Pendeta Yahudi, Zaid bin Sa’nah
Masuk Islam Sebab Sikap Lemah Lembut Rasulullah
Seorang pendeta Yahudi, Zaid bin
Sa’nah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam untuk menagih
hutang dari beliau, tiba-tiba dia menarik baju dan rida’ (selendang) beliau
dengan keras, kemudian mengeluarkan kata-kata kasar kepada beliau, dan memandang
beliau dengan pandangan sangar, lalu berkata, “Wahai Muhammad tidakkah kamu mau
melunasi hakku, sesungguhnya kalian adalah bani Abdul Muthalib yang selalu
menangguhkan hutang.” Bahkan dia berkata dengan perkataan yang lebih kasar. Kemudian
‘Umar radhiyallahu ‘anhu memandangnya dengan kedua matanya yang berputar
seraya berkata, “Wahai musuh Allah, kamu berani berkata kepada Rasulullah perkataan
yang aku dengar, dan berani berbuat dengan perbuatan yang aku lihat, demi Dzat
yang mengutusnya dengan hak, kalaulah bukan karena aku khawatir akan dicela
beliau, pasti sudah aku penggal kepalamu dengan pedangku ini!
Waktu itu Rasulullah shallallahu
‘alayhi wa sallam memandangi ‘Umar dengan tenang, lembut, dan penuh senyum,
lalu bersabda: “Ini urusanku dan dia wahai ‘Umar, dan yang aku butuhkan darimu
bukan seperti itu, tapi hendaknya engkau menyuruhku untuk melunasi hutangku
dengan baik dan menyuruhnya untuk menutut haknya dengan baik pula, bawalah dia
pergi dan lunasilah haknya, bahkan tambahilah dua puluh sha’ kurma!”
Dengan sikap beliau seperti ini
menyebabkan dia masuk Islam dan berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah.”
EmoticonEmoticon