Khaitsamah dan Anaknya Berlomba Mencari Syahid

Mei 03, 2015
KALAU BUKAN KARENA SURGA

Perang Badar masih berkecamuk. Peperangan begitu dahsyat dan begitu haus darah para syuhada di atas lembah pasir yg suci itu.

Rosululloh SAW memanggil siapa saja yg mampu berperang utk terjun di gelanggang fiisabilillah. Tentu saja, kesempatan ini tdk disia-siakan begitu saja oleh segenap kaum Muslimin saat itu. Ini adalah kesempatan emas utk menjemput kemuliaan di sisi Ar Rahman.

Al kisah, seorang lelaki tua bernama Khaitsamah berkata kpd anaknya, Saad, "Wahai anakku, aku akan keluar utk berperang dan kau tinggal saja di rumah menjaga wanita dan anak2."
Sang anak berkilah, "Jangan begitu ayah. Aku juga ingin memerangi mereka, bahkan keinginanku lebih besar daripada keinginan ayah. Tinggallah engkau di rumah dan izinkan aku keluar, ayah.!"

Khoitsamah pun marah.
"Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku," katanya.

Alloh mewajibkan aku berjihad dan Rosululloh SAW memanggilku utk berangkat berperang, sedangkan engkau meminta sesuatu yg tdk mampu aku lakukan. Apakah engkau rela melihat aku taat kepadamu, tetapi aku menentang Alloh dan Rosul-Nya.?" Jawab sang anak diplomatis.

Khaitsamah pun berkata menimpali, "Anakku, apabila ada di antara kita yg harus berangkat, maka tolong dahulukan aku."

Saad menjawab, "Demi Alloh ayah, kalau bukan masalah surga, aku akan mendahulukanmu."


Setelah cukup lama berembug, mereka akhirnya memutuskan utk mengadakan undian. Agaknya itulah yang terbaik bagi mereka, seorang ayah dan anak. Akhirnya hasil undian menjukkan bahwa Saadlah yang harus turun ke medan perang. Dia pun menuju gelanggang badar dan gugur sebagai syuhada.

Usai peristiwa itu, Khaitsamah datang kpd Rosululloh dg penuh harap. Ia memohon utk turut serta dlm pertempuran kali ini. Tetapi Rosululloh tdk mengizinkannya.
Khaitsamah pun menangis, "Wahai Rosululloh, aku ingin sekali terjun
dlm perang Badar. Satu keinginan yg terus menggelegak dlm relung hatiku. Namun aku harus mengadakan undian dg anakku dan itu dimenangkannya, hingga ia mendapatkan syahadah. Semalam aku bermimpi, anakku berkata kepadaku, "Engkau harus menemani kami di Surga dan aku telah menerima janji Alloh." Wahai Rosululloh, demi Alloh aku rindu utk menemaninya di Surga. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan Robbku.

Setelah mendengarkan penuturan lelaki yg telah udzur itu dg seksama, akhirnya Rosululloh SAW pun meluluskan keinginannya. Hingga tiba saatnya Khaitsamah utk bertempur di medan Badar. Gemuruh perang menggema...Kilatan pedang menyala-nyala...Dan Khaitsamah pun akhirnya menemui kesyahidannya, menyusul anaknya di Surga.

Sungguh satu kisah yg sangat mengagumkan mata yg membacanya, mengagumkan telinga yang mendengarnya dan memompa semangat pecinta perjuangan di Jalan-Nya...

Artikel Terkait

Previous
Next Post »