KESAN dan PESAN PESERTA MAHASISWA PPDN TERLANTIK

April 10, 2015
Alangkah Syahdu menjadi KEPOMPONG; berkarya dalam diam
Bertahan dalam kesempitan. Tetapi kini tiba waktu tuk menjadi KUPU-KUPU
Tak ada pilihan selain terbang menari melantunkan kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia.

Kali ini yang memberikan testimoni pada Pelantikan Da'i Nusantara angkatan 15 adalah Yusuf Rahman, asal dari Brebes, Jawa Tengah. Dia mengatakan:

Dua bulan sudah, waktu berlalu tanpa terasa, detik demi detik, hari demi hari, minggu demi minggu yang berharga telah dilalui. Tak adil rasanya jika kesan selama dua bulan dalam program PPDN (Program Pendidikan Da'i Nusantara) yang diselenggarakan MHI(Ma’had Huda Islami) di bawah naungan HASMI (Harokah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami) hanya disampaikan dalam waktu yang singkat ini, karena setiap saat di Program Pendidikan Dai Nusantara ini sangat berkesan dan merupakan pembelajaran yang luar biasa.

Sejak terbuka mata di pagi hari hingga kembali terpejam mata ini setiap kegiatan yang kami laksanakan tak pernah lepas dari berdzikir/mengingat Allah, sholat 5 waktu yang selalu berjamaah di masjid, yang mungkin sebelumnya ketika kami di luar sana dan belum bergabung di PPDN masih ada diantara kami yang belum terbiasa Sholat berjamaah 5 waktu di Masjid. Serta program harian lainnya seperti Tahfidz, Tahsin, Kesamaptaan, Stadium General, dan yang terbaru yang dirintis oleh bagian kemahasiswaan yaitu SILANDAK (Silaturahim dan Dakwah) dimana kami dilatih untuk memBIASAKAN diri untuk bersilaturahim sambil berdakwah, serta Qiroatul Qur’an yang dirintis oleh bagian kemusyrifan.



Semua program yang ada  membentuk kami menjadi calon-calon da’i yang berkarakter, dan kalaulah boleh mengutip perkataan Ust. Fatih (Ketua DPP HASMI) kami disini dipersiapkan untuk menjadi Dai yang memiliki World Class Competence (Kompetensi Kelas Dunia). Hari-hari berlalu hingga kini tiba saatnya kami melihat dunia luar, dua bulan ini bisa jadi akan menjadi hari-hari yang kami rindukan. Kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan yang kami rasakan segala pengalaman indah selama dua bulan ini akan menjadi masa-masa yang tak terlupakan dan akan kami ingat hingga hari-hari mendatang. Dan mudah-mudahan suatu saat kelak kami semua akan dipertemukan kembali di Syurga-Nya.

Meskipun pada akhirnya setelah dua bulan ini masih jauh rasanya dari dai-dai yang memiliki World Class Competence, karena meskipun ilmu telah didapatkan namun pengalaman lah yang berbicara, justru inilah awal langkah kami menjadi dai-dai yang akan memilki World Class Competence. Tetapi setidaknya saat ini kami sudah lebih dekat kepada Dai yang memiliki “JANNAH CLASS COMPETENCE” (Kompetensi Kelas Syurga) Insya Allah, karena kami mengusung dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah dan berjalan lurus di jalan Sirotul Mustaqim dengan kembali merujuk pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW dengan pemahaman yang sesuai dengan pemahaman para Sahabat.


Dan terakhir saya berpesan kepada rekan-rekan, kawan, sahabat seperjuangan yang akan terjun ke medan dakwah mari BERSATU dalam KETAATAN kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tentu pula ketaatan tersebut membutuhkan KESABARAN untuk mendakwahkan TAUHID dan menegakkan SYARIAT ISLAM dalam kehidupan.

Alangkah Syahdu menjadi KEPOMPONG; berkarya dalam diam
Bertahan dalam kesempitan. Tetapi kini tiba waktu tuk menjadi KUPU-KUPU
Tak ada pilihan selain terbang menari melantunkan kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia.
Alangkah damai menjadi bebijian; bersembunyi di kegelapan, menanti siraman hujan, menggali hujaman dalam-dalam. Tapi kini saatnya tuk tumbuh mekar.
Tak ada pilihan kecuali menyeruak menampakkan diri; bercabang menggapai langit,
Membagikan buah manis di tiap musim pada segenap penghuni bumi.
Mari kita berjuang dan jangan ragu tuk berkorban
Karena taka da kejayaan tanpa berjuang
Tak ada kemenangan tanpa berkorban
Berjuang…berkorban fisabilillah
Demi meraih Ridho ilahi…

Dan semoga Allah mempersatukan kita di Syurga-Nya nanti..

KUNJUNGI YANG INI JUGA:

Artikel Terkait

Previous
Next Post »