B.
Meningkatkan Efektifitas
1. Kesinambungan
Pada
waktu kita menyampaiakan ceramah, hendaklah kita mempertimbangkan bagaimana
kita beralih dari satu ide ke ide yang lain. Ceramah kita hendaklah mempunyai
kesinambungan dan berurutan dari awal hingga akhir. Tetapi keperluan akan
transisi tersebut merupakan suatu seni saja. Walaupun kita tahu apa yang ada
dalam pemikiran kita, bagaimana dan apa yang akan kita katakana secara logis
dan berhubungan dengan masalah sebelumnya, namun hubungan tersebut mungkin tidak
jelas oleh pendengar kita. Mereka akan dapat memahami apa yang kita katakana
jika mereka dapat melihat bagaimana informasi atau pesan yang disampaikan dapat
mengisi ruang yang mereka pikirkan, jangan berhenti kemudian memaksa mereka
untuk memikirkannya sendiri.
Di
sini terdapat dua bentuk pelatihan yang dapat kita lakukan: peralihan secara
retorika, yaitu kalimat atau ungkapan yang menghubungkan apa yang diungkapkan
sebelumnya dengan apa yang sedang dikatakan dan peralihan secara vokal, yaitu
melalui perubahan kekuatan dan nada suara. Contoh jenis pertama ialah perubahan
dari paragraph pertama ke paragraph kedua seperti dalam contoh yang berikut:
“......Hal
tersebut mengarah kepada suatu kesimpulan bahwa kelaparan merupakan
permasalahan utama penduduk dunia.”
“Akan
tetapi, kelaparan bukanlah hasil dari kekurangan makanan saja.”
2. Pilihan Kata
Biasakan
menggunakan pilihan kata yang terbaik. Tidak ada sesuatu yang akan mendatangkan
kita kurang matang, melainkan dari pemakaian bahasa yang tidak baik. Kadang-kadang
menggunakan bahasa daerah yang masih dipakai dapat menjadi cara yang efektif
untuk membina hubungan dengan pendengar yang selaras dengannya, tetapi bahasa
tersebut hendaklah digunakan secara terpilih.
Di
sini terdapat beberapa “ringkasan tentang bagaimana berpidato” yang baik
digunakan dengan bijaksana:
·
Mengulang kata-kata yang penting (sebaiknya ulanglah
tiga kali)
·
Menggunakan tempo yang ritmis dalam pemilihan kata.
·
Menggunakan huruf yang sama dalam rentetan kata untuk
menghidupkan ceramah.
· Menggunakan ungkapan-ungkapan yang baik untuk
mengemukakan fakta, pendengar akan mengingatnya.
·
Menggunakan perumpamaan, kiasan dan bandingan untuk
menyampaikan ide yang komplek.
·
Menggunakan statistik yang dapat memberikan keabsahan
terhadap permasalahan.
·
Bersuara lantang dan menggunakan kata-kata yang dapat
menyentuh perasaan dan pemikiran pendengar.
·
Memberikan kenyataan yang dinamis untuk menarik
perhatian dan kesimpulan yang menggambarkan pesan utama yang tidak dapat
dilupakan.
Di lain pihak, sebagian ungkapan mesti
dielakkan. Sebagai contoh kita tidak patut menggunakan ungkapan-ungkapan yang
berikut, kecuali benar-benar bermaksud demikian:
“Saya
tidak tahu, tetapi saya pikir..”
“senantiasa/selalu”
“Sejauh
ini yang saya tahu..” “Tidak pernah”
“Saya
percaya bahwa..” “Setiap orang”
“Kita
hendaklah tahu..” “Tidak
seorang pun”
3. Catatan
Jika kita menyediakan catatan
untuk membantu dalam penyajian ceramah, ini suatu langkah yang baik asal tidak
menyimpang dari tujuannya. Walau pun kita merasa penyampaian kita berjalan
dengan baik, kita perlu sering mencocokkan fakta disebabkan oleh informasi yang
tidak pasti atau uraian yang berlebihan.
Janganlah membaca catatan secara
terus-menerus, dan jangan menyembunyikannya. Kita telah bersusah payah
mempersiapkan ceramah dan kita hendaklah menyampaikan semua masalah yang ingin
disampaikan. Selanjutnya, jika kita mempunyai kesulitan mengenai tangan kita,
misalnya apa yang perlu dibuat oleh tangan kita, kita dapat menyelesaikan
masalah tersebut dengan memegang catatan ceramah kita.
BACA JUGA YANG INI:
Tinggalkan komentar Anda di blog ini...
EmoticonEmoticon