Melihat aksi pak Nusron Wahid dalam
acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan di Tv One pada tanggal 11
Oktober 2016 dengan tema “Setelah Ahok Minta Maaf” membuat saya gereget ingin
menulis sesuatu. Meskipun sudah sangat banyak yang membantah peryataan pak Nusron
dengan lisan maupun tulisan, tapi saya ingin ikut serta berkontribusi dalam pembelaan
terhadap Agama yang haq ini.
Saya rasa semua sudah sangat faham
latar belakang diskusi yang dihadiri oleh barbagai tokoh agama dan tokoh
masyarakat tersebut, yakni terkait penistaan Al Qur’an oleh gubernur Jakarta,
Ahok. Dia mengatakan bahwa ummat Islam telah dibohongi pakai surat Al Maidah
ayat 51. Ayat tersebut berisi larangan menjadikan orang kafir sebagai
pemimpin-pemimpin kaum Muslimin. Singkatnya, pada acara yang dipandu oleh Ilyas
Carni itu Nusron Wahid mengatakan dengan nada emosi bahwa hanya Allah saja yang
tahu tafsir surat Al Maidah ayat 51. Dia membacakan dalil al Qur’an surat al
Baqarah ayat 147:
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۖ فَلَا
تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu,
sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang merugi.”. Jadi
yang tahu tafsir surat al Maidah ayat 51 hanya Allah subhanahu wa ta’ala saja. Katanya dengan nada menekan.
Benarkah dalil tersebut sudah tepat
dalam penggunaannya? Mari kita berfikir sejenak. Sebelum ayat 147 dari surat al
Baqarah disebutkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani sangat mengenal Nabi
Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam seperti mereka mengenal
anak-anaknya sendiri. Meskipun demikian, mereka tetap menyembunyikan kebenaran
tersebut. Mereka menyembunyikan sifat Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam
yang tertulis dalam kitab-kitab mereka. Padahal mereka mengetahuinya. Selanjutnya
Allah subhanahu wa ta’ala meneguhkan dan memberitahukan kepada Nabi-Nya
dan juga orang-orang yang beriman bahwa apa yang dibawa oleh Rasul-Nya itu
adalah suatu kebenaran yang tidak perlu diragukan. Allah berfirman:
الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ ۖ فَلَا
تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu,
sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang merugi.”.
(lihat tafsir Ibnu Katsir).
Ayat di atas (surat al Baqarah ayat
147) justru menguatkan bahwa surat al Maidah ayat 51 adalah benar. Karena surat
tersebut datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. maka maknanya adalah;
telah benar datang dari Allah bahwa kaum Muslimin dilarang menjadikan
orang-orang kafir sebagai pemimpin-pemimpin mereka.
Nusron juga mengatakan, “yang tahu
al Qur’an itu hanya Allah dan Rasul-Nya”. Pernyataan ini perlu dikaji ulang. Memang
benar, yang paling tahu tentan al Qur’an adalah Allah dan Rasul-Nya. Tapi apakah
orang lain juga tidak bisa mengerti makna-makna ayat yang telah jelas dan tidak
membutuhkan penafsiran yang rumit? Bahkan sudah dijelaskan oleh Rasulullah dan
para shahabatnya. Surat al Maidah ayat 51 termasuk ayat yang sangat jelas
maknanya.
Jika hanya Allah saja yang tahu
maksud daripada ayat-ayat Al Qur’an, lalu buat apa kitab suci itu diturunkan? Bukankah
al Qur’an itu adalah petunjuk bagi manusia? Lalu kalau maknanya tidak diketahui
kecuali oleh Allah dan Rasul-Nya saja, bagaiamana manusia dapat mengikuti
petunjuk tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan dia atas
membuat Nusron Wahid semakin terlihat konyol dan aneh. Bukan tambah pinter tapi
tambah keblinger.
Bogor, 12 Oktober 2016 di rumah.
BACA JUGA ARTKEL BERIKUT:
EmoticonEmoticon