kita juga bisa berbicara dengan mereka yang menentang, membuat kita untuk menyebut nama-nama mereka dan kepentingan mereka dalam penyajian ceramah kita, sehingga dengan demikian menunjukkan bahwa kita menghormati pendapat mereka. Kita boleh juga menggunakan kesempatan ini untuk menguatkan masalah-masalah yang telah disampaikan dalam ceramah tersebut.

b)    Menumbuhkan Keperayaan
Pendengar akan mendengar ceramah kita jika mereka mempercayai kredibilitas kita. Untuk menumbuhkan kepercayaan, penceramah harus menguasai masalah yang sedang disampaikan, presentasinya bisa dipercaya, dan cara melakukannya membuat pendengar suka padanya. Waktu Rasululloh saw telah siap untuk memberitahukan kepada penduduk Mekah bahwa beliau telah dipilih untuk menyampaikan petunjuk Alloh kepada mereka, beliau memanggil mereka supaya berkumpul di sebuah bukit di Mekah. Kemudian beliau bersabda, “Jika aku kabarkan satu berita bahwa suatu angkatan tentara akan muncul dari kaki bukit ini, adakah kalian akan mempercayai aku?” Mereka semua menjawab, “Ya”, karena sampai hari ini mereka belum pernah mendengar Rasululloh saw berdusta. Setelah terbentuk kepercayaan beliau bersabda, “Aku mengingatkan kalian akan pembalasan yang berat yang akan menunggu kalian jika kalian tidak beriman.” (shahih Bukhari).

2.     Bagaimana Menyusun Ceramah/Pidato
Berikut ini adalah model umum bentuk ceramah. Tetapi, bentuk pidato ini tidak selalu sesuai. Suatu topik atau keadaan yang khusus dapat menentukan susunan yang berbeda. Dalam setiap kasus, tujuannya ialah untuk menyiapkan suatu ceramah/pidato yang menyeluruh dan terpadu secara jelas.


a)     Menyatakan pokok masalah
Nyatakan pokok permasalahannya, uraikan kandungannya, dan jelaskan topiknya. Terangkan mengapa isu itu penting kepada umat dan mengapa pendengar perlu memberikan perhatian. Nyatakan apa yang ingin kita capai dari ceramah ini.

b)    Menguraikan masalah
Terangkan latar belakang sejarah dan pelajaran-pelajaran dari masa lampau. Hal ini efektif untuk menyusun bahan dengan topiknya yang berurutan, bukan secara kronologis. Pendengar supaya faham dengan jelas mengapa permasalah tersebut menjadi permasalahan hari ini.

c)     Melaporkan penyelesaian masalah yang terdahulu
Tinjau kembali kasus terentu, jika memungkinkan, sekaligus sejarah Islam dan bukan Islam, kemudian kembangkan dari sudut keberhasilan dan kegagalan. Jika permasalahan tersebut merupakan suatu yang baru, diskusikan persamaannya dengan persoalan-persoalan pada masa lalu.

d)    Memeriksa dan mengajukan penyelesaian
Dimulai dengan memeriksa penyelesaian secara kreatif, dengan mengemukakan prinsip-prinsip Qur’an dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Selidiki Sunnah Nabi untuk menjelaskan atau menerangkan prinsip-prinsip tersebut. Periksa penggunaannya yang dapat diterima pada keadaan sekarang dan kepada ummat Islam atau induvidu Muslim. Pertimbangkan penafsiaran (ijtihad) kembali warisan dari Qur’an pada zaman sekarang sebagai ikhtiar penyelesaian. Jika perlu, ajukan unsur-unsur baru yang kreatif untuk penyelesaian.

e)     Menyimpulkan
Biasanya penyampaian diakhiri oleh tiga cara: Pertama, merendah hati menurut Islam, mengakui Alloh mengetahui segalanya dan ilmu manusia adalah sangat sedikit. Kedua, bahwa Alloh telah menentukan sebab berlakunya sesuatu dan sesuai dengan petunjuk-Nya, umat Islam akan menemui sebab tersebut serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh dunia ke arah kehidupan yang lebih baik. Ketiga, salam dan ucapan terima kasih kepada pengelola dan pendengar yang telah bersedia mendengar ceramah kita.


Pembicaraan yang dirancang dengan baik dimulai dengan pembukaan yang memuaskan, meliputi masalah utama, membuat penutup atau kesimpulan yang benar dan diakhiri pada waktu yang telah ditentukan. Kita hendaknya merancang waktu kita dalam menyampaikan ceramah ktia, menyingkat ide dan data dalam setiap bagian dari ceramah tersebut apabila perlu.

Lakukan latihan secara kontinyu dengan memberikan perbaikan pada setiap ceramah yang telah lalu. Cara ini bisa dilakukan dengan merekam setiap ceramah dari waktu-ke waktu. Silahkan coba cara ini, in sha Alloh Anda akan mengalami perubahan besar dalam berceramah dan berpidato.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »