إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً
وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ
كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ
بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ
Ma’asyirol Muslimin
Berjumpa dengan bulan Ramadhan merupakan
kenikmatan yang sangat besar. Maka selayaknya seorang muslim benar-benar
merasakan dan menjiwai nikmat tersebut. Betapa banyak orang yang terhalang dari
nikmat ini, baik karena ajal telah menjemput, atau karena ketidakmampuan
beribadah sebagaimana mestinya, karena sakit atau yang lainnya, ataupun karena
mereka tersesat dan masa bodoh terhadap bulan yang mulia ini. Oleh karena itu,
hendaknya seorang muslim bersyukur kepada Allah atas karuniaNya ini. Berdoa
kepadaNya agar dianugerahi kesungguhan serta semangat dalam mengisi bulan mulia
ini, dengan ibadah dan dzikir kepadaNya.
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumulloh..
Hari ini adalah hari yang ke 14 bulan
Ramadhan.. mari sejenak kita bermuhasabah dengan apa yang telah kita perbuat
dengan tamu kita yang Istimewa, sudahkah kita penuhi hak-haknya agar kita mendapat berkah
kehadirannya?
1.
Ramadhan adalah Syahrussiyam.. dengannnya kita
meraih ampunan dan derajat tinggi menjadi orang yang bertaqwa:
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٨٣)
Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Rosululluoh shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan
karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan
diampuni”.[ HR. Bukhari dan Muslim]
Pertanyaan buat kita adalah, sudahkah kita
maksimal dalam menjalankan adab-adabnya, dan sudahkah kita menjaga dari
unsur-unsur pembatal dan kekurangsempurnaan pahalanya?
Sedangkan Rosululloh shallallahu ‘alayhi wa
sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ
وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِيْ أَيْ يَدَعَ طَعَامَهُ
وَشَرَابَهُ
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan
dusta, perbuatan dusta serta perbuatan-perbutan bodoh lainnya, maka Allah tidak
butuh kepada puasanya meskipun ia meninggalkan makan dan minum.
Rosululloh shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ
أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ
شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ
“Puasa adalah perisai. Oleh karena itu, jika
kalian sedang berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata ngeres/cabul/kotor dan
tidak juga berlaku bodoh. Bahkan Jika ada orang yang memerangi atau mencacinya,
maka hendaklah dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’”
2.
Ramadhan adalah syahrul qiyam (bulan untuk
memperbanyak sholat malam).
Dengannya Allah
menjanjikan ampunan seluruh dosa yang telah lalu yang kita kerjakan.
Rosululloh shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan
Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq alaih).
Pertanyaanya adalah: Sudahkah kita menjaganya
dengan sungguh-sungguh sehingga tidak ada malam yang kita lalui kecuali kita menunaikannya dengan berbagai macam ibadah; sholat malam, tilawah, dzikir, istighfar,
sholawat atas nabi dan ibadah lainnya? Maka, sudah selayaknya kita perhatikan
malam-malam kita berlalu dengan limpahan pahala dan ampunan. Apabila perlu buat
daftar ibadah-ibadah penting yang harus kita jaga untuk kita tunaikan.
3.
Ramadhan adalah syhrul qur’an (bulan
Al-qur’an)
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ
فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya –mulai-
diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan
yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan
yang bathil.” (QS Al-Baqarah: 185)
Sudah selayaknya setiap kita kaum muslimin, di
bulan Ramadhan, bulan diturunkanya Alqur’an untuk memperbanyak waktu dalam
membaca, mempelajari dan berusaha memahaminya untukselanjutnya mengamalkannya.
Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah
berkata,
ختم القرآن في رمضان للصائم ليس بأمر
واجب ، ولكن ينبغي للإنسان في رمضان أن يكثر من قراءة القرآن
“Mengkhatamkan
Al-Qur’an di bulan Ramadhan bagi orang yang berpuasa
bukanlah perkara yang wajib. Akan tetapi sebaiknya seseorang memperbanyak
membaca Al-Quran di bulan Ramadhan” (Majmu’ Fatawa wa Rasail 20/516)
Pertanyaananya adalah: sudah berapa banyak
waktu kita untuk alqur’an di bulan Ramadhan ini? seberapa besar perhatian kita
kepada Al-qur’an di Ramadhan ini, sudah berapa Juz yang telah kita baca? dan
berapa target kita untuk menghantamnya di Ramadhan ini?
Sedangkan Abu
Huroiroh radhiyallohu ‘anhu meriwayatkan.:
أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ
مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه
“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan
Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada
bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam
Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali
(untuk mengokohkan dan memantapkannya)” ( HR. Bukhari no. 4614)
Bila tak ada perhatian dalam hati ini kepada
Al-Qur’an terlebih di bulan Ramadhan, maka sudah seharusnya kita salahkan diri
kita yang sudah begitu acuh terhadap
sesuatu yang agung , mulia dan penting di dalam Dinul Islam. Naudzubillah min
dzalik.
4.
Ramadhan adalah syahrul Maghfiroh (bulan
ampunan) dan Syahri Ijabatiddaawaat (bulan di kabulkannya doa)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ
مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang
dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,”[ HR. Al Bazaar]
Pertanyaanya adalah: seberapa banyak kita
beristighfar dalam sehari semalam untuk menyongsong ampunan Alloh di bulan
penuh maghfiroh?
