Keutamaan surat Al-Kafirun
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari
Anas, ia berkata, “Surat ini setara dengan sepertiga Al-Qur’an.” (yakni: Al-Qur’an
memiliki tiga inti, yaitu tentang hukum, tentang nama dan sifat Allah dan
tentang janji dan ancaman. Dan surat ini mengabarkan tentang nama Allah yang
paling agung).
Dalam kitab Ar-Radd, Abu
Bakar Al Anbari meriwayatkan, dari Abdullah bin Najiah, dari Yusuf, dari Al-Qa’nabi
dan Abu Na’im, dari Musa bin Wardan, dari Anas, ia berakta: Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Surah al Kaafiruun itu setara dengan
seperempat al Qur’an.” (Riwayat ini disebutkan oleh As-Suyuthi dalam Al Jami’
Al Kabir [2/3970], yang dinukilkan dari Al Baihaqi pada pembahasan tentang
ranting keimanan, dari Anas).
Al Hafizh Abu Muhammad Abdul Ghani
bin Sa’id juga meriwayatkan, dari Ibnu Umar, ia berkata: Ketika pada suatu
perjalanan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengimami para sahabatnya beliau
membaca surat Al Kaafiruun dan surah Al Ikhlash. Setelah selesai beliau
berkata, “Yang aku baca tadi adalah sepertiga dan sepertempat dari Al-Qur’an.”
Jubair bin Muth’im juga
meriwayatkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berkata
kepadaku, “Wahai Jubair, apakah kamu ingin menjadi seseorang yang paling
rupawan dalam perjalananmu dan yang paling banyak membawa bekal dibandingkan
dengan yang lain?” Aku menjawab, “Tentu”. Lalu beliau berkata, “Maka
bacalah olehmu lima surah ini, (yaitu) dari surah Al Kaafiruun hingga surah
An-Naas, dan mulailah bacaanmu dengan membaca bismillaahirrahmaanirrahiim.”
(Riwayat ini disebutkan oleh As-Suyuthi dalam Ad-Durr al Mantsur
(6/406), yang diriwayatkannya dari Abu Ya’la, dari Jubair bin Muth’im.) Demi
Allah, sebelumnya aku adalah seorang yang tidak memiliki banyak harta, dan jika
aku sedang bepergian maka aku adalah orang yang paling kumuh dan tidak membawa
banyak bekal, namun semenjak aku membaca surah-surah tersebut aku menjadi orang
yang paling gagah dan yang paling banyak membawa bekal di antara kawan-kawan
seperjalanan, bahkan sampai kami semua tiba di rumah masing-masing.
Farwah bin Naufal Al Asyjai
meriwayatkan, pada suatu hari seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, “Berwasiatlah kepadaku (nasihatilah aku).” Kemudian Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun menyampaikan, “Bacalah olehmu surah
al Kaafiruun setiap kamu hendak beranjak ke tempat tidurmu. Ketahuilah bahwa
surah al Kaafiruun itu adalah pembebasan dari kesyirikan.” Hadits ini juga
diriwayatkan oleh Abu Bakar Al Anbari dan para ulama hadits lainnya.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu
pernah berkata, “Tidak ada yang lebih dibenci oleh iblis dari al Qur’an kecuali
surah al Kaafiruun, karena surah tersebut berisikan tentang tauhid dan
pembebasan diri dari kemusyrikan.
Al Ashma’i mengatakan: Surah al
Kaafiruun dan surah Al Ikhlash biasanya disebut dengan al muqasyqasyatani
(dua obat), yakni kedua surah tersebut mengobati seseorang dari kemunafikan.
Semoga bermanfaat..
EmoticonEmoticon