Alkisah.. Di
Turki terdapat 2 orang kakak beradik yang berbeda ibu. Ibu si kakak sudah lama
meninggal. Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri dan adik tirinya. Sang kakak
menanam pohon labu dan dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.
Suatu hari
mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah, tabib istana mengatakan
bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja. Maka diadakan sayembara,
barang siapa yang memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.
Sang kakak
segera memberitahu pada keluarganya.
Pada hari
keberangkatan sang kakak ke ibu kota, ibu memanggil si adik ke dalam dapur,
"Ada 2 potong kue, polos dan bergambar
bunga. Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga, sebab ibu telah memberi racun
di dalamnya”. "Kenapa ibu ingin membunuh kakak? Bukankah ibu juga
menyayangi kakak?"
"Ibu
memang menyayanginya, tapi kamu adalah anakku dan ibu tidak rela bila kakakmu
mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini."
Kemudian si
adik membawa kue itu ke kakaknya. "Adikku, tunggu kakak ya, kakak janji
akan segera pulang dan membeli banyak oleh-oleh untukmu dari kota dan uang emas
hadiahnya untuk kita bersama!"
Sang adik
terdiam, kemudian berkata pada kakaknya, "Kakak, ibu memberi kita berdua
kue, makanlah! Tapi aku ingin kue yang bergambar bunga."
Setelah itu
si adik dengan lahap memakan kue itu. Setelah kepergian kakaknya, dia berkata
pada ibunya, "Ibu, kue beracun itu telah kumakan. Kakak sangat baik
kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya!
Setelah aku
mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku." Ibunya yang mendengarnya
kemudian memeluknya, "Anakku, tidak ada racun sama sekali di kue bergambar
bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu pada kakakmu, ibu kuatir kamu
menjadi iri dengan kemujuran kakakmu jika dia membawa banyak harta".
"Sebab
di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan
segala macam perbuatan jahat."
[Sumber fb]
--------*****--------
Masyaallah..
Kisah di atas mengandung faidah yang sangat besar bagi setiap pembacanya.
Jalinan cinta
kasih antara sang kakak dan adik yang tulus tanpa ada rasa iri sedikitpun. Bahkan
untuk membuktikan cintanya, sang adik rela walau harus mati.
Sang ibu
yang sangat mencintai keduanya, tak ingin hubungan mereka hancur gara-gara rasa
iri di antara mereka. Ia hanya ingin menguji ketulusan anaknya.
Semoga Allah
menganugerahkan kepada kita anak-anak yang shalih dan shalihah. Yang senantiasa
bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya dan tidak iri terhadap nikmat Allah atas orang
lain. Aamiin..
EmoticonEmoticon