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa
sallam bersabda,
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar
dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam juga bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى
اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah
(beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari
sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Untuk itulah, mari kita perbanyak istighfar
dan doa untuk menyongsong ampunan dari Alloh dan menyongsong
Ijabahnya/terkabulnya do’a-do’a kita. Jangan sampai Romadhon berlalu sementara
dosa-dosa kita masih banyak tersisa.
Dan masih banyak lagi nama dan sebutan untuk bulan Ramadhan yang harus kita
jiwai agar kita menjadi jutawan kebaikan
dan keberkahan di bulan takwa dan ampunan. Seperti; bulan diijabahnya do’a, Bulan kedermawanan, bulan ibadah, bulan jihad
dan lain-lain.
Syaikh Abdurrahman As Sudais berkata, ”Ketahuilah saudara-saudaraku, sebagaimana
kalian menyambut kedatangan bulan suci ini, kalian juga tidak lama kemudian
akan berpisah dengannya. Apakah engkau tahu, apakah engkau akan bisa bertemu
dengan akhir bulan ini? Ataukah engkau tidak akan menemuinya? Demi Allah, kita
tidak tahu. Sedangkan kita telah banyak mensolatkan jenazah. Dimanakah mereka yang dulu berpuasa
bersama kita?
Seorang yang bijak akan menjadikan ini semua
untuk bermuhasabah dan meluruskan kepincangan, membuangnya dari jalan ketaatan
sebelum ajal menjemputnya dengan tiba-tiba; sehingga saat itu tidak ada
bermanfaat, kecuali amal shalih.
Ikrarkanlah janji kepada Rabb kalian di tempat
yang suci ini; dan pada bulan suci yang penuh barakah ini untuk bertaubat dan
penyesalan, serta melepaskan diri dari kekangan kemaksiatan dan dosa.
Bersungguh-sungguhlah untuk mendo’akan
kebaikan bagi diri kalian dan saudara-saudara kalian, kaum muslimin”.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ
الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الاَ يَاتِ وَالذِّ كْرِ الْحَكِيمِ
وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَرْسَلَ
رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى
بِاللهِ شَهِيدًا أَشْهَدُ أَنْ لا اِلَهَ اِلا
َاللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُولُ
اللهِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِكْ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyirol
Muslimin Rohimakumulloh.
Sebentar lagi, 6
hari lagi lagi kita akan memasuki malam-malam puncak Romadhon, 10 hari, sepuluh
malam ahir Romadhon, di antara malam-malam itu ada malam yang sangat Istimewa
Lailatul Qodr.
Rosululloh shallallahu ‘alayhi wa
sallam bersabda;
للَّهِ فيهِ ليلةٌ خيرٌ من ألفِ شَهرٍ
، مَن حُرِمَ خيرَها فقد حُرِمَ
“Pada bulan tersebut (bulan Ramadhan), Allah memiliki satu malam
yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa
terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh
kebaikan)”
Lailatul Qodar adalah Satu malam yang penuh
dengan kemuliaan, keagungan dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala, karena
malam itu merupakan permulaan diturunkannya al-Quran.
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ
كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(al-Quran) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan
itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur
segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS.
Al-Qadr: 1-5).
Lailatul Qodar harus kita kejar untuk kita
raih. hususnya pada malam-malamsepuluh terahir bulan Ramadan, terhusus lagi
pada mala-malam yang ganjil.
Pada malam-malam tersebut kita dianjurkan
mengisinya dengan berbagai macam ibadah.
Qiyam, sholat malam, tilawah al-qur’an, dzukir, istighfar, do’a,
sedekah, dan berbagai macam kebaikan lainnya. Mudah-mudahan amal-amal tersebut berbarengan
dengan terjadinya lailatul qodar sehingga bernilai dan berpahala berlipat ganda
setara bahkan melebihi beramal semalaseribu bulan, Amin.
Untuk itu, mari kita pelajari segala apa yang
berhubungan dengan lailatul qodar dari saat ini. keutamaanya, kapan waktunya, ibadah apa yang seyogyanya di
lakukan untuk meraihnya, agar kita semangat dan bertekad untuk mendapatkan
kebaikan-kebaikan , pahala besar, dan ampunan karnanya.
Marilah kita selalu berdoa dan meminta
kepada-Nya, memohon taufiq-Nya agar kita diberi kemudahan dalam ketaatan
kepada-Nya, diberi kesempatan untuk dapat menuai pahala dari-Nya dengan
berpuasa, qiyamul lail dan melakukan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan
pada tahun ini, sehingga kita keluar dari bulan yang penuh berkah ini dengan
penuh keimanan, takut, berharap dan cinta hanya kepada-Nya semata.
Dan mudah-mudahan Allah senantiasa membimbing
dan memberikan kita kekuatan untuk tetap tsabat dan istiqamah di atas jalan-Nya
yang lurus, jalan orang-orang yang diridhai dan diberikan kenikmatan olehNya
sampai kita bertemu dengan-Nya nanti. Amin.
اِنَّ اللهَ وَمَلَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى النَّبِيِّ يَأَ يُّهَا الَّذِينَ أَمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعْوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ اِنَّكَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّءْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا رَبَّنَا أَنْزِلْنَا مُنْزَلا مُبَارَكًا وَأَنْتَ
خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةٌ وَفِي الأَخِرَةِ حَسَنَةٌ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالاِحْسَانِ وَاِيتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُواْ اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَا لَمِينَ
1 komentar:
Write komentarmohon izin copy
ReplyEmoticonEmoticon