PERSAUDARAAN SESAMA MUSLIM

Februari 03, 2017

Seorang muslim adalah saudara untuk muslim lainnya. persaudaraan ini langsung dinyatakan langsung oleh Rosululloh salallahu'alaihi wasallam. Imam Bukhori meriwayatkan hadis dari beliau sebagai berikut:
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Seorang muslim adalah saudara untuk mulsim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menyerahkannya pada musuh. Siapapun yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya, siapapun yang membebaskan kesulitan seorang muslim maka Allah akan membebaskan kesulitannya pada hari kiamat, siapapun yang menutupi cacat seorang muslim maka Allah akan menutupi cacatnya pada hari kiamat.

Sebelum hadis ini pun, Alloh Ta'ala sudah menyatakan dalam Alquran tentang persaudaraan sesama muslim ini. Dia berfirman dalam surat al-Hujurot ayat 10:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Sesungguhnya kaum mukminin itu bersaudara, maka damaikanlah perselisihan di antara dua saudara kalian, bertakwalah kepada Alloh, agar kalian dirahmati oleh-Nya.

Persaudaraan sesama muslim ini tidak hanya sebatas sebutan dan pengakuan, akan tetapi berkonsekwensi terhadap pemenuhan hak dan kewajiban yang harus diejawantahkan dalam kehidupa sehari-hari. Di antara hak dan kewajiban sesama muslim adalah saling menyapa dan memberi salam, mengunjungi saudara yang sakit, mengantarkan jenazahnya ke liang lahat, memenuhi undangannya, mendoakan rahmat ketika dia bersin, dan saling memberi nasehat.

Persaudaraan sesama muslim pun mengandung konsekwensi saling berbuat baik dalam akhlak keseharian mereka. Seseorang harus mempergauli saudaranya dengan akhlak yang baik. Selain akan menjadikan komunitas masyarakat yang aman, nyaman dan sentosa; akhlak yang baik ini pun akan memperberat timbangan kebaikan di hari kiamat nanti. Bahkan seorang muslim yang berakhlak baik akan memperoleh derajat seperti seorang yang senantiasa berpuasa dan solat malam sepanjang hayat.

Sesama muslim pun harus saling membahagiakan tidak malah saling memberatkan dan menyempitkan. Amal ini termasuk ke dalam amalan yang paling utama dalam Islam. Dalam kitab syu'abul Iman, Abu Bakar al-Baihaqi mengutip satu hadis, bahwa Rosulullah bersabda:
مِنْ أَفْضَلِ الْعَمَلِ إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ: يَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، يَقْضِي لَهُ حَاجَةً، يُنَفِّسُ عَنْهُ كُرْبَةً
Di antara amal yang paling utama adalah memasukan kebahagiaan ke dalam hati seorang mukmin dengan cara membayarkan hutangnya, memenuhi kebutuhannya dan melapangkan kesempitannya.

Seorang muslim yang paling dicintai oleh Alloh adalah dia yang paling bermanfaat untuk muslim yang lain. Sebagaimana amal solih yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang dimasukkan ke dalam hati seorang muslim. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menghilangkan kesulitannya, membayarkan hutangnya, dan memberikan makanan ketika dia kelaparan.

Bahkan seseorang yang berjalan menemani seorang muslim untuk memenuhi kebutuhannya maka itu lebih disukai oleh Rosulullah dari pada orang yang beri’tikaf di masjid nabawi selama satu bulan. Beliau bersada
وَلَئِنْ أَمْشِي مَعَ أَخٍ لِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا فِي مَسْجِدِ الْمَدِينَةِ
Jika aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya, maka itu lebih aku sukai daripada beritikaf di masjid madinah ini selama satu bulan (H.R Attobroni dalam mu'jamus sogir)

Ini menunjukan betapa besarnya hak persaudaraan dalam Islam, dan betapa mulianya seorang muslim di hadapan muslim yang lain sehingga membantu seorang muslim untuk memenuhi semua kebutuhannya bisa mendatangkan pahala berlipat dan sangat besar di sisi Allah.

Ketika memasukan rasa gembira ke dalam dada seorang muslim adalah satu kebaikan maka sebaliknya memasukan kesedihan ke dalam hati seorang muslim adalah kezaliman yang sangat besar. Sehingga Rosulullah melarang perbuatan zalim ini. beliau bersanda:
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ
Seorang muslim adalah saudara untuk mulsim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menyerahkannya pada musuh.

Jika ada seorang muslim yang melakukan kesalahan maka saudaranya harus menutupi kesahalannya agar aibnya tidak terbongkar. Kecuali jika kesahalan tersebut akan merugikan muslim yang lain, maka hal itu boleh dilaporkan kepada seorang hakim muslim agar diadili sesuai dengan syariat Islam. Tidak malah menjadikannya sebagai referensi gibah untuk diperbincangkan di teras tetangga. Rosulullah bersabda:
مَنْ سَتَرَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ كَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ
Siapa saja yang menutupi aib seorang muslim, maka Alloh akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan siapa saja yang menyingkap aib seorang muslim maka Allah akan menyingkap aibnya, sampai-sampai aib itu akan terbongkar di rumahnya.


Silahkan sebarkan artikel ini, semoga bermanfaat..!!

Artikel Terkait

Previous
Next Post »