Alloh Selalu Mengawas Hamba-Nya

Januari 12, 2016 Add Comment
5- بَابُ الْمُرَاقَبَةِ.
BAB MUROQOBAH (Mawas Diri)
Muroqobah memiliki dua aspek:
Pertama: merasa bahwa Alloh senantiasa mengawasi.
Kedua   : sesungguhnya Alloh senatiasa mengawasimu.
  Merasa diawasi Alloh berarti kita tahu bahwa Alloh mengetahui segala sesuatu yang kita katakan, mengetahui apa yang kita kerjakan dan mengetahui apa yang kita yakini. Alloh melihat kita ketika kita bangun atau di waktu malam ketika manusia bangun di tempat yang sepi dan tidak diketahui oleh seorang pun, maka Alloh mengetahuinya, hingga walaupun di tempat yang sangat gelap gulita, Alloh tetap melihatnya.
   Ingatlah bahwa Alloh selalu mengetahui kita, baik apa yang kita rahasiakan maupun apa yang terbetik di dalam hati kita.  
Alloh Ta’ala berfirman:      
قَالَ الله تَعَالَى: { الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ } [الشعراء: 219-220]
"Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui." [QS. asy-Syu'ara (26): 219-220]

Faidah-faidah Ayat:
1.   Ayat ini menunjukkan ke-Mahatahu-an Alloh. Sehingga Alloh mengetahui semua gerak-gerik para hamba-Nya.
2. Perintah untuk merasa selalu diawasi oleh Alloh di manapun dan bagaimanapun kita berada.
3.   Ayat ini senada dengan hadits Jibril yaitu hadits tentang ihsan.

Alloh Ta’ala berfirman:
{ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُم } [الحديد:4]
"Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada." [QS. al-Hadid (57): 4]

Faidah-faidah Ayat:
1. Alloh selalu menyertai para hamba-Nya dengan pengawasan-Nya. Hendaknya seorang hamba tidak merasa aman dari pengawasan Alloh.
2.    Perintah untuk selalu merasa diawasi oleh Alloh.

Hadits:
عن أنسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ: إِنَّكُمْ لَتعمَلُونَ أعْمَالاً هي أدَقُّ في أعيُنِكُمْ مِنَ الشَّعْرِ، كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ رَسُول الله صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ مِنَ المُوبِقاتِ. رواه البخاري (4692). وَقالَ: (( المُوبقاتُ )): المُهلِكَاتُ.
“Sesungguhnya kalian sekarang melakukan perbuatan-perbuatan yang kalian anggap seringan rambut di mata kalian, padahal pada masa Rosululloh shollallohu 'alayhi wa sallam perbuatan-perbuatan semacam itu kami anggap termasuk hal-hal yang merusak agama (dosa besar).” (HR. Bukhori)

JUJUR -Riyadhush-Sholihin-

Januari 11, 2016 Add Comment
4- بَابُ الصِّدْقِ
BAB JUJUR
قَالَ الله تَعَالَى: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ } [التوبة: 119]
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." [QS. at-Taubah (9): 119]

Faidah-faidah ayat:
1.  Perintah untuk selalu bertaqwa (melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang).
2. Perintah untuk bergaul dan berteman dengan oarang-orang yang jujur agar kitadapat mengambil manfaat dari mereka.
3.    Kejujuran adalah merupakan indikasi (pertanda) ketakwaan seseorang.
4. Berteman dengan orang yang shalih akan membawa kita kepada kebaikan dan bergaul dengan orang yang buruk akhlak akan membawa kita kepada keburukan.

Hadits:
عن ابن مسعود رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عن النَّبيّ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: (( إنَّ الصِّدقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ، وإنَّ الْبِرَّ يَهدِي إِلَى الجَنَّةِ، وإنَّ الرَّجُلَ لَيَصدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقاً. وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ الله كَذَّاباً )) مُتَّفَقٌ عليه. [البخاري (6094)، ومسلم ( 2607 )].
“Sesungguhnya kejujuran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan akan menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat jujur, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan akan menuntun kepada kedurhakaan, dan kedurhakaan itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang pembohong.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Faidah-faidah hadits:
1.    Anjuran berbuat jujur, sebab ia menjadi sarana menuju segala kebaikan

Riyadhush-Sholihin Bab SABAR

Januari 09, 2016 Add Comment

3- بَابُ الصَّبْرِ
BAB SABAR
قَالَ الله تَعَالَى: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا } [آل عمران: 200]
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian.” [QS. Ali Imron (3): 200]

Faidah-faidah ayat:
1.    Perintah untuk berbuat sabar kepada kaum mukmin.
2.    Perintah istiqomah dalam menjaga kesabaran, karena betapa banyak orang tidak bisa konsisten(istiqomah)dalam menjaga kesabaranya.
3.   Pembatasan perintah hanya untuk orang-orang beriman adalah karena keimanan (tauhid) adalah syarat utama amal di terima.

وعن أبي مالكٍ الْحارث بن عاصم الأشعريِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رسولُ الله صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ: (( الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ، والحَمدُ لله تَمْلأُ الْميزَانَ، وَسُبْحَانَ الله والحَمدُ لله تَملآن - أَوْ تَمْلأُ - مَا بَينَ السَّماوات وَالأَرْضِ، والصَّلاةُ نُورٌ، والصَّدقةُ بُرهَانٌ، والصَّبْرُ ضِياءٌ، والقُرْآنُ حُجةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ. كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائعٌ نَفسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُها )) رواه مسلم (223).
“Kesucian adalah sebagian dari iman, (bacaan) alhamdulillah akan memenuhi timbangan (kebaikan), (bacaan) subhanallah dan alhamdulillah keduanya memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat adalah nur (cahaya), shadaqah adalah bukti, sabar adalah penerang, dan al-Qur'an akan menjadi pembela kamu atau malah menjadi musuh kamu. Setiap manusia bekerja, lalu dia menjual dirinya, kemudian pekerjaan itu dapat menyelamatkannya atau bahkan mencelakakannya.” (HR. Muslim)

Faidah-faidah Hadits:

Khutbah Jum'at ~ HATI YANG SEHAT ~

Januari 07, 2016 Add Comment
Saudara-saudara kaum Muslimin rohimakumulloh..
Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَاوَهِيَ القَلْبُ
“Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuhnya menjadi baik, dan jika rusak, maka seluruh tubuhnya menjadi rusak pula, ketahuilah,(segumpal daging) itu adalah hati.”
          Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, yang jika segumpal daging tersebut khusyu’, maka khusyu’lah seluruh anggota tubuhnya. Jika segumpal daging tersebut memiliki keinginan, maka semua anggota tubuhnya pun demikian. Dan jika segumpal daging tersebut rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh manusia. Segumpal daging itu adalah hati. Hati diibaratkan sebagai raja, sedangkan anggota tubuh manusia adalah rakyatnya. Jika pemimpinnya baik, maka rakyatnya akan menjadi baik dan jika pemimpinnya rusak, maka rakyatnya pun akan rusak.
          Hati yang sholahat (hati yang baik) adalah hati yang bermanfaat pada hari Kiamat dimana pada hari itu harta dan anak-anak kita tidak dapat memberikan pertolongan sedikit pun juga. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Alloh dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara’: 88-89)
          Maksudnya adalah, hari ketika harta tidak mampu melindungi seseorang dari siksa Alloh, meskipun ia menebus dengan emas sepenuh bumi. Tidak pula anak-anak keturunannya, sekalipun ia menebusnya dengan seluruh manusia yang ada di muka bumi yang merupakan anak keturunannya. Tidak ada yang berguna pada hari itu  kecuali hati yang bersih/ hati yang selamat. Sa’id bin Al Musayyib rohimahulloh berkata, yang dimaksud dengan hati yang selamat adalah hati yang sehat. Hati yang sehat adalah hati orang yang beriman, karena hati orang kafir dan orang munafik adalah hati yang sakit. Sedangkan Abu ‘Utsman an-Nisaburi rohimahulloh berkata, “Hati yang selamat” adalah hati yang selamat dari bid’ah dan merasa tenteram dengan as-Sunnah.”
          Saudara-saudara kaum Muslimin, a‘aazzaniyalloh wa iyyakum…
          Hati yang sehat adalah sumber keselamatan manusia. Untuk itu kita perlu mengetahui tanda-tandanya. Di antara tanda-tanda hati yang sehat adalah sebagai berikut:
1. Banyak berdzikir kepada Alloh

Menumbuhkan Jiwa Kreatifitas

Januari 05, 2016 Add Comment

    Kreatifitas sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Orang yang memiliki sifat kreatif akan lebih maju dan lebih mudah meraih kesuksesan. Kata kreatifitas berasal dari kata dasar kreatif yang berarti memiliki daya cipta atau mampu menciptakan sesuatu. Dari makna kata dasar tersebut, maka kreatifitas dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun objek dalam bentuk susunan yang baru.
    Di dalam Islam, kreatifitas seorang muslim harus dieksplorasi untuk menyebarkan kebenaran absolut yang diyakininya dan untuk menambah iman kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Dengan begitu setiap bentuk kreatifitas yang kita ciptakan dapat menjadi sarana untuk meraih keridhoan Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Sebaliknya, segala bentuk kreatifitas yang berseberangan dengan akidah, akhlaq dan norma-norma Islam, maka harus dijauhkan dari diri kita.

~ Ayah Bunda Tercinta ~

Januari 02, 2016 Add Comment
Seringkali kita temukan seorang anak durhaka kepada orang tuanya dengan berbagai ragamnya. Ada yg tega menghina orang tuanya, menodai kehormatan ibunya, tega mengusir dari rumahnya, memperkarakan orang tuanya ke pengadilan, bahkan menggorok leher orang tuanya sendiri. Semua itu hanyalah sebagian kecil dari realita kedurhakaan seorang anak kepada orang tuanya.
Buku yang ada ini membahas betapa agungya kedudukan orang tua dalam Islam. Di dalamnya Anda akan menemukan berbagai keutamaan berbakti kepada orang tua,adab, dan cara berbakti kepada keduanya,dan kisah kisah inspiratif yang sangat mengagumkan.
Di dalam buku ini dibahas pula larangan dan bahya durhaka kepada orang tua. Di samping itu dibahas pula bentuk perilaku durhaka kepada kedua orang tua dan kisah-kisah menarik yg sangat sarat hikmah dan pelajaran.

Dengan paparan yg lugas,ringkas,dan menarik buku ini memotivasi Anda untuk menjadi sosok yang mencintai ayah bunda sehingga Anda akan menjadi orang yang berbakti kepada keduanya.Pastikan Anda memiliki buku ini.
Dapatkan: Buku Paket Islami.. Ilmiyyah dan Mencerdaskan...

Harga per paket hanya Rp. 100.000 sudah termasuk ongkos kirim se-JABODETABEK (di luar JABODETABEK ada ongkos kirimnya).
Alhamdulillah buku-buku kami telah mendapat rekomendasi dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Mari hadiahkan keluarga dan kerabat tercinta dengan buku-buku bermanfaat..

Pemesanan hubungi:
Anas Abdillah, S.Ud:
- HP/WA: 0812-2806-3865
- PIN BB : 5A6D4335


Riyadhus-Sholihin BAB 2 "TAUBAT"

Januari 01, 2016 1 Comment
بَابُ التَّوْبَةِ
BAB TAUBAT
قَالَ العلماءُ: التَّوْبَةُ وَاجبَةٌ مِنْ كُلِّ ذَنْب، فإنْ كَانتِ المَعْصِيَةُ بَيْنَ العَبْدِ وبَيْنَ اللهِ تَعَالَى لاَ تَتَعلَّقُ بحقٍّ آدَمِيٍّ فَلَهَا ثَلاثَةُ شُرُوطٍ:
أحَدُها: أنْ يُقلِعَ عَنِ المَعصِيَةِ.
والثَّانِي: أَنْ يَنْدَمَ عَلَى فِعْلِهَا.
والثَّالثُ: أنْ يَعْزِمَ أَنْ لا يعُودَ إِلَيْهَا أَبَداً. فَإِنْ فُقِدَ أَحَدُ الثَّلاثَةِ لَمْ تَصِحَّ تَوبَتُهُ.
وإنْ كَانَتِ المَعْصِيةُ تَتَعَلقُ بآدَمِيٍّ فَشُرُوطُهَا أرْبَعَةٌ: هذِهِ الثَّلاثَةُ، وأنْ يَبْرَأ مِنْ حَقّ صَاحِبِها، فَإِنْ كَانَتْ مالاً أَوْ نَحْوَهُ رَدَّهُ إِلَيْه، وإنْ كَانَت حَدَّ قَذْفٍ ونَحْوَهُ مَكَّنَهُ مِنْهُ أَوْ طَلَبَ عَفْوَهُ، وإنْ كَانْت غِيبَةً استَحَلَّهُ مِنْهَا. ويَجِبُ أنْ يَتُوبَ مِنْ جَمِيْعِ الذُّنُوْبِ، فَإِنْ تَابَ مِنْ بَعْضِها صَحَّتْ تَوْبَتُهُ عِنْدَ أهْلِ الحَقِّ مِنْ ذلِكَ الذَّنْبِ وبَقِيَ عَلَيهِ البَاقِي.
Para ulama menyatakan bahwa bertaubat dari segala dosa adalah wajib. Apabila kemaksiatan (dosa) tersebut dilakukan seorang hamba kepada Allah dan tidak ada kaitannya dengan hak manusia, maka taubatnya ada tiga syarat yaitu:
1.    Meninggalkan kemaksiatan tersebut.
2.    Menyesalinya.
3.   Bertekad kuat untuk tidak mengulanginya selama-lamanya. Jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka taubatnya tidak sah (tidak diterima).

Alloh Ta’ala berfirman:
قَالَ الله تَعَالَى: { وَتُوبُوا إِلَى الله جَمِيعاً أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ } [النور: 31]
Dan bertaubatlah kalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” [QS. an-Nur (24): 31]

Faidah-faidah ayat:
1.    Perintah kepada seluruh kaum mukmin untuk bertaubat kepada Allah.
2.    Ayat ini menunjukkan bahawa tidak ada manusia yang terlepas dari salah dan dosa.
3.    Bertaubat akan menghantarkan keberuntungan bagi pelakunya, karna konsekwensi dari diampuninya dosa adalah terbebas dari neraka atau masuk surga. Dan inilah hakikat dari keberuntungan atau kemenangan.

Hadits